Jawa Pos

Mugabe Dimakzulka­n Hari Ini

Tolak Mundur sampai Tenggat Terlewati

-

HARARE – Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akan dimakzulka­n hari ini. Kemarin (20/11) anggota parlemen dari Partai Zimbabwe African National Union - Patriotic Front (ZANU-PF) berkumpul untuk membahas draf mosi tidak percaya terhadap pemimpin 93 tahun tersebut. Sebab, Mugabe tidak kunjung menyatakan mundur. Padahal, batas waktu yang diberikan partai penguasa itu sudah terlewati, yaitu tengah hari.

Dalam draf yang dilihat kantor berita Reuters tersebut, ZANU-PF menuliskan alasan pemakzulan suami Grace Mugabe tersebut. Dia dinyatakan sebagai sumber ketidaksta­bilan, tidak menghormat­i aturan hukum, dan bertanggun­g jawab atas perekonomi­an yang jatuh bangun selama 15 tahun ini. Pemakzulan itu sudah pasti lolos. Sebab, Partai ZANUPF adalah pemilik mayoritas kursi di parlemen.

Pemakzulan bisa berjalan beberapa hari karena harus melalui serangkaia­n tahapan. Mulai pembahasan bersama antara senat dan Dewan Nasional hingga pembahasan di komite senator yang terdiri atas sembilan orang. Setelah itu, dilakukan pembahasan bersama lagi untuk menentukan pemakzulan. Agar rencana pemakzulan bisa lolos, dibutuhkan dua per tiga suara anggota parlemen.

’’Mereka bisa mempercepa­tnya. Itu bisa dilakukan dalam satu hari,’’ ujar John Makamure, direktur eksekutif Southern African Parliament­ary Support Trust. Sebab, mayoritas legislator dan senator adalah anggota ZANU-PF.

Di pihak lain, partai oposisi Move ment for Democratic Change (MDC) baru bertemu hari ini untuk menentukan sikap mendukung pemakzulan atau tidak. Meski suara oposisi tidak dibutuhkan, dukungan mereka akan sangat berarti untuk menunjukka­n bahwa Mugabe tidak diinginkan lagi.

Pada Minggu (19/11), presiden kedua Zimbabwe itu sudah memberikan pidato yang disiarkan televisi nasional. Pidato tersebut hanya berselang beberapa jam setelah deadline agar Mugabe mengundurk­an diri dilontarka­n Partai ZANU-PF. Penduduk berharap Mugabe legawa dan menyerahka­n jabatannya. Namun, ternyata bukan itu isi pidatonya. Dia hanya menyatakan bahwa yang dilakukan militer bukanlah sesuatu yang melanggar hukum. Mugabe bahkan menegaskan hadir dalam rapat Komite Pusat Partai ZANU-PF yang diadakan bulan depan. Padahal, Mugabe dan istrinya telah didepak dari partai.

’’Operasi militer bukanlah ancaman terhadap aturan perundang-undangan ataupun menantang otoritas saya sebagai kepala negara dan pemerintah­an serta komandan pasukan pertahanan Zimbabwe,’’ terang Mugabe dengan mimik seperti terpaksa. Militer, tampaknya, membuat Mugabe mengeluark­an pernyataan tersebut.

Beredar kabar bahwa Mugabe sebenarnya sudah mau mundur dan telah menulis surat pengundura­n dirinya. Namun, dia mengajukan syarat. Yaitu, dia dan istrinya diberi imunitas penuh. Selain itu, beberapa properti milik Mugabe tak bakal disita. Berdasar sumber CNN, militer dikabarkan menyetujui permintaan itu.

Jika kabar itu benar, Mugabe harus mengirimka­n surat pengundura­n dirinya ke parlemen. Dalam kurun waktu 24 jam, permintaan mundur dari jabatan tersebut akan disiarkan kepada publik. Seharusnya posisi presiden yang kosong diisi wakil presiden. Namun, karena Mugabe telah mendepak Emmerson Mnangagwa, jabatan presiden sementara bakal diserahkan kepada ketua parlemen.

Tidak kunjung mundurnya Mugabe mendorong para aktivis bertindak. Mereka ingin kembali mengumpulk­an massa untuk turun ke jalan dan menekan Mugabe. ’’Waktumu sudah habis,’’ kata pemimpin asosiasi veteran, Chris Mutsvangwa. (Reuters/ AP/CNN/sha/c14/any)

 ??  ?? TATAPAN MESRA: Satu di antara tiga foto resmi Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip yang dirilis untuk memperinga­ti ulang tahun pernikahan mereka yang ke-70. Ini pose yang nyaris sama seperti ketika mereka menikah pada 1947 silam (foto kiri). AFP PHOTO...
TATAPAN MESRA: Satu di antara tiga foto resmi Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip yang dirilis untuk memperinga­ti ulang tahun pernikahan mereka yang ke-70. Ini pose yang nyaris sama seperti ketika mereka menikah pada 1947 silam (foto kiri). AFP PHOTO...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia