Milad Istimewa Muhammadiyah Pondok Labu
Kelas Ranting, Luncurkan Business Center, Dihadiri Banyak Tokoh
JAKARTA – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu yang diketuai Din Syamsuddin merayakan milad ke-2 kemarin (19/11). Dalam acara tasyakuran itu, mereka meluncurkan Koperasi Syariah Muhammadiyah Business Center. Perayaan hari kelahiran tersebut hanya selisih sehari dengan milad Muhammadiyah yang diperingati setiap 18 November.
Din menyatakan, pihaknya akan terus berkomitmen melakukan gerakan dan amal usaha bersama masyarakat sebagai kekuatan civil society. Salah satunya dengan meluncurkan Koperasi Syariah Muhammadiyah Business Center (MBC). Dengan cara itu, akan tercipta masyarakat yang cerdas, mandiri, dan berkemajuan.
Peresmian Koperasi Syariah MBC diisi dengan penyerahan akta pendirian dan SK menteri koperasi dan UKM dari notaris kepada Din, kemudian dilanjutkan kepada pengurus koperasi. Pihaknya ingin memberdayakan ekonomi masyarakat melalui koperasi. ”Masih banyak masyarakat miskin dan pedagang kecil,” terang mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu.
Menurut dia, setelah diresmikannya koperasi syariah, masih banyak tugas yang harus dituntaskan. Misalnya, terkait organisasi koperasi, tempat, bidang usaha, dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pihaknya akan terus melakukan penyempurnaan sehingga bisa berjalan dengan baik.
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu juga akan terus berkomunikasi dengan masyarakat sekitar untuk menggali kebutuhan yang mereka perlukan. Pihaknya tidak hanya berhenti pada koperasi, tapi juga akan mendirikan subusaha lembaga ekonomi berupa baitul mal wat tamwil (BMT). ”Untuk membantu modal usaha bagi pedagang kecil,” terang tokoh Islam yang sekarang menjabat utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban itu.
Din berharap Muhammadiyah Pondok Labu bisa berkembang dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat dan punya amal usaha yang unggul. Membanggakan bagi warga Muhammadiyah khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Perayaan milad itu juga dihadiri tokohtokoh penting. Misalnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan mantan Ketua MK Jimmly Asshiddiqie.
Sementara itu, Tito kaget saat mengetahui bahwa Din menjabat ketua Pimpinan Ranting (PR) Muhammadiyah Pondok Labu. Awalnya dia tidak percaya, apa mungkin setelah menjabat ketua umum dua periode yang selevel dengan Kapolri kemudian turun menjadi ketua PR di Pondok Labu. ”Saya melihat di situlah ada yang menyentuh hati saya. Kenapa seorang profesor, mantan ketua umum, mau turun menjadi ketua ranting. Ini sesuatu yang luar biasa,” papar dia.
Menurut dia, yang dilakukan Din merupakan karakter dan teladan yang bisa ditiru semua pihak. Gerakan membentuk koperasi juga suatu yang luar biasa di tengah-tengah merebaknya gerakan kapitalisme. Mantan Kapolda Metro Jaya itu berharap yang dilakukan Din menjadi contoh bagi masyarakat luas. (lum/c10/fat)