Passion For Progression
PERJALANAN PUTRI INDAHSARI TANJUNG MEMBANGUN JEMBATAN DARI SATU GENERASI KE GENERASI LAINNYA.
Sebagai seorang anak pengusaha ternama yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia, putri pertama dari Chairul Tanjung yang bernama Putri Indahsari Tanjung tak mendapatkan segalanya dengan mudah. Banyak yang berpikir bahwa ia mendapatkan banyak kemudahan dari kedua orang tuanya. Kendati demikian, hal tersebut tak pernah membuatnya patah semangat untuk keluar dari bayangan sang ayah. Lantas bagaimana perjalanan perempuan kelahiran tahun 1996 ini membangun usahanya dari nol? “Tidak ada yang instan di dalam dunia ini,” ujar Putri ketika ditanya tentang awal mula menjejakkan kaki di dunia bisnis. Sebelum akhirnya memiliki PT. Visi Muda Kreatif, Putri yang masih duduk di bangku kuliah ini mempunyai hobi menyanyi, “Saya suka menyanyi dan bermain musik, tapi tidak mempunyai suara bagus untuk terjun ke dunia tarik suara. Namun, hal itu menandakan ketertarikan saya terhadap industri kreatif seperti musik dan perfilman sejak kecil.” Semua berawal dari kegemarannya yang menyukai bidang Event Organizer (EO), Putri mempunyai bisnis penyelenggara acara bernama El Paradiso yang mengurus acara seperti pesta ulang tahun dan juga prom. Setelah tiga tahun, terpintas olehnya untuk mengadakan suatu acara yang tak hanya menguntungkan pihak klien, tapi juga dirinya sendiri, “Saat itu saya melihat celah untuk membawa tren yang belum pernah ada di Indonesia, yaitu EO yang fokus dibidang entrepreneurship, dimana acara yang diadakan itu berjiwa muda. Tidak hanya pada target audience, tapi juga suasana yang lebih menyenangkan, tidak monoton, dan affordable. Dari perjalanan itulah tercipta Creativepreneur Corner yang kini sudah berkembang menjadi Creativepreneur Berjuang, dan Creativepreneur Talk,” tutur Putri. Seperti bisnis lain pada umumnya, semua tidak ada yang berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Kesuksesannya
“TIDAK ADA YANG INSTAN DI DALAM DUNIA INI,” –PUTRI TANJUNG, CEO CREATIVEPRENEUR EVENT CREATOR.
kini merupakan jerih payah dari hasil Putri mencari sponsor, “Saya ditolak berpuluhpuluh perusahaan karena berbagai macam asas, mulai dari kematangan ide hingga belum cukup pengetahuan,” ujar Putri sambil tertawa. Ibarat pepatah kata sekali dayung, dua pulau terlampaui, dari proses tersebut Putri juga belajar banyak hal, seperti susahnya mencari uang, belajar dari kegagalan, dan juga menggali ilmu dari mereka yang sudah berpengalaman. “Selain kedua orang tua, saya juga patut berterima kasih dengan dua tokoh lainnya, yaitu om Peter Gontha yang tak enggan menasehati saya, dan juga pak Ishadi S.K., bahkan sekarang beliau sudah menjadi komisaris di perusahaan saya.” Meski kelak Putri akan bekerja di perusahaan sang ayah, tak mudah baginya untuk membuktikan kemampuan yang ia miliki tanpa bayangan Chairul Tanjung. “Banyak orang yang berkata kalau saya membuat acara itu pasti dananya dari bapak dan mereka selalu mempunyai ekspektasi yang luar biasa karena saya adalah anaknya bapak,” jawabnya ketika ditanya apakah masih banyak yang menyangkutpautkan dirinya dengan sosok ayah. Baginya itu bukan suatu tekanan, melainkan tantangan untuk Putri membuktikan kemahirannya kepada orang lain, dan yang terpenting, terhadap dirinya sendiri. “Semua orang mempunyai hak yang sama untuk sukses, tidak peduli anaknya siapa dan latar belakangnya apa, kamu juga punya hak yang sama dengan orang lain,” kalimat tersebut selalu diucapkan sang ayah kepada Putri sejak berumur 15 tahun. Terlahir sebagai satu dari ribuan generasi milenial lainnya, Putri mempunyai sudut pandang yang berbeda mengenai tantangan dalam dunia bisnis. Baginya, tantangan terbesar adalah pembagian waktu antara kerja dan keluarga, menjaga kesehatan tubuh, dan juga meyakinkan orang lain akan kemampuannya. “Jika nanti saatnya tiba dan saat itu sudah ditentukan oleh Bapak, saya akan bekerja dengan beliau. Dengan begitu, saya dapat mengimplementasikan bagaimana cara kami sebagai generasi milenial ini bekerja,” ucapnya dengan semangat. Generasi ini merupakan generasi yang kaya akan ide, kemauan yang besar untuk berkarya, openminded, dan adaptable. Banyak perusahaan yang mengubah target segmentasi pasar mereka ke generasi yang lebih muda, lantas siapa yang kenal baik dengan generasi ini selain kita? n