Harper's Bazaar (Indonesia)

Satu Dekade Karya Syahrini

SEGENAP KEJUTAN DAN GELAK CANDA DIPERSIAPK­AN OLEH SYAHRINI UNTUK MALAM SPESIALNYA.

-

Tepat satu minggu sebelum sang entertaine­r merayakan satu dekade kariernya di dunia hiburan, Syahrini, atau yang sering disapa dengan panggilan Incess ini berkunjung ke kantor Bazaar dan bercerita tentang persiapann­ya menuju konser yang diberi tajuk Journey of Syahrini di Ciputra Artpreneur. Selaras dengan judul pentas tersebut, tentunya para penggemar penyanyi sekaligus aktris ini berharap malam tersebut dirayakan secara semarak dan penuh sensasi baik dari segi hiburan hingga mode. Merencanak­an sebuah konser yang menceritak­an seluruh karya selama satu dekade bukanlah hal mudah. Maka tak heran ketika ditanya seperti apakah busananya di atas panggung nanti, Incess enggan memberikan jawaban terlalu detail. “Semua yang saya dan tim sudah persiapkan akan menjadi sebuah kejutan di malam penuh warna tersebut,” ujarnya. Syahrini tak banyak mengunggah detail tentang konser tunggalnya ini selain pilihan desainer yang jatuh kepada empat maestro fashion Tanah Air yakni Rinaldy A. Yunardi, Didi Budiardjo, Eddy Betty, dan Sebastian Gunawan. Bukan Syahrini namanya jika tidak tampil ‘cetar membahana’. “Selain headpiece yang hampir sebesar panggung, saya menyiapkan enam look, dan setiap satu baju bisa menjadi dua look,” jawabnya ketika ditanya apa yang spektakule­r dari konser ini. Malam yang dinanti-nanti pun tiba. Konser Journey of Syahrini dibuka oleh lantunan lagu My Lovely sambil mengenakan gaun rancangan Sebastian Gunawan dengan aksesori berupa jubah serta mahkota karya Rinaldy A. Yunardi. Seusai menyanyika­n lagu dari album perdananya, cape tersebut pun dilepas dan ia melanjutka­n konser dalam gubahan gaun yang dikemas sang desainer secara modern dan impresif. Untuk busana kedua, Syahrini mengenakan gaun berelemen feminin karya Didi Budiardjo dengan detail embellishm­ent butiran kristal yang menaburi lengan. Tak cukup dengan kilau yang dipancarka­n dari gaun, jubah pada busana ini juga merangkap sebagai proyektor panggung tersebut. Seakan kurang cukup dengan takhtanya, satu crown berlian menghiasi kepala sang ‘princess’ ditambah dengan dua instalasi berupa headpiece megah yang turun dari langit-langit. Harus diakui, karya terbesar Rinaldy A. Yunardi ini juga menjadi salah satu kejutan dari konser tersebut. Ketika ditanya mengapa mengusung empat desainer ini, Syahrini menjawab, “Karena beliau-beliau ini adalah maestro di dunia fashion Tanah Air, dan mereka adalah yang paling loyal. Mereka adalah orang yang tepat untuk menunjukka­n pencapaian saya dalam 10 tahun berkarya di industri showbiz.” Sang penyanyi kemudian menutup konser ini dengan perpaduan suasana skyline New York dan The Great Gatsby, sambil mengenakan aksesori yang mencuri atensi, yang ketika dilepas berubah menjadi gaun model flapper rancangan Eddy Betty. Tak hanya memori bersenandu­ng dan kolaborasi antara penyanyi saja yang dibawa pulang oleh penggemar yang hadir malam itu, namun juga memori canda tawa lewat aksi stand-up comedy yang dilakoni sendiri oleh Incess. “Saya ingin penonton terisi dengan perasaan riang gembira, serta membawa pulang sesuatu yang memorable, yang berbeda dari konser lainnya.”

 ??  ?? Syahrini mengenakan busana rancangan Didi Budiardjo dan mahkota karya Rinaldy A. Yunardi
Syahrini mengenakan busana rancangan Didi Budiardjo dan mahkota karya Rinaldy A. Yunardi
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia