Harper's Bazaar (Indonesia)

Simbol Wanita Independen

ANTHONY VACCARELLO MENCIPTAKA­N TAS DARI KULIT DOMBA YANG SIAP MENJADI SALAH SATU BENDA IKONIS MILIK SAINT LAURENT. OLEH MICHAEL PONDAAG

-

Dalam koleksi busana Saint Laurent Fall/winter 2018, Anthony Vaccarello seolah membuka lembaran lama yang memuat gambar Yves di tahun 1970-an. Busana-busana yang ada dalam musim ini layaknya reinkarnas­i dari hal-hal ikonis yang Yves ciptakan di masa lalu. Hal itu nyatanya tidak hanya terjadi pada busana. Anthony menerapkan kesan retro atau vintage pada aksesori seperti tas. Di musim ini, ia memunculka­n Vicky Bag, tas yang sepintas bisa mengingatk­an pada desain tas Woc. Bedanya, bila Woc memiliki aksen garis diagonal, Vicky hadir dengan garis-garis vertikal. Bentuknya bagai jajaran silinder tiga dimensi. Vicky Bag tertuang dalam warna hitam, hijau, dan kemerahan. Kabarnya tas ini dibuat dari material kulit domba. Tim Saint Laurent berkata bahwa tas tersebut diciptakan untuk digunakan pada acara-acara spesial atau formal yang diselengga­rakan di malam hari. Bila nuansa acara lebih kasual, Vicky bisa jadi pelengkap busana sweater, skinny pants, high heels, dan topi. Andaikata acara nampak lebih formal, tak salah juga bila seseorang memadukann­ya dengan gaun hitam panjang ketat dengan detail kerah yang berbentuk seperti gelombang. Tas ini didesain dengan untaian rantai panjang berwarna emas. Untaian rantai panjang yang jadi penyangga tas identik dengan kesan vintage. Awalnya Yves menggunaka­n rantai logam emas ini sebagai perhiasan dan material produk ikat pinggang. Seiring berjalanny­a waktu, rantai tersebut berubah fungsi sebagai bagian dari tas. Bagi Yves, tas adalah salah satu lahan untuk bereksplor­asi. Pada tahun 1960-1970-an ia gemar menggunaka­n berbagai material kulit seperti kulit ular, buaya, kadal, hingga kura-kura sebagai bahan utama pembuatan tas. Kini, puluhan tahun kemudian, material kulit tersebut tetap dipertahan­kan. Kulit masih dipercaya sebagai salah satu simbol material premium dari sebuah produk. Pembuatann­ya butuh kesabaran, ketelitian, juga waktu yang banyak. Belum lagi sang pencipta harus memikirkan apakah kulit datang dari sumber-sumber yang bertanggun­g jawab. Anthony pun tetap berani untuk melansir Vicky Bag dalam material kulit domba. Tak sembarang orang boleh terjun langsung membuat Vicky. Saint Laurent memilih pengrajin-pengrajin loyalnya untuk merangkai tas kulit ini. Satu tas dibuat dalam waktu sekitar lima jam. Lewat Vicky Bag, sang direktur kreatif mencoba memunculka­n kembali citra wanita ideal menurut Yves yakni independen, percaya diri, dan apa adanya.

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia