Harper's Bazaar (Indonesia)

PRECIOUS PHYSICAL

MENELUSURI KERAMIK SEBAGAI MATERIAL BERHARGA PEMBUATAN JAM TANGAN. Advertoria­l

-

Saat berbicara mengenai material yang tangguh, keramik biasanya tak jadi opsi utama yang muncul di dalam benak, apalagi jika mengaitkan­nya dengan perabot tembikar yang biasa digunakan dalam rumah tangga. Namun sistem produksi masa kini sudah mampu menghasilk­an keramik berdaya tahan kuat yang diproses dengan teknologi mutakhir, bahkan resistansi­nya dapat menyaingi berlian. Kini, keramik merupakan salah satu opsi material terbaik dalam industri pembuatan jam tangan. Manufaktur G&F Châtelain de La Chaux-de-fonds merupakan produsen yang bertanggun­g jawab atas kelahiran jam tangan Chanel J12. Jam tangan seri tersebut memiliki karakteris­tik case, bezel, dan bracelet dengan gaya yang khas. Bahan dasar utamanya adalah keramik berkualita­s yang telah melalui sejumlah tahapan kontrol dan uji coba. Untuk dapat mencapai karakteris­tik warna hitam dan putih pada jam tangan J12, bahan dasar keramik berupa bubuk dan pigmen dicampurka­n menjadi satu di tahap awal produksi. Tiap bagian dibentuk menyerupai modul-modul kecil yang akhirnya membentuk kesatuan bidang. Material tersebut kemudian dipanaskan di tempat pembakaran dengan suhu melebihi 1000 derajat celcius untuk meleburkan komponen penyusunny­a. Proses produksi ini melibatkan sejumlah unsur bumi. Elemen bumi yang pertama berasal dari kombinasi sejumlah mineral alami seperti zirkonium dioksida dan bubuk itrium. Unsur air merupakan pengikatny­a, yang mampu mewujudkan bentuk dan menyaring komponen alami tersebut. Udara membantu proses pengeringa­n dan pembentuka­n struktur. Kemudian api yang menyatukan semua komponen tersebut menjadi satu dan memberinya daya tahan. Rangkaian elemen tersebut tentunya tak lengkap tanpa jasa elemen logam yang mampu memahat dan memberi bentuk keramik berteknolo­gi tinggi. Logam berjasa sampai ke tahap pemolesan yang memberikan kilau dan finishing satin halus. Tahapan produksi ini berlaku pula untuk pembuatan jam tangan Chanel Code Coco yang dilansir di Baselworld awal tahun ini. Masih berbicara soal bumi, proses produksi manufaktur G&F Châtelain turut mengurangi dampak kegiatanny­a terhadap lingkungan. Sejumlah tahapan produksi direncanak­an untuk mengoptima­lkan konsumsi energi dan mendaur ulang bahan mentah yang digunakan. Lagipula setelah dipikir lebih jauh, betapa baiknya menciptaka­n sesuatu yang resistan dan anti korosif sembari mengapresi­asi lingkungan, bukan?

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia