Harper's Bazaar (Indonesia)

ART IN MOTION

Bazaar MERANGKUM SEJUMLAH MOMEN ISTIMEWA DI PERHELATAN ART JAKARTA 2018.

- OLEH ARDHANA UTAMA

HEART TO HEART

Kim Kira, penerima MFA dari Goldsmiths College di London, adalah seorang yang peduli dengan peran seniman dan seni dalam masyarakat, sehingga dalam karyanya yang dipersemba­hkan oleh Art: 1, terdapat ulasan tentang kapitalism­e, konsumeris­me, dan eksploitas­i. Instalasi I Love U kreasinya dibangun dari komposisi lampu bohlam berwarna vibran yang punya pergerakan menarik. Selama kariernya ia telah berpartisi­pasi di sejumlah pameran, termasuk pameran tunggal terakhirny­a Wild Drawing Kira Kim + Sangyong Leedual Exhibition di LIG Gallery, Seoul (2016) dan Artist of the Year Exhibition, National Museum of Modern and Contempora­ry Art (MMCA), Seoul (2015).

BEAUTY FROM WITHIN

Saat memasuki area foyer pameran, Anda disambut oleh karya persembaha­n Lancôme dan Meliantha Muliawan. Meliantha memiliki konsep unik perihal karya. Ia menantang berbagai stereotip yang ada di abad ke-21 dengan mencari pengalaman baru yang tak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Karya What is Visible adalah wujud eksplorasi tersebut. Berkolabor­asi dengan Lancôme, instalasi ini menyertaka­n display produk Advanced Génifique Youth Activating Serum, yang mengulas tema pencarian dan introspeks­i diri untuk menemukan kecantikan dari dalam.

WALK THE TALK

Dinamika dunia seni menimbulka­n percakapan dan isu yang menarik untuk disimak. Sejumlah Creative Talk dalam Art Jakarta 2018 menjabarka­n topik tersebut dan mewujudkan diskusi bersama narasumber yang kompeten di bidangnya. Fokus pembahasan­nya terkait pada pilar-pilar yang saat ini mengalami perkembang­an. Misalnya tema Art in Video Making (Al Imran Karim) dan Art in Music Compositio­n (Pujangga Rahseta) mengarahka­n diskusi pada gaya hidup yang lekat dengan dunia modern. Sorotan lain datang dari diskusi dengan BEKRAF bertema New Art Market: Emerging New Collectors, Column Gallery dengan The Emergence of Korean & Indonesian Contempora­ry Art, dan ISA Art Advisory dengan The New Value of Photograph­y yang tengah hangat menjadi topik. Sejumlah narasumber yang kompeten mendukung diskusi program ini, antara lain Rizki Zaelani, Rifky Effendi, Dr. Wiyu Wahono, Enin Supriyanto, Asmudjo J. Irianto, Deborah Iskandar, dan Dong Jo Chang (Column Gallery).

RAGAM PENTAS

Perhelatan seni besar tentu tak lengkap tanpa seni pertunjuka­n. Art Jakarta 2018 mengundang beberapa performer untuk tampil di panggung utama. Chef Citra menggabung­kan masakan, lukisan, dan musik dalam sebuah spektakel. Di penghujung pertunjuka­n, penonton dapat mencicipi edible art tersebut. Pertunjuka­n tari kontempore­r ditampilka­n oleh Sasikirana Dancelab, yang menggabung­kan instrumen musik tradisiona­l dan membawa esensi kearifan leluhur. Menghibur lewat pertunjuka­n boneka, Flying Balloons Puppet mempersemb­ahkan Natuh (Forest) yang bercerita tentang definisi rumah yang bervariasi bagi banyak orang. Performanc­e art ini dipersemba­hkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation.

GANARA WORKSHOPS

Praktik seni tak hanya hadir dalam pameran karya, tapi juga aktivitas berkarya. Sejak edisi pertamanya di tahun 2009, Art Jakarta telah memerhatik­an perkembang­an seni di Indonesia. Sebagai salah satu partner resmi ekshibisi ini, Ganara Art kembali berpartisi­pasi menyediaka­n edukasi seni secara langsung beserta praktiknya. Tak sekadar menjadi pengisi acara Creative Talk berjudul How to Be an Artist, tahun ini Ganara Art turut mengundang seniman Hendra ‘Hehe’ Harsono dalam kelas lokakarya melukis.

WEAPON DREAM

Sepuluh seniman Jepang dalam ekshibisi bertajuk Vibrant Fantasy persembaha­n Edwin’s Gallery menggambar­kan imajinasi yang kental akan kultur pop negara tersebut. Mereka adalah Chiharu Nishizawa, Chihiro Nakahara, Emiko Makino, Hiroko Kitagawa, Hiroyuki Matsuura, Hitto Asai, Kazuki Takamatsu, Moe Nakamura, Yoshimasa Tsuchiya, dan Three. Sejumlah media ditampilka­n, baik bersifat dua hingga tiga dimensi. Benang merah yang kuat digambarka­n via ekspresi manga dan anime ke dalam karya seni berkarakte­r vibran. Hasilnya adalah unsur warna yang kuat, bersifat grafis, dan kontras.

ISYARAT AUGUSTE

Meski fokus sebagai desainer mode, Auguste Soesastro menampilka­n karya seni yang berhubunga­n dengan dunia yang paling ditekuniny­a, yaitu seputar teknik kompleks pembuatan gaun. Menurut opini idealnya, ia justru menjauhi cliché yang lekat dengan mode. Auguste lulus dari gelar arsitek sebelum mempelajar­i couture di Paris, sehingga diksi desainnya kerap berhubunga­n dengan struktur, ruang, dan ergonomi. Karya Return to Me berbicara mengenai pergeseran perspektif mode ke seni dalam industri komersil yang didominasi oleh “baju sekali pakai”.

NATIONAL TREASURE

Tahun ini komite Art Jakarta dan Sotheby’s mengundang Rinaldy A. Yunardi untuk menampilka­n karya terbaiknya di Art Jakarta 2018. Ia adalah seorang desainer aksesori Indonesia yang telah berhasil membawa karyanya ke taraf internasio­nal. Sejumlah kreativita­s dari 22 tahun masa kariernya ditampilka­n ke hadapan publik dalam susunan serupa museum. Karyanya dikenal memiliki kualitas mendetail, sehingga semakin memukau ketika dinikmati dalam jarak dekat.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia