CAHAYA PROVENCE
Olivier Baussan berhasil menerjemahkan aroma Provence di pagi hari ke dalam satu botol wewangian terbaru dari L’occitane. Oleh Erica Arifianda
Jika Anda berimajinasi sedang berada di bagian selatan Prancis, tepatnya di Provence, apa yang Anda bayangkan? Pertama, tentu indahnya hamparan kebun bunga lavender dan bunga matahari. Setelah itu, suasana provincial yang begitu tenteram dan rileks dengan langit biru menemani barisan pegunungan. Tapi sesungguhnya, ada fenomena lain yang ingin disampaikan Provence begitu Anda menginjakkan kaki di sana, yakni menikmati sorot matahari baik saat terbit maupun terbenam. Pendar cahaya bergradasi keemasan yang begitu tampak memesona dijuluki sebagai golden hour. Pancaran golden hour inilah yang menginspirasi Olivier Baussan selaku pemilik dari L’occitane dalam menciptakan wewangian terbarunya bertajuk Terre de Lumière L’eau, dengan makna land of light atau daratan bercahaya. Dan beruntung, Bazaar diajak oleh L’occitane untuk menikmati momen berharga tersebut secara langsung dari atas balon udara, saat mengunjungi kota Mane di Provence bulan September lalu. Penjabaran golden hour ini nyatanya terasa lugas. Bazaar benarbenar mengalami detik demi detik, menit demi menit ketika matahari muncul menyentuh garis horizon hingga menyinari seisi lanskap yang ada di dataran Provence. Udaranya terasa begitu sejuk, lembut, segar, dan langitnya sungguh cantik, hangat, sekaligus romantis. Lalu apakah deksripsi tadi sesuai dengan aromanya? “Tajuk Terre de Lumière L’eau sendiri merujuk pada cahaya pertama Provence di pagi atau saat matahari terbit,” ujar Marina Glover sebagai Fragrance Group Manager L’occitane saat kami melakukan workshop. Menurutnya, pertama Anda akan mencium aroma segar dan lembut seolah merasakan butiran embun, keharuman ini dinamakan christalline Provence. Kemudian perlahan wangi sebuket bunga peony dan rose akan mendominasi bersama dengan pencampuran bergamot, pink pepper, dan blackcurrant. Di akhir penciuman, Anda akan digoda embusan white musk dan tonka