Kirim Rekaman CCTV ke Labfor
Kasus Perampokan dr Slamet Hariadi
SIDOARJO – Dua bandit yang menyerang dr Slamet Hariadi Djazuli belum tertangkap. Hampir tiga pekan sejak kejadian, polisi masih sulit melacak keberadaan pelaku. Hingga kemarin (9/9), petugas ma sih menyelidiki perkara tersebut.
Kapolsek Buduran Kompol Hery Mulyanto menuturkan, pihaknya sudah menempuh berbagai cara agar kasus tersebut segera terungkap. Namun, sejauh ini upaya yang dilakukan belum menemukan titik terang. ’’Identitas pelaku masih gelap,” ujarnya.
Hery mengatakan, perburuan pelaku memang masih nihil. Meski begitu, dia tetap yakin bisa membekuk para pelaku. Semua petugas reserse kriminal (reskrim) sudah dikerahkan untuk menggali petunjuk tambahan. ’’Mohon doanya agar perkara cepat terungkap,” tuturnya.
Mantan Kapolsek Porong itu mengungkapkan, metode penyelidikan sudah diterapkan sesuai prosedur. Setelah mendapat laporan, petugas melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Petugas juga meminta ke terangan korban dan mengamankan kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. ’’Gambar dari kamera itu sebenarnya bisa jadi petunjuk. Namun, ketika diputar, ternyata putus-putus dan gelap,” ucapnya.
Untuk mendapat solusi, pihaknya mengirim contoh rekaman ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim. Dia berharap dengan peralatan yang dimiliki labfor, gambar di video itu menjadi lebih jelas sehingga pelaku dapat teridentifikasi. ’’Upaya penyelidikan terus kami lakukan,” tegasnya.
Lantas, butuh waktu berapa lama untuk mendapatkan hasil pengujian tersebut? Hery tidak bisa memastikan. ’’Nanti pasti kami sampaikan ketika ada perkembangan,” kata perwira polisi dengan satu melati di pundak itu.
Sekadar informasi, komplotan bandit menyatroni tempat tinggal Hariadi di Jalan Hr Mangundiprojo, Buduran, Selasa (22/8). Hariadi saat itu berada di pekarangan rumah pada pukul 04.00. Dia spontan berteriak maling setelah orang asing di area rumahnya.
Dua pelaku lantas menyerangnya dengan senjata tajam (sajam) jenis celurit dan pisau dapur. Hariadi tidak gentar dan tetap melawan. Dokter spesialis paru itu bergumul dengan para bandit selama beberapa saat. Bapak tiga anak tersebut membuat kedua pelaku ciut nyali sehingga memutuskan untuk melarikan diri. Hariadi menderita luka sabetan di bagian dahi dan punggung. Dokter 71 tahun itu dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Nyawanya tertolong. (edi/c7/ai)
Gambar dari kamera itu sebenarnya bisa jadi petunjuk. Namun, ketika diputar, ternyata putus-putus dan gelap.” Kompol Hery Mulyanto Kapolsek Buduran