Kawal Sipol, KPU Gandeng Tim Siber
JAKARTA – Proses digitalisasi yang dilakukan KPU pada pemilihan kepala daerah (pilkada) akan dilanjutkan pada Pemilu 2019. Pada tahap awal verifikasi parpol peserta pemilu, misalnya, penyelenggara menyiapkan laman Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).
Komisioner KPU Viryan menyatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah antisipasi terhadap ancaman keamanan proses pengisian Sipol. Salah satu upayanya ialah melibatkan tim siber dari lembaga pengetahuan teknologi seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
”Koordinasi hubungan kelembagaan dengan para pihak. Membangun sistem kan harus melibatkan sejumlah pihak,” ujarnya di kantor KPU, Jakarta, kemarin (19/9).
Viryan mengakui, dalam sebuah hajatan politik, segala upaya kecurangan sangat mungkin muncul demi kemenangan atau kepentingan tertentu. Tak terkecuali dengan menyerang perangkat teknologi informasi (TI) yang disediakan KPU. Contohnya, pada pilkada 2017, sejumlah hacker terdeteksi berupaya menyusup ke sistem digital KPU. Tapi, tim KPU kala itu berhasil melakukan upaya antisipasi sehingga tidak ada kerusakan atau perubahan data.
Meski demikian, lanjut Viryan, pihaknya tetap mengimbau masyarakat, khususnya para ahli TI, untuk tidak melakukan upaya-upaya tersebut. Sebab, pemilu sejatinya hajat seluruh masyarakat di Indonesia. Jika ada yang tidak berjalan semestinya, kerugian ditang gung bersama. ”Sebab, sebaik-baiknya sistem informasi yang dibuat, tetap ada celah. Kita ajak masyarakat yang paham untuk bersama- sama menjaga,” imbuhnya. (far/c9/fat)