Periksa untuk Antisipasi Bocor
SELAIN memeriksa kondisi rumah agar siap menghadapi musim hujan, tidak ada salahnya melakukan antisipasi dengan menyiapkan beberapa item di rumah yang berguna
saat musim hujan. (sri/c5/aan)
Payung, Jas Hujan, dan Sepatu Bot Karet
Tiga item itu memiliki fungsi yang sama, melindungi tubuh dari terpaan air hujan. Siapkan barangbarang tersebut jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat hujan menguyur deras.
Lampu Darurat
Ketika musim hujan, biasanya lebih sering terjadi pemadaman listrik. Menyediakan penerang khusus dalam keadaan darurat tentu akan bermanfaat sehingga tidak harus bergelap-gelapan ketika terjadi pemadaman listrik.
Generator Portabel
Alat ini bisa menjadi solusi agar listrik bisa tetap menyala sementara bagi hunian saat listrik padam.
Pengering Pakaian
Hujan yang tidak kunjung reda bisa menghambat pengeringan pakaian secara alami. Terlebih jika di rumah terdapat bayi yang harus sering berganti popok. Karena itu, pengering pakaian bisa menjadi solusi praktis.
Pompa Air
Alat ini sangat efektif untuk memindahkan air yang masuk ke rumah Anda menuju ke saluran air. Selain mengurangi banjir, alat ini bisa berfungsi untuk menguras kolam. Pada awal tahun ini, frekuensi hujan yang
tinggi terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Tidak ada salahnya jika Anda meluangkan waktu
untuk mengecek kondisi hunian agar siap menghadapi
musim hujan.
DI negara tropis, curah hujan yang tinggi berimbang dengan sinar matahari yang berlimpah. Kondisi demikian membuat bangunan di Indonesia harus didesain agar bisa melindungi penghuni dari panasnya sinar matahari dan dinginnya air hujan. Sayang, seiring perkembangan zaman, banyak hunian yang malah mengadopsi konsep hunian di luar negeri yang bisa jadi tidak sesuai dengan iklim di Indonesia.
Arsitek dan urban designer Sigit Kusumawijaya menyatakan, desain rumah tradisional Indonesia sebenarnya sudah dirancang untuk tahan menghadapi cuaca di daerah tropis. ’’Misalnya, adanya tritisan, genting yang dibuat lebih maju di atas jendela, yang berguna untuk menghindarkan terpaan air hujan masuk ke rumah dan merembes ke dinding,’’ jelasnya.
Karena itu, tidak ada salahnya untuk mengecek kondisi rumah, terutama saat musim hujan telah tiba. Masalah yang bisa timbul saat musim hujan, antara lain, dinding rumah menjadi lembap dan terdapat rembesan air, atap bocor, maupun banjir lantaran tersumbatnya saluran air dan selokan di rumah.
Persiapan bisa dimulai dengan memeriksa kondisi dinding rumah. Memang, saat mulai membangun rumah, sebaiknya menggunakan cat dinding atau lapisan khusus anti-air guna menghindari terjadinya rembesan air yang merusak dinding. ’’Secara bujet akan lebih mahal,’’ kata principal architect dari Sigit.Kusumawijaya Architect & Urbandesigner itu.
Namun, menggunakan bahan bangunan bersifat water proof akan bermanfaat di kemudian hari, terutama saat musim hujan tiba. Lakukan pemeriksaan pada dinding secara berkala sehingga saat musim hujan tiba tidak ada rembesan air.
Selain dinding, lakukan pemeriksaan pada atap rumah. Bagian tersebut juga bisa dilindungi dengan material pelapis antibocor. Saat memeriksa atap, perhatikan jenis atap hunian untuk menentukan pelapis antibocor yang tepat.
Hal lain yang harus diperhatikan saat menghadapi musim hujan adalah membersihkan talang air atau saluran air serta selokan. Bersihkan saluran dari kotoran agar tidak tersumbat sehingga menimbulkan banjir. Periksa pula peralatan listrik di rumah. Pehatikan apakah ada kabel yang terkelupas atau tidak.
Sigit membeberkan, penghuni juga harus menyadari pentingnya sirkulasi udara yang baik. Harus ada ventilasi silang agar udara bisa mengalir dari depan, belakang, dan atas hunian. Ruangan rumah juga harus memiliki banyak lubang udara agar tidak pengap. Ventilasi yang cukup juga tetap diperlukan bagi ruangan yang menggunakan AC.
’’Kehadiran ventilasi tersebut akan bermanfaat ketika menghadapi musim hujan agar ruangan tidak lembap, lebih sejuk, serta mengindarkan adanya kuman dan debu,’’ ungkap National Committee Member of Indonesian Institute of Architects Jakarta (IAI) tersebut.
Perhatikan pula sanitasi yang baik untuk rumah. Sanitasi yang baik mencakup sistem masuk dan keluarnya konsumsi air di dalam rumah, termasuk bisa menyerap air hujan. Untuk bisa menyerap air hujan dengan baik, ketika membangun rumah, aturan koefisien dasar bangunan perlu diikuti. Tujuannya, air hujan bisa meresap kembali ke dalam tanah.
Bisa pula membuat sumur resapan atau lubang bipori. Selain menyerap kembali air hujan ke dalam tanah, otomatis langkah itu bisa meminimalkan banjir. ’’Sisanya bisa buat area green,’’ katanya. (swn/c5/aan)