American in Shanghai
TOMMY HILFIGER MEMBAWA KOMUNITAS KASUAL KE HADAPAN ORIENTAL PEARL TOWER DAN DISTRIK FINANSIAL DI SHANGHAI. OLEH ARDHANA UTAMA
Setelah sebelumnya singgah di Milan, pergelaran musim terbaru Tommynow Icons yang berkonsep “See Now, Buy Now” diteruskan jauh ke Asia dan mendarat di kota Shanghai. Perpindahan sementara ini diharapkan berakhir baik, sebab kekuatan daya beli konsumer produk mode sebagian besar memang terdapat di daratan Timur. Koleksi musim Fall 2018 Tommynow Icons ditampilkan di tepi Sungai Huangpu dengan latar The Bund (sebuah spot turisme terkemuka di Shanghai). Sejauh tamu memandang terdapat pemandangan Pudong yang modern dengan detail bangunan ikonis beserta pertunjukan lampunya. Tommy Hilfiger ikut mengambil alih proyeksi digital di fasad China Financial Information Center menjadi warna biru, putih, dan merah, serupa logo Tommy Hilfiger. Pergelaran kali ini istimewa sebab Tommy Hilfiger menampilkan tiga koleksi sekaligus, yaitu kolaborasi pertama dengan pembalap Formula 1 Lewis Hamilton, koleksi Tommy Icons, dan lini Hilfiger Collection. Sekitar lebih dari 1.000 tamu (termasuk media, buyer, VIP, influencer, dan konsumer berbasis lokal) diundang untuk mengikuti perhelatan istimewa ini. Saat memasuki venue, tamu disambut ke dalam dunia Tommynow Icons sembari berjalan melewati lorong hall of fame. Jalan masuk yang panjang tersebut menampilkan foto-foto ikon Tommynow di bagian kiri dan kanannya. Tommy Hilfiger telah lama dikenal sebagai salah satu desainer Amerika Serikat dengan identitas gaya pakaian kasual dan modern. Hal tersebut tak luput di koleksinya musim ini, yang menerapkan gaya jalanan dengan spirit kaum muda. Koleksi Tommyxlewis misalnya, adalah pertemuan gaya sporty prep dengan streetwear. Kemudian Hilfiger Collection dan koleksi kapsul Tommy Icons berusaha mendorong gaya konvensional sportswear dengan proporsi rileks. Dalam pakaian musim ini kembali terdapat desain emblem, setrip, dan pola bertema sartorial. Garis besar koleksi Fall 2018 ini adalah perayaan gaya Amerika yang ikonis, meski terkadang disertai detail personal. Pada Tommyxlewis misalnya, terdapat twist desain tato Lewis Hamilton dan angka keberuntungannya, 44. Bazaar berbincang dalam wawancara langsung bersama Tommy Hilfiger sehari sebelum show berlangsung. “Menurut saya, Amerika membawa revolusi besar gaya kasual kepada dunia, seperti
dalam kategori sportswear, workwear, surf, skate, dan preppy. Semua gaya tersebut terhubung dengan benang merah yang sama. Saya tak mengatakan bahwa kamilah inventornya, namun kamilah yang membawa perubahan besar gaya dunia terutama di era ‘80-an dan ‘90-an. Street is really a casual or sport mixed.” Banyak yang dapat menyaksikan konsistensi DNA Tommy Hilfiger dalam tenggat masa kariernya yang lama. Ia pun mengakui meski kerja tim desainnya terpencar di berbagai belahan dunia, berkat basis dan “ramuan” yang tepat ia mampu melindungi keutuhan bisnisnya hingga kini. Bicara mengenai fashion show Tommy Hilfiger tentunya tak lengkap tanpa daftar tamu ternama. Sejumlah selebriti ikut berpartisipasi di atas runway, seperti brand ambassador Hailey Baldwin, Winnie Harlow, Maggie Jiang, Joan Smalls, Josephine Skriver, dan Lucky Blue Smith. Ditambah lagi sejumlah nama yang populer di dunia hiburan ikut hadir di front row, seperti Chanyeol EXO, Taeyeon SNSD, Nathalie Kelley, hingga Sunny Wang. Membangun komunitas memang salah satu fokus penting bagi label ini. Lihat saja beberapa kampanye Tommy Hilfiger musim sebelumnya yang menyertakan beragam karakter dalam satu frame. “Kami merasa sangat majemuk, seperti halnya basis pelanggan kami. Begitu banyak keragaman dari segi ukuran, latar belakang, umur, dan preferensi. Kita campurkan jadi satu dalam blender, it’s a melting-pot! Serupa dengan identitas Amerika. Ekspresi tersebut adalah bentuk rasa bangga kami.” n