Sakit, 103 Jamaah Safari Wukuf
JAKARTA – Pelaksanaan ibadah haji telah mencapai puncak. Kemarin sebanyak 2,1 juta anggota jamaah haji dari seluruh dunia menjalankan wukuf di Padang Arafah.
Laporan dari Humas Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan, tidak ada jamaah asal Indonesia yang tertinggal di Makkah atau Mina. Seluruhnya telah berada di Arafah untuk mengikuti wukuf.
Meski begitu, ada 103 anggota jamaah yang terpaksa mengikuti safari wukuf
Mereka menjalankan wukuf di dalam kendaraan medis karena mengalami gangguan kesehatan.
Selain itu, ada anggota 135 jamaah yang badal haji karena sakitnya parah dan tidak bisa dibawa ke Arafah. Kemudian, ada 146 anggota jamaah yang badal haji karena wafat. Badal wafat itu dilakukan karena jamaah meninggal setelah tiba di Saudi maupun saat berada di embarkasi keberangkatan.
Sementara itu, sehari sebelumnya (8 Zulhijah atau 30 Agustus), sebanyak 16.497 anggota jamaah asal Indonesia menjalankan tarwiyah maupun bermalam (mabit) di Mina. Meski, secara resmi Kementerian Agama (Kemenag) tidak memfasilitasinya.
Kepala Biro Humas Kemenag Mastuki yang ikut dalam penyelenggaraan haji di Arab Saudi menuturkan, meski tarwiyah tidak menjadi agenda resmi pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan haji, tetap ada petugas yang disiagakan di Mina.
Namun, pemerintah Indonesia tidak memberikan fasilitas transportasi, makanan, dan tenda kepada mereka. Karena itu, muncul pernyataan atau pengaduan dari jamaah tersebut bahwa mereka tidak dilayani pemerintah.
’’Kemenag maupun seluruh petugas haji sejak awal sudah sosialisasi bahwa jamaah dari Makkah langsung ke Arafah. Tidak mampir ke Mina dahulu,’’ tuturnya kemarin (31/8). Jika ada jamaah yang masih bersikukuh menjalankan tarwiyah maupun mabit di Mina pada 8 Zulhijah, seluruh akomodasi ditanggung pribadi atau rombongan.
Menurut Mastuki, jamaah yang menjalankan tarwiyah bukan hanya jamaah haji khusus, tetapi ada pula jamaah haji reguler. Umumnya mereka mengikuti ajakan teman, pembimbing haji, atau biro travel bagi yang haji khusus. Mastuki berharap jamaah yang memilih melaksanakan tarwiyah bertanggung jawab atas diri sendiri.
Pertimbangan Kemenag tidak menjalankan tarwiyah adalah untuk kelancaran wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijah (31/8). Dengan jamaah yang mencapai 221 ribu orang, cukup riskan jika harus mampir dahulu ke Mina pada H-1 pelaksanaan wukuf. Dengan perjalanan dari Makkah langsung ke Arafah saja, mobilisasi jamaah dijalankan dalam tiga gelombang. (wan/c5/nw)