Solusi Jabon Jadi Bersih
SIDOARJO pantas berbangga karena mendapat piala Adipura lagi tahun ini. Tetapi, kita sama-sama tahu bahwa persoalan lingkungan belum tuntas. Kecamatan Jabon saja masih prihatin masalah sampah. Misalnya, di Desa Pejarakan. Di sekitar eks tol masih banyak tumpukan sampah. Apa ada solusinya agar Jabon bisa bersih? Apalagi tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah juga berada di Jabon.
Martakasan, Warga Kecamatan Jabon
TENTU ada solusinya. Kalau kejadiannya seperti itu, sudah jelas kan biang keladinya. Ya masyarakat. Ketika sudah dibersihkan oleh petugas dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK), tetapi kotor lagi, itu berarti kesadaran masyarakat di sana masih lemah.
Penilaian Adipura memang tidak menyeluruh. Namun, bukan berarti tidak ada perhatian ke tempat-tempat seperti Jabon. Justru, DLHK membentuk kelompokkel ompok peduli lingkungan (KPL) yang tersebar di seluruh area Sidoarjo untuk menuntaskan pengolahan sampah yang masih kurang maksimal. Salah satunya, dengan menentukan titik-titik rawan yang biasanya menjadi tempat pembuangan sampah liar.
Nantinya, tim KPL ZeroWaste Academy itu yang akan jadi ujung tombak. Mereka sudah diberi pembekalan DLHK terkait dengan metode pengolahan sampah. Solusi sampah liar memang tidak hanya satu. Ada prosesnya. Pertama, tentu harus ada kerja bakti untuk membersihkan. Jika dibiarkan saja, seolah tidak ada yang peduli, ya pembuang akan enteng saja melemparkan sampah mereka lagi.
Setelah itu, desa harus mempunyai peraturan desa (perdes) soal sampah. Juga dibangun fasilitas pengolahan sampah seperti tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Kader lingkungan harus aktif menyo sial isa s ikan perlunya meningkatkan kualitas kebersihan desa.