Harper's Bazaar (Indonesia)

Gagasan Eksentrik

-

DI SAINT-PAULDE-VENCE, NICOLAS GHESQUIÉRE MENGELUARK­AN KOLEKSI YANG TIDAK KONVENSION­AL DENGAN twist EKSENTRIK UNTUK KOLEKSI Cruise 2019 LOUIS VUITTON. OLEH RIA LIRUNGAN

Setelah dari Kyoto di tahun lalu, koleksi Cruise Nicolas Ghesquiére untuk Louis Vuitton terbang ke Saint-paul-de-vence. Saint-paul-de-vence adalah salah satu kota kecil abad pertengaha­n di Prancis di French Riviera yang terkenal dengan banyaknya galeri modern dan kontempore­r, salah satunya adalah Fondation Maeght, venue yang dipilih Nicolas untuk show Cruise-nya. Ya, Nicolas masih belum ingin beralih dari museum. Museum privat itu memiliki garden yang dipenuhi dengan artwork karya Alberto Giacometti, Marc Chagall, dan Joan Miro. Terletak di atas bukit the Colline des Gardettes yang memiliki pemandanga­n ke bawah ke arah kota Saint-paul-de-vence. Membutuhka­n waktu 35 menit dari Martinez Hotel, Cannes, tempat saya menginap. Sebuah hutan kecil mengarahka­n jalan menuju The Margueritt­e and Aimé Maeght Foundation. Kabut yang menggelant­ung di antara pepohonan memberikan suasana melankolis ditambah lagi dengan suara lirih live music yang semakin nyata ketika jalan setapak mendekati gedung yang menuju Giacometti Courtyard, tempat beberapa tamu-tamu sudah berkumpul menikmati champagne dan live music performanc­e seniman Prancis Woodkid.

Tampak Grace Coddington mengenakan piama sutra monogram Louis Vuitton dengan gambar kucingnya yang merefleksi­kan kolaborasi wanita bergaya quirky ini dengan Louis Vuitton. Ia tengah mengobrol dengan editor fashion sebuah majalah. Di sudut lain terlihat Emma Stone, lalu Jennifer Connelly tampak baru memasuki Giacometti Courtyard. Dari situ, seluruh tamu kemudian diajak memasuki labirin Joan Miró, di mana sebuah patung raksasa Miró menjadi focal point. Bench putih diletakkan sepanjang labirin menjadi tempat duduk ratusan undangan dan batu-batu putih yang khusus disebar menutupi tanah siap menjadi catwalk-nya. Tidak terlalu lama kemudian, soundtrack show karya Woodkid mulai menghentak dan model pun keluar satu persatu dengan irama yang cepat. Model pertama keluar dengan top berbahu padded yang memberikan siluet oversize, yang semakin prominen ketika dipadu dengan bawahan pendek berpotonga­n ramping. Di koleksi-koleksi yang lain, siluet oversize ini diperkuat dengan lengan panjang ber-layer di bagian bahu dan lengan atas atau lapel lengkung yang besar sanggup memberikan ilusi bahu yang lebar, mengingatk­an pada sosok woman warrior. Ghesquiére merombak kode-kode normal, sebaliknya ia mengawinka­n berbagai gaya secara tidak konvension­al. Padu padan dan layering yang tidak biasa dengan unsur tailoring di dalamnya, plus boots yang merupakan perpanjang­an dari kesuksesan Archlight sneakers Louis Vuitton, menghasilk­an

koleksi yang sangat avant garde, bahkan terlihat twist eksentrik di dalamnya. Di sisi lain koleksi Cruise ini mencermink­an bentukbent­uk art secara bebas, juga dengan garis-garis arsitektur­al. Nicolas nampak terinspira­si dari artwork Fondation Maeght. Di samping itu menurutnya koleksi ini merupakan referensi couture seabad yang lalu yang disesuaika­n dengan masa kini. Yang jelas, melalui koleksinya kali ini ia memberikan ruang akan gaya personal. Untuk aksesori, Archlight boots dan berbagai hibrida sepatu Archlight menjadi highlight-nya. Sementara pada koleksi bag, Nicolas terinspira­si dari bentuk historis pada bangunan the Foundation Maeght, dengan menciptaka­n tas Monogram baru yaitu Dauphine, yang terinspira­si dari Dauphine bag tahun 1976, dan Biface, sebuah interpreta­si dari tas versi tahun 1968. Ada pula sebuah bentuk baru dari tas le Sac d'epaule yang pertama diperkenal­kan pada tahun 1991. Reinterpre­tasi lain muncul pada the Sac Tricot yang dimunculka­n tahun 1934 dan diperbarui di tahun 1995 dengan bentuk tas berbentuk segitiga. Peleburan fashion dan art yang kuat di koleksi Cruise kali ini difokuskan pada tas Tribal Print animation yang artistik. Koleksi Cruise 2019 ini juga menandai koloborasi fashion house ini dengan Grace Coddington, seorang penulis, ilustrator, dan fashion editor ikonis. Kecintaan Grace dan Nicolas akan hewan bertemu menjadi koleksi aksesori terbatas yang mulai beredar di akhir tahun 2018 yang lalu. "My collaborat­ion with Nicolas and his team at Louis Vuitton has been so much fun. I hope it will be a dream come true for Pumpkin, Blanket and Nicolas’ dog - it certainly is for me. It started with our love for animals, it’s where Nicolas and I really connect beyond fashion,” kata Grace Coddington. Tas -tas berbentuk anjing dan kucing, serta ilustrasi yang muncul dalam beragam koleksi tas monogram ini tampil menggemask­an dengan gambar kucing persia kesayangan Grace, Pumpkin dan Blanket, serta Leon, anjing Ghesquiére. Nama Koleksi yang diberikan untuk kolaborasi ini adalah The Catogram.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? Nicolas Ghesquière & Grace Coddington
Nicolas Ghesquière & Grace Coddington
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia