TENTANG KULINER & PERSAHABATAN
SEBUAH FILM YANG TAK HANYA BERCERITA TENTANG PERSAHABATAN, CINTA, DAN KONSPIRASI. Aruna & Lidahnya JUGA MEMPERLIHATKAN KEKAYAAN KULINER TANAH AIR. OLEH SABRINA SULAIMAN
Makanan senantiasa menjadi bagian dari hidup semua orang. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah. Sama halnya dengan kuliner Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, masing-masing memiliki kekayaan tersendiri, mulai dari aroma hingga tekstur. Namun apa jadinya jika kedua ranah kuliner dan perfilman dipertemukan? Sebuah novel karya Laksmi Pamoentjak yang bertajuk Aruna & Lidahnya diangkat oleh Rumah Produksi Palari Films untuk segera tayang di layar lebar. Film adaptasi novel tersebut disutradarai oleh Edwin, yang kesuksesannya menggarap film Posesif menempatkannya sebagai sutradara terbaik di Festival Film Indonesia 2017 dan menjadi magnet bagi para aktor dan aktris untuk bermain di film ini. Film yang termasuk aliran komedi ini bercerita tentang persahabatan antara keempat karakternya. Kota Singkawang dipilih menjadi salah satu lokasi syuting karena variasi makanan khasnya, seperti bakmi, nasi campur, hingga risoles. Aruna & Lidahnya bercerita tentang Aruna (Dian Sastrowardoyo), seorang ahli wabah yang gemar makan. Pada suatu titik, ia merasa kehilangan indra perasa di lidahnya. Di saat yang bersamaan, ia juga ditugaskan untuk menginvestigasi kasus penyebaran wabah di beberapa tempat di Indonesia. Kedua sahabatnya pun ikut serta dalam perjalanan tersebut. Mereka adalah Bono (Nicholas Saputra), seorang koki profesional, dan Nad (Hannah Al Rashid) seorang food critic. Ketiga sahabat tersebut dipertemukan kembali atas dasar kuliner, dalam misi mengembalikan indra perasa di lidah Aruna. Muncul juga karakter Farish (Oka Antara), seorang pria kaku yang berbeda prinsip dengan Aruna, Nad, dan Bono. Namun, siapakah di antara mereka yang ikut dalam perjalanan tersebut namun memiliki maksud yang lebih daripada soal makanan? Jawabannya baru bisa Anda dapatkan di bulan September nanti.
“Seperti saya yang suka makan, film ini juga sangat eksploratif akan makanan.” — Dian Sastrowardoyo “PERAN SAYA DI FILM INI BERBEDA DARI SEBELUMNYA. A chance for me to do something different.” — Hannah Al Rashid "LEWAT MAKANAN, SAYA MENYADARI BAHWA INDONESIA TERNYATA SANGAT KAYA."— Nicholas Saputra "Terkadang saya dan Dian CHIP-IN IDEAS untuk suatu adegan. Kami cukup intens ‘memasak’ ide itu di set."— Oka Antara