“Kalau datang ke kantor dan tidak menemukan tantangan, itu adalah masalah paling besar.”
tidak efisien sering mengakibatkan hasil tani dihargai rendah, tetapi ada kesenjangan harga yang tinggi sampai akhirnya hasil tani sampai di tangan konsumen. Amanda pun menciptakan Sayurbox untuk membantu petani mendapat akses penjualan hasil panennya langsung ke konsumen. Berawal dengan jual beli melalui Instagram, Sayurbox.com kini sudah menjadi pemenang kompetisi start up Seedstars World menyisihkan pesaingpesaingnya di Jakarta. Mereka akan bertanding lagi di ajang Seedstars Global yang berskala internasional di Swiss. Baru beroperasi selama setahun setengah, Sayurbox sudah bisa berbagi cerita sukses dari para petaninya. Salah satu mitra petani mereka yang bernama Misto, misalnya, awalnya hanya menanam komoditas seperti singkong untuk dijual di pasar tradisional di sekitar Sukabumi. Tetapi sekarang Misto juga bisa menanam berbagai macam sayuran untuk dijual langsung ke konsumen melalui Sayurbox. Sedangkan bagi konsumen, berbelanja di Sayurbox.com yang juga sudah merambah ke platform aplikasi ini mudah dan menyenangkan. Setiap foto produk dilabeli dengan keterangan metode penanamannya, apakah itu konvensional, organik, hidroponik, atau bebas pestisida. Produk yang dijual pun tidak terbatas pada sayur-sayuran dan buah-buahan, tetapi juga mencakup bahan-bahan makanan lain yang terpilih berdasarkan kualitasnya. Sebut saja cold pressed juice, aneka beras, garam laut, minyak kelapa untuk memasak, hingga ayam kampung dan bento nasi merah Baramundi Sambal Matah. Sayurbox melakukan quality control untuk semua produk, dan mengemasnya di kantor mereka di bilangan Jakarta Selatan. Menurut Metha yang sehari-harinya di Sayurbox menangani pemasaran dan pengadaan produk, para mitra petani Sayurbox kini tak terbatas pada mereka yang sehari-harinya bercocok tanam di kebun di daerah pegunungan saja. Sudah banyak pula kaum muda urban hingga ibu rumah tangga di perkotaan yang bercocok tanam sendiri di halaman belakang rumah dengan metode hidroponik. Bertemu langsung dengan para petani pun menjadi bagian dari keseharian Metha dan Amanda, untuk mengetahui apa saja hasil panen mereka, metode tanam yang digunakan, dan memeriksa kualitas dari sampel hasil panennya. Konsumen juga bisa mengenal petani yang menghasilkan makanan mereka di laman Sayurbox.com. Bagi Amanda dan Metha, menjalankan sebuah perusahaan start up memiliki fleksibilitas waktu kerja yang tidak harus 9 to 5, tetapi di hari-hari tertentu mereka bisa bekerja sampai dini hari karena masih banyak hal yang harus dikerjakan sendiri. Kalaupun bisa pulang kerja tepat waktu, mereka masih saja memikirkan bagaimana menjalankan bisnis itu dan membuatnya terus berkembang. Terus menambah jumlah petani masih menjadi prioritas Amanda dan Metha, yang sejauh ini sudah berhasil memiliki 50 mitra petani dari awalnya hanya tiga petani independen. “Saya senang bisa membantu petani menyalurkan produk mereka langsung ke konsumen, yang juga sudah lebih memiliki kesadaran untuk hidup sehat dengan mengonsumsi makanan segar atau organik,” kata Amanda. Perlahan tapi pasti, Jakarta terlihat lebih sehat di mata Amanda dan Metha dengan peredaran sayur dan buah-buahan yang mereka bantu. Sayurbox juga telah memperluas jangkauan pengirimannya sampai ke kota-kota satelit Jakarta.