Serasa Lolos Piala Dunia
TEHERAN – Seru dan menegangkan. Itulah aroma yang tersaji pada laga terakhir penyisihan grup A kualifikasi Piala Dunia 2018 zona AFC. Tegang karena hingga menit ke-90, Syria yang melawat ke Stadion Azadi, Teheran, menghadapi Iran, tampaknya, sudah tak punya peluang untuk lolos. Namun, tiga menit memasuki injury
time, Omar Al Somah berhasil mengoyak gawang Iran. Gol Somah membuat skor menjadi imbang 2-2. Sebelumnya, Syria sempat unggul melalui Tamer Haj Mohamad (13’). Tetapi, Iran bisa mencetak dua gol balasan melalui Sardar Azmoun (45’ dan 64’).
Syria pun lolos ke putaran keempat atau playoff melawan peringkat ketiga grup B, Australia. Jika berhasil melewati hadangan Australia, Syria bakal menghadapi peringkat keempat dari zona Concacaf di fase playoff antarkonfederasi.
Selain gol penentu Somah, kesuksesan Syria menembus fase playoff juga tak lepas dari kegagalan Uzbekistan mengalahkan Korea Selatan. Uzbekistan hanya mampu bermain imbang tanpa gol di Tashkent. Meski memiliki poin yang sama dengan Syria, Uzbekistan harus tersingkir lantaran kalah produktivitas gol.
Kesuksesan itu langsung dirayakan seluruh warga Syria. Mereka berpesta dan berkonvoi di jalanan seolah tim asuhan Ayman Hakeem tersebut sudah lolos Piala Dunia 2018.
’’Kami bisa mencetak gol pada menit terakhir dan meraih tiket playoff. Insya Allah, kami bisa menuntaskannya,’’ kata Al Somah di situs resmi AFC.
’’Bisa dibilang, kami harus mulai menjalani kualifikasi lagi. Kami punya dua laga playoff yang harus dilalui. Jika yang tertulis di langit adalah Syria, kami bisa membuat fans bahagia,’’ paparnya.
Syria bertindak sebagai tuan rumah leg pertama pada 5 Oktober mendatang. Karena kondisi keamanan dalam negeri yang belum kondusif, leg pertama itu mungkin berlangsung di Malaysia. Sementara itu, leg kedua berlangsung di Australia lima hari kemudian.
’’Bagi kami, lolos playoff adalah prestasi hebat,’’ sambung Mardik Mardikian, bomber Syria yang memberikan assist atas terciptanya gol Al Somah dalam injury time.
’’Kami bermain dengan spirit untuk memberi kebanggaan warga Syria, untuk anak-anak dan siapa pun. Ini bisa terwujud karena doa seluruh warga Syria,’’ ujarnya.
Pelatih Ayman Hakeem mengapresiasi kinerja pasukannya. ’’Berkat penampilan luar biasa mereka, kami masih memiliki kesempatan tampil di Piala Dunia,’’ ucap Hakeem sebagaimana dilansir Sports Illustrated. ’’Masih terlalu dini untuk membicarakan Australia. Namun, kami mengerti bahwa playoff akan berlangsung sangat ketat,’’ lanjutnya.
Di sisi lain, Australia harus menjalani playoff seiring kemenangan 1-0 yang diraih Arab Saudi ketika menjamu Jepang kemarin. Kegagalan itu membuat pelatih Ange Postecoglou langsung menjadi sasaran kritik media dan fans di Australia.
Salah satunya berasal dari mantan penggawa Australia Mark Bosnich dan Robbie Slater. Bahkan, Bosnich mengkritik keras formasi 3-2-4-1 yang seharusnya tidak digunakan Postecoglou dalam laga terakhir melawan Thailand. Sebab, saat itu Australia berposisi membutuhkan banyak gol.
’’Saya rasa, berdasar hasil ini, posisi (Postecoglou) bisa dibilang sedang kritis,’’ kata Bosnich kepada The Guardian.
Namun, Postecoglou tetap bersikap tenang. Pelatih asal Yunani tersebut optimistis bisa melewati hadangan Syria. ’’Sebab, kami selalu memantau lawan dari grup lain. Bukan untuk jaga-jaga (kalau harus playoff). Tapi, ini juga untuk persiapan Piala Asia,’’ papar Postecoglou. ’’Kami telah mendapat sejumlah masukan soal Syria. Kami akan kembali bekerja untuk persiapan menghadapi mereka,’’ bebernya. (io/c5/bas)