SIAP KUNCI GELAR JUARA ASIA
Akhir pekan ini (13-14/10), Asia Road Racing Championship (ARRC) putaran 5 akan diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di sirkuit Sentul, Jabar. Pembalap-pembalap Indonesia dari berbagai tim sudah menantikan ronde ini karena sebelumnya, pembalap Indonesia kerap meraih podium dan kemenangan.
Sehingga, berlaga di negara sendiri akan sangat dinanti saat performa mereka sedang menjadi perhatian di seluruh Asia. Terlebih bagi kelas Asia Production 250 (AP250), kelas yang paling banyak pembalap Indonesianya. Kelas ini juga yang dalam 3 tahun terakhir paling menarik disimak persaingannya.
Tahun lalu pembalap Indonesia, Gerry Salim berhasil sebagai juara Asia di kelas seperempat liter ini. Kesempatan itu pun bisa terulang di musim ini lewat junior dari Gerry di Astra Honda Racing Team (AHRT), Rheza Danica.
Pembalap asal Jogja ini sudah mengumpulkan 148 point dan berada di puncak klasemen sementara. Ia unggul 26 point dari rekan setimnya sendiri, Mario S.A di peringkat kedua. “Saya lebih termotivasi aja nih untuk balapan di negara sendiri kan dan program latihan pun tidak saya kurangi, tetap stabil selama libur,” kata rookie of the year AP250 2017 ini
PERHITUNGAN
Jika Rheza menang di dua balapan dan Mario selalu finish di podium kedua, selisih angkanya akan menjadi 36 point, tentu belum sah bagi Rheza untuk mengunci gelar juara Asia. Tapi karena mereka satu tim, Mario bukan lah ‘musuh’ utama dan bisa saja ada strategi team order di kubu AHRT.
Apakah itu sah? Selama dilakukan dengan bersih tanpa mencurangi kedua pembalap, strategi itu sah. Semua tim di seluruh kancah balap dunia lumrah melakukan team order. Strateginya seperti apa, jelas tidak akan diketahui sampai saat jelang balapan.
Yang jelas musuh utama bagi Rheza adalah Anupab Sarmoon ( Yamaha Thailand Racing Team) yang berjarak 40 angka darinya. Jika bisa menang di depan Sarmoon pada dua balapan, maka secara persaingan, gelar juara Asia sudah jadi milik Rheza. Walaupun belum melebihi 50 angka, ketersediaan point di ronde terakhir nanti.
“Nah yang terpenting saya memberikan yang terbaik saja, supaya bisa menang dan podium di Sentul nanti,” katanya. Sejak awal musim, ia memang tidak ingin diberatkan oleh target juara Asia agar bisa tampil tanpa beban di setiap balapan.
Selain gelar pembalap, AHRT pun berpeluang menjadi juara tim jika pembalapnya, Rheza, Mario, dan Awhin ada yang meraih kemenangan. Otomatis gelar juara tim akan menjadi tim balap milik PT. Astra Honda Motor tersebut.
Namun bukan hal mudah, pembalap-pembalap Indonesia dari kubu Kawasaki dan Yamaha masih dalam mode kompetisi pascabalapan Kejurnas IRS. Apalagi pembalap Yamaha yang jam terbangnya di Sentul jauh lebih banyak dalam beberapa pekan terakhir.
“Pastinya sih lebih untung karena badan saya juga terbiasa dengan racing line Sentul setelah di (Kejurnas) IRS dan Yamaha Sunday Race,” kata M. Faerozi, pembalap Yamaha Racing Indonesia. Pembalap
wildcard pun juga banyak di kelas ini. Akan ada 4 pembalap
wildcard untuk AP250 nanti. Wah seru nih.