Otomotif

MARQUEZ NYONTEK DUCATI

MOTOGP THAILAND

-

Sejarah diukir untuk Thailand yang pertama kalinya menggelar Motogp di Chang Internatio­nal Circuit, Buriram sebagai panggungny­a (7/10). Karakter sirkuit yang cepat dan didominasi trek lurus, sangat sesuai dengan karakter Ducati Desmosedic­i. Sebagai buktinya para pembalap penunggang motor asal Italia ini tak pernah lepas dari 5 besar sejak latihan bebas.

Catatan waktu Marc Marquez (Repsol Honda Team) sempat merosot hingga sesi latihan bebas ketiga dan membuatnya ikut ke Q1, ini pertama kalinya Marquez ikut Q1 tahun ini. “Saya melihat gaya balap yang diterapkan para pembalap Ducati, menurut saya mereka punya racing line yang unik untuk mendapatka­n catatan waktu yang cepat,” ujar Marquez.

Setelah cukup mengamati, pembalap dengan nomor 93 tersebut melakukan duplikasi terhadap para pembalap Ducati. Tak hanya racing line, pilihan ban yang sama dengan Andrea Dovizioso (Ducati Team), kompon keras untuk ban depan dan belakang dan juga dipiliih Marquez.

Belum merasa cukup lewat duplikasi, dirinya membiarkan Valentino Rossi (Movistar Yamaha Motogp) memimpin balapan selama beberapa lap agar menghindar­i persaingan ketat dan membuat ban abrasi pun dihindari di awal balapan.

Marquez dan Dovi menghindar­i duel di awal-awal balapan dan tidak terlalu rapat antara keduanya. “Saat lap terakhir, saya berusaha keras untuk tetap di depan dia (Dovi). Saya sering dikalahkan di tikungan terakhir olehnya di beberapa balapan dan kini saya yang berhasil mengalahka­nnya,” Marquez bercerita.

Serangan balasan yang dilakukan Marquez cukup tidak diduga oleh Dovi, sebab ia cukup lama memimpin balapan tanpa ada perlawanan. Hal tersebut yang membuat ia sempat berada di atas angin dan yakin menang.

“Untuk sejenak saya tidak tahu kelemahan dan kekuatan Marquez. Tapi setidaknya saya bisa menunjukan kalau perkembang­an kami di Thailand sudah jauh lebih baik dan membuat saya percaya diri di semua sirkuit sekarang,” kata Dovi.

PELUANG MENIPIS

Dengan gagalnya Dovi meraih podium utama di Thailand ini membuat peluang ‘menghidupk­an’ persaingan juara dunia hingga ronde terakhir di Valencia, Spanyol cenderung menipis. Sebab selisih angka Marquez dan Dovi sudah mencapai 77 point.

Dengan selisih yang demikian besar, bisa dibilang Marquez aman di 3 balapan. Untuk mengunci gelar juara dunia di Motegi, Jepang 2 pekan mendatang, pembalap Spanyol itu hanya butuh finish 1 posisi di depan Dovi lalu mahkota juara dunia bisa kembali ia dapatkan.

“Bisa unggul dari Marquez di Jepang nanti akan sangat berarti untuk bisa kembali menghidupk­an persaingan gelar juara dunia. Jika balapan di Jepang, maka sosok lain Marquez yang akan dihadapi. Ia selalu kuat di sana, bisa jadi motivasi lebih karena di sana juga kampung halaman Honda,” tutur Dovi.

Namun jika melihat perkembang­an Yamaha di Thailand kemarin, bisa jadi tren positif mereka berlanjut di Jepang. Yamaha yang absen 6 ronde bersaing untuk 3 besar berhasil meraih podium ketiga lewat Maverick Vinales.

Kebocoran power motor saat keluar tikungan masih menjadi kendala. Terlihat dari Rossi atau Vinales yang melambat setiap keluar tikungan, tapi unggul saat late braking.

Bisa kah Yamaha berpartisi­pasi menahan Marquez di Motegi nanti?

 ??  ??
 ??  ?? Strategi duplikasi Ducati, berhasil bawa Marquez menang di Thailand
Strategi duplikasi Ducati, berhasil bawa Marquez menang di Thailand
 ??  ?? Punya bekal data bagus, Dovi masih yakin bisa membendung Marquez di Jepang nant
Punya bekal data bagus, Dovi masih yakin bisa membendung Marquez di Jepang nant
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia