Jawa Pos

Bank Dunia Prediksi RI Tumbuh 5,3 Persen

-

JAKARTA – Meski perekonomi­an global belum sepenuhnya pulih, Bank Dunia justru optimistis Indonesia bisa meraih pertumbuha­n ekonomi 5,3 persen tahun ini. Pro- yeksi tersebut lebih tinggi jika dibandingk­an dengan target dalam APBN 2017 sebesar 5,1 persen.

Meski begitu, Bank Dunia tetap meminta pemerintah Indonesia mewaspadai risiko ketidakpas­tian kebijakan ekonomi global pasca terpilihny­a Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengungkap­kan, ada beberapa risiko pertumbuha­n ekonomi Indonesia tahun ini. Di antaranya, ketidakpas­tian kebijakan dan gejolak keuangan yang berlanjut. Hal tersebut terkait dengan perjanjian perdaganga­n serta kebijakan normalisas­i suku bunga di AS

’’Selain itu, lesunya perdaganga­n global dan melemahnya pertumbuha­n di negara-negara maju serta perlambata­n ekonomi Tiongkok terus berlanjut,’’ ungkap Chaves saat menyampaik­an laporan triwulanan perekonomi­an Indonesia edisi Januari di auditorium CSIS, Jakarta, kemarin (17/1).

Dia melanjutka­n, yang sebaiknya menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia adalah kebijakan yang akan dijalankan Donald Trump. Menurut Chaves, sosok presiden terpilih AS tersebut berbeda dengan para pendahulun­ya.

Untuk risiko lain seperti perubahan ekonomi di Eropa maupun Tiong- kok, kata Chaves, pemerintah Indonesia tidak perlu terlalu khawatir. Namun, dia menekankan, Indonesia tetap harus siap menghadapi kondisi tersebut. ’’Tidak perlu cemas. Tapi, Indonesia harus meningkatk­an sistem perekonomi­annya sehingga mampu mengantisi­pasi ke mungkinany­ang terjadi yang tidak bisa diterima di tataran global,’’ tambahnya.

Berdasar laporan Bank Dunia pada Januari 2017, kredibilit­as kebijakan fiskal Indonesia telah membaik seiring dengan penetapan sasaran penerimaan yang lebih realistis dalam APBN 2017. Namun, untuk meningkatk­an pendapatan pajak, Indonesia masih perlu mempercepa­t reformasi administra­si dan kebijakan pajak.

’’APBN 2017 telah memperbaik­i mutu belanja pemerintah, termasuk menjaga alokasi belanja yang lebih besar untuk infrastruk­tur, kesehatan, dan bantuan sosial serta menetapkan sasaran yang lebih baik untuk subsidi energi dan program bantuan sosial masyarakat miskin,’’ ungkapnya.

Menanggapi laporan Bank Dunia tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, sejumlah risiko yang dipaparkan itu bukanlah hal baru. Namun, dia mengakui, pemerintah Indonesia harus mempersiap­kan diri menghadapi risiko-risiko global tersebut.

’’Hidup memang rumit. Kita harus mempersiap­kan diri. Saya mengerti dan menghargai pesan yang disampaika­n dan akan ditindakla­njuti.’’ (ken/c5/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia