Ekualitas Equestrian
Maria Grazia Chiuri sebagai pemegang kendali dari rumah mode Dior sejak 2016, kembali membuat gebrakkan untuk koleksi Cruise 2019. Ia menghidupkan arsip masa lalu Dior yang dibuat relevan dengan masa kini. Tampilan dari formal ke kasual, konservatif ke progresif, dan apa yang tadinya mudah diprediksi justru berevolusi menjadi elemen kejutan tak terduga. Jika musim lalu dipenuhi aksi mantel dan seni patchwork, namun untuk kreasinya musim ini terlihat begitu distingtif. Ia seakan menolak untuk melihat wanita Dior tampil seadanya. Tak cuma fasih memberi efek tiga dimensi, pemaparannya kini mengalami amplifikasi dari segi warna, tekstur, alokasi hingga takaran campur tangan teknologi untuk menghasilkan motif grafis yang menuai atensi. Spirit feminisme pun konsisten dikumandangkan di tiap koleksinya untuk Dior. Begitu pula di musim ini, Maria Grazia Chiuri tertarik akan ketangguhan para wanita Escaramuzas, penunggang kuda tradisional asal Meksiko, yang energik namun tetap feminin. Rok panjang, aplikasi bordir, semburat warna-warna solid maupun khaki, topi besar, dan motif floral merupakan elemen yang menjadi identitas busana wanita Escaramuzas. Dan Maria ingin menginterpretasi elemen-elemen tersebut dengan sentuhan ala Dior. Tidak hanya mengambil inspirasi untuk siluet busana teranyar, Maria pun memilih lokasi untuk pergelaran mode Dior Cruise 2019 ini di Chateau de Chantilly dengan nuansa equestrian yang kental. Lokasi ini sendiri begitu sarat akan tradisi penunggangan kuda di Prancis. Ia ingin semuanya relevan. Bahkan delapan penunggang kuda wanita bergaya bak mexican rodeo hadir sebagai latar pergelaran. Ia memamerkan koleksi yang lengkap, membuka banyak pilihan. Maka melihat rangkaian karyanya kali ini seperti menyaksikan wanita Dior yang selalu berinovasi. Ini salah satu momentum mode. Lihat saja rok tule dan gaun yang mengembang penuh embellishment itu. Aplikasi, brokat, jacquard, renda telah membuat keseluruhan koleksi tampak berdimensi. Maria mendorong dirinya untuk melaju terdepan. Ia gemar merealisasikan koleksi yang mewakili kesan maskulin dengan imbuhan detail feminin, sehingga terciptalah sosok wanita Dior yang anggun sekaligus dinamis. Aksi sabuk kulit yang menonjolkan lekuk pinggang, jaket boxy, kemeja putih dan dasi hitam, celana pendek high waist hingga celana panjang pipa lurus turut hadir menghiasi rangkaian koleksi. Aksesori kepala yang menjadi ciri khas para penunggang kuda juga tak luput diperhatikan. Para model tampak dilengkapi dengan topi kulit maupun sombrero yang terbuat dari jerami dan dirancang eksklusif oleh Stephen Jones. Sebagai pelengkap koleksi ready-to-wear, hadir pula dua rancangan tas anyar. Dior Book Tote Toile de Joy, tas kompak yang memuat segala kebutuhan dan koleksi tas bersejarah seri saddle kembali hadir dalam napas yang lebih modern. Berbalut material calfskin dengan logo huruf D yang tergantung, jinjingan ini kini menjadi incaran para pencinta fashion di seluruh dunia.
ARAHAN KOLEKSI DIOR Cruise 2019 MENGGABUNGKAN UNSUR TRADISI DENGAN SPIRIT KEBEBASAN DALAM NUANSA KONTEMPORER.