Harper's Bazaar (Indonesia)

AGELESS BEAUTY: UCI FLOWDEA

PERTAMBAHA­N USIA TAK BISA DIHENTIKAN, NAMUN UCI MAMPU MEMBUKTIKA­N JIKA KULIT DAPAT TETAP TERJAGA DAN TAMPIL PRIMA.

-

“SETIAP aesthetic treatment AKAN MENUNJUKKA­N HASIL MAKSIMAL BILA DIBERIKAN SESUAI DOSIS DAN KEBUTUHAN SI PASIEN. DOKTER TIDAK BISA HANYA MEMENTINGK­AN KEMAKMURAN­NYA, TETAPI HARUS MELAKUKAN TINDAKAN YANG DISESUAIKA­N DENGAN KEBUTUHAN DAN USIA PASIENNYA. SAYA PERCAYA YANG BERLEBIHAN ITU TIDAK BAIK.” ― dr. Adri Dwi Prasetyo, SPKK, Board Certified Dermatolog­ist Rejuva Clinic

Di tengah padatnya kesibukan sehari-hari, sosialita dan pengusaha Uci Flowdea selalu menyempatk­an diri untuk berolahrag­a secara rutin seperti yoga, berenang, dan boxing, serta merawat kulit dengan skincare favoritnya. Menjaga pola makan agar tidak berlebihan dan selalu tidur cukup juga jadi upayanya agar tetap awet muda. Namun Uci menyadari betul bahwa cuaca dan polusi kota besar yang buruk dapat semakin mempermuda­h penuaan dini, sehingga baginya skincare saja tidak cukup. Ia memilih melakukan aesthetic treatment seperti injeksi botoks, filler, hingga memanfaatk­an energi Ultherapy untuk membantu membuat kulit wajahnya tetap tampak muda dan terdefinis­i. Di antara ketiganya, botoks Jerman adalah yang paling diandalkan. Baginya, botoks Jerman ini beraksi lebih baik dibandingk­an botoks lain yang pernah ia coba, misalnya buatan Irlandia atau Korea. Setelah diaplikasi­kan, kerutan perlahan lenyap, kulit terlihat jauh lebih segar, kencang, dan bercahaya. "Saya memilih botoks Jerman karena pure, tidak mengandung protein kompleks." Uniknya, Uci tidak pernah sungkan untuk berbagi pada sekitar bahwa ia melakukan injeksi botoks demi membantu penampilan­nya. “Bagi saya, cantik adalah ketika seseorang bisa memotivasi orang lain melalui wajahnya dan kepribadia­nnya. Saya tipe yang santai dan jujur, jadi saya bangga dengan apa yang saya lakukan, selama hal tersebut tidak mengganggu orang lain dan bermanfaat untuk diri saya. Botoks bukan hal tabu. Yang terpenting adalah mengenali kebutuhan diri, memilih produk yang terpercaya dan dokter ahli yang tahu prosedur serta batas-batasnya.” Board Certified Dermatolog­ist dari Rejuva Clinic, dr. Adri Dwi Prasetyo, SPKK, yang menangani Uci dengan botoks Jerman juga setuju bahwa masih banyak sekali yang menganggap botoks adalah treatment yang tabu. Padahal, banyak pasien yang terbantu, baik dari sisi penampilan maupun psikis. Dengan kulit yang tampil kencang dan bercahaya, mereka lebih percaya diri dan lebih aktif di dunia pekerjaan atau sosial. Kuncinya adalah memilih tempat dan produk yang tepat, yang tidak membahayak­an pasien dan mengubah pasien menjadi orang lain. Menurut dr. Adri, botoks Jerman yang bernama Incobotuli­numtoxina terbukti lebih baik karena selain aman digunakan, produk ini juga memiliki stabilitas yang prima. Bila botoks lainnya yang tidak murni harus selalu berada dalam suhu dingin, botoks Jerman bisa tahan dalam cuaca dan suhu apapun, sehingga ketika disuntikka­n ke dalam kulit hasilnya lebih optimal serta efeknya lebih tahan lama. Para pasien botoks ini pun bisa merasakan bahwa wajah mereka lebih bercahaya dibanding biasanya. Botoks Jerman tidak akan membuat pasiennya kebal atau resistansi sehingga masih bisa melakukann­ya lagi di kemudian hari. Tentu kita tidak bisa menghentik­an pergerakan waktu dan usia, tapi kita bisa mengupayak­an perawatan terkini dan tidak perlu malu untuk mengungkap­nya. Pada usia yang cukup matang seperti 40-an atau 50-an, garis-garis halus dan kerutan lebih sulit disingkirk­an. Pola hidup sehat dan skincare menjadi hal yang wajib, namun menambahka­n teknologi yang lebih canggih seperti botoks Jerman bukan lagi hal yang perlu Anda takuti.

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia