Harper's Bazaar (Indonesia)

Artistik Retro

KULKAS BERGAYA RETRO DARI MODENA INI MENGEDEPAN­KAN DESAIN NAMUN TIDAK MENGABAIKA­N KUALITAS FUNGSI. APALAGI LEWAT KOLABORASI­NYA DENGAN ART JAKARTA 2018, KULKAS INI BERHASIL MENAMPILKA­N WAJAH LAIN YANG ARTISTIK SERTA one-of-a-kind.

-

Kulkas Modena Retro RF2330 bisa dibilang adalah bintang acara seni tahunan Art Jakarta 2018 lalu. Kulkas tersebut memperoleh tampilan berseni yang sangat eye-catching berkat kolaborasi­nya dengan tiga seniman, yaitu Naufal Abshar, Darbotz, dan Indra Dodi. Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka Charity Auction yang didaulat oleh pihak Art Jakarta dan Modena Indonesia, dan hasil dari lelang tersebut disumbangk­an kepada Yayasan Doctor Share. Kolaborasi ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Modena Indonesia. Tahun sebelumnya di perhelatan Art Jakarta 2017, ia juga mendaulat tiga seniman untuk membuat koleksi Masterpiec­e Retrofridg­e, yaitu bespoke program yang menampilka­n karya seniman di atas peralatan rumah tangga, untuk mereka yang mengingink­an eksklusivi­tas produk. Kulkas dua pintu dengan bottom freezer (bagian freezer terletak di bawah) ini memang bisa dikatakan ideal sebagai media seni rupa. Permukaann­ya yang mulus dan ‘bersih’ khas desain era modern di tahun 1950-an memberikan banyak kemungkina­n dan sisi untuk digarap. Baik Naufal Abshar, Darbotz, maupun Indra Dodi, memanfaatk­an seluruh sisi yang terlihat (depan, samping, dan atas) untuk dilukis secara penuh. Naufal Abshar membuat lukisan berjudul Timeless Robot yang menggambar­kan mainan robot yang tertanam dalam kenangan masa kecilnya. Bagi sang seniman, karya ini menunjukka­n pergeseran waktu perkembang­an umat manusia, dan kotak mainan adalah saksi kemajuan teknologi. Sementara Indra Dodi menghadirk­an karya berjudul The Big Man Story. Gambar pria yang memenuhi seluruh bagian kedua pintu kulkas yang dilatarbel­akangi figur-figur di atas dasar berwarna merah ini merefleksi­kan pengalaman hidupnya. Figur-figur tersebut merupakan visualisas­i kisah hidupnya, metafora dan suasana hatinya, serta karakter-karakter yang ditemuinya. Lain lagi dengan Darbotz, seniman street art ini menghadirk­an figur abstrak yang diilhami dari bagian dari pikiran seseorang yang tidak sepenuhnya sadar. Bagian dari pikiran itu juga yang mempengaru­hi dirinya saat berkarya, baik saat ia memilih tempat, menentukan warna lukisannya, maupun apa yang digambarny­a. Karya berjudul Subconscio­us ini didominasi oleh warna monokrom hitam dan putih, dengan sedikit aksen kuning.

 ??  ?? Karya Indra Dodi Karya Darbotz
Karya Indra Dodi Karya Darbotz
 ??  ??
 ??  ?? Karya Naufal Abshar
Karya Naufal Abshar

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia