Jawa Pos

Si Pahit yang ”Menggigit”

-

BAGI penyuka pare, oleholeh dari Sidoarjo ini juga bisa dijadikan buah tangan. Olahan buatan Is Aprilin Indahwati tersebut menjadi salah satu camilan yang nikmat disantap. Sesuai namanya, keripik pare, camilan itu pun renyah.

Meski telah menjadi keripik, cita rasa pare tidak hilang. Rasa asli parenya tetap ada. Pahit. ”Tapi, tidak terlalu pahit. Ada anak-anak yang suka,” katanya, lantas menunjukka­n proses pembuatan keripik.

Demi mendapatka­n hasil keripik yang maksimal, perempuan asli Sidoarjo itu tidak sembaranga­n memilih pare. Sayuran yang dipercaya mampu menurunkan kadar gula dalam darah tersebut dipilih yang berukuran besar. Dengan begitu, keripik yang dihasilkan juga besar. Potonganny­a pun bagus. Berbentuk bundar. Saat merajang, ketebalan pare wajib diper- hatikan. Harus diiris tipis. Dengan begitu, rasanya renyah saat diolah.

Pare yang sudah diiris tipis itu direndam dengan air garam sehari semalam. Kemudian, paginya ditiriskan dan malamnya digoreng agar kandungan air berkurang. Sebelum digoreng, pare dibalur dengan tepung.

Supaya kandungan minyak hilang, Aprilin menggunaka­n teknik penirisan dengan dioven. Hasilnya, keripik buatannya benar-benar kering dan tahan lama. Untuk bisa menghasilk­an keripik seperti sekarang, dibutuhkan percobaan yang lama. Sekitar dua bulan, perempuan yang lahir pada 9 April itu baru menghasilk­an keripik yang rasanya enak. ”Ide membuat keripik pare ini muncul karena orang tua dulu suka masak pare,” katanya.

Dari olahan itulah, Aprilin terinspira­si untuk berkreasi. Dia akhirnya memproduks­i keripik pare.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? TETAP PERTAHANKA­N RASA PAHIT: Is Aprilin Indahwati mengemas keripik pare buatannya.
BOY SLAMET/JAWA POS TETAP PERTAHANKA­N RASA PAHIT: Is Aprilin Indahwati mengemas keripik pare buatannya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia