Jawa Pos

Akhir Pekan, Warga Tidak Perlu Antre

-

SURABAYA – Antrean layanan kependuduk­an tidak terlihat di lantai dasar gedung Siola kemarin (2/9). Rupanya, belum banyak yang mengetahui bahwa dinas kependuduk­an dan pencatatan sipil (dispendukc­apil) membuka layanan pada Sabtu. Tentu, warga yang tidak betah mengantre bisa memanfaatk­annya dengan baik.

Bayangkan bila layanan kependuduk­an buka pada hari kerja. Sudah pasti antrean warga membeludak. Tidak jarang, para pengantre harus rela berdiri lantaran tidak kebagian kursi tunggu. Kondisi itu kian parah karena seluruh pengurusan dokumen kependuduk­an hanya dilayani di lantai dasar gedung Siola

Ramah Julia menjadi salah seorang warga yang datang ke Siola untuk mencetak e-KTP. Perempuan yang tinggal di Jalan Kupang tersebut sebenarnya tidak mengetahui bahwa layanan kependuduk­an buka Sabtu.

Setelah diberi tahu seseorang, dia pun mengecek ke Siola bersama putrinya. Dia beruntung saat datang, layanan sudah buka. Sebab, saat itu jarum jam sudah menunjukka­n pukul 13.00. ”Akhirnya bisa mendapat KTP di sini. Merekamnya pada 2012,” ujarnya.

Saat itu kursi tunggu hanya berisi lima orang. Kebanyakan bukan pemohon. Mereka hanya menemani saudara yang sedang mengurus sesuatu.

Ada juga Santi Vidra Lestari. Sama halnya dengan Julia, dia mencetak e-KTP. Dia diminta meneliti data diri e-KTP sebelum dicetak. Sebab, dia datang untuk mencetak ulang e-KTP yang namanya salah. ”Di kartu keluarga sudah saya ubah. Yang benar sesuai KK, Pak,” sebut dokter hewan tersebut.

Kepala Dispendukc­apil Suharto Wardoyo menjelaska­n bahwa layanan weekend sudah berjalan dua tahun. ”Harapannya, warga yang sibuk pada hari kerja tetap bisa terlayani,” ujarnya.

Selain itu, pada Senin–Jumat, dispendukc­apil buka hingga pukul 21.00. Antrean saat malam juga lebih lengang. Karena itu, warga bisa memanfaatk­an layanan ekstra tersebut. Dispendukc­apil tidak mengurangi jumlah petugas. Dengan begitu, layanan bakal tetap sama.

Sayangnya, saat ini blangko e-KTP sudah habis. Hanya tersisa dua keping blangko e-KTP saat layanan kependuduk­an tutup kemarin. Pertengaha­n Agustus lalu, dispendukc­apil mengambil 6 ribu blangko ke Kementeria­n Dalam Negeri. ”Pekan depan kami ambil lagi,” jelas mantan Kabag Hukum tersebut.

Masih ada 145 ribu jiwa yang belum menjalani perekaman e-KTP. Sementara itu, yang sudah merekam, tapi belum mendapatka­n e-KTP sebanyak 113 ribu jiwa.

Selama blangko belum tersedia, dispendukc­apil menerbitka­n surat keterangan (suket) pengganti e-KTP. Anang –sapaan Suharto Wardoyo– menjelaska­n bahwa surat tersebut memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Sifatnya hanya sementara. Begitu blangko tersedia, pemegang suket bisa mengajukan permohonan cetak e-KTP. (sal/c7/git)

 ?? SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS ?? LEBIH CEPAT: Santi Vidya Lestari menjalani perekaman sidik jari di kantor Dispendukc­apil Surabaya, gedung Siola, kemarin.
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS LEBIH CEPAT: Santi Vidya Lestari menjalani perekaman sidik jari di kantor Dispendukc­apil Surabaya, gedung Siola, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia