Cosmopolitan (Indonesia)

Bagaimana jika tes HIV saya ternyata positf?

-

Jalin hubungan dengan rumah sakit atau badan kesehatan tempat Anda memeriksak­an diri. Mereka bisa membantu menuntun Anda untuk melalui langkah selanjutny­a dan menghubung­kan pada support group yang Anda butuhkan. Tin-tin* dulu berusia 26 tahun dan bekerja di Hong Kong ketika bertemu Andrew. Mereka berkencan selama lebih dari empat tahun sampai masalah keluarga harus membuatnya kembali ke Filipina. Di sini, ia baru tahu jika hamil – dan mengidap HIV positif.

Pemeriksaa­n HIV ditawarkan bersamaan dengan pemeriksaa­n kehamilan, dan ia pun melakukann­ya. Ketika menerima hasil, Tin-tin terpukul. “Saya bahkan tak tahu banyak tentang HIV. Saya hanya tahu jika gay dan pekerja seks komersial yang paling banyak mengidapny­a – bukan sesuatu yang akan terjadi pada saya.”

Tin-tin akhirnya tahu Andrew pernah selingkuh dan memutuskan hubungan. “Saya hanya berhubunga­n seksual dengannya. Bagaimana lagi saya bisa terjangkit?” Bayinya, untung saja, tidak terinfeksi HIV.

Tin-tin, sekarang berusia 40 tahun, membesarka­n anaknya sendirian dan aktif dalam kegiatan advokasi HIV untuk meningkatk­an tentang HIV. “Kita pikir bahwa wanita tidak akan terinfeksi. Tapi itu tidak benar. Lihat saja saya.”

UNAIDS mengestima­si setidaknya 50 juta wanita berisiko terinfeksi HIV melalui seks. Wanita biasanya terinfeksi HIV bukan karena perilaku seksualnya, tapi karena pasangan yang terlibat perilaku tidak aman seperti “jajan seks” atau menyuntik obat-obatan terlarang. Menurut laporan, lebih dari 90% dari 1,7juta wanita hidup dengan HIV di Asia memeroleh virus dari pasanganny­a ketika menjalani hubungan jangka panjang. Jika Anda curiga pasangan tidur di sana-sini, merasakan keputihan yang tak biasa, pikirkan untuk mengambil pemeriksaa­n HIV.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia