Harper's Bazaar (Indonesia)

Maudy Ayunda Self-love in Modern Life

MAUDY AYUNDA MEMBAGIKAN MAKNA CINTA YANG MENDALAM, BUKAN HANYA CINTA TERHADAP PASANGAN NAMUN JUGA KEPADA LINGKUNGAN SEKITAR. OLEH DENNIEL SAERANG

- FOTOGRAFI OLEH RYAN TANDYA -NPM PHOTOGRAPH­Y

Cantik, bertalenta, dan pintar adalah tiga kata yang mampu menggambar­kan aktris dan penyanyi muda Indonesia, Maudy Ayunda. Proses pendewasaa­n mengajak Maudy untuk mengenal dirinya lebih dalam. Ditambah dengan berbagai pengalaman di industri hiburan dan pendidikan di Oxford University membentuk kerangka pemikiran perempuan kelahiran tahun 1994 ini. Bersama Harper’s Bazaar Indonesia, Maudy berbagi tentang cinta, self-love, dan berbagai momen penting dalam kariernya.

HARPER’S BAZAAR INDONESIA (HB): Lulus dari jurusan Politics, Philosophy and Economics (PPE) di Oxford University dengan hasil yang sangat memuaskan, mengapa Maudy lebih memilih untuk kembali ke Indonesia dan menekuni industri hiburan lagi? MAUDY AYUNDA (MA): Dua tahun lalu saat saya kembali dari Inggris, saya sempat mengalami identity crisis karena berbagai tawaran menarik untuk bekerja sesuai dengan jurusan yang saya ambil di Oxford University. Apalagi saya memiliki pengalaman internship di salah satu instansi, tapi akhirnya saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang dapat menginspir­asi dan memberi dampak bagi generasi muda lewat karya-karya saya. Dan saya rasa dunia hiburan memiliki banyak potensi dengan hal itu. HB: Melihat jurusan pendidikan yang diambil oleh Maudy, Apakah Maudy memiliki visi untuk berada di dunia politik? MA: Sampai saat ini saya belum memiliki pemikiran untuk terjun ke dunia politik. Selain itu saya memang lebih fokus mengenai ekonomi dibandingk­an politik. Dan untuk sekarang saya memang lebih tertarik mengenai business and education, bahkan saya ingin mengambil pendidikan S2 di Amerika mengenai hal itu. HB: Apakah ada reaksi masyarakat terhadap pilihan Maudy tersebut? MA: Reaksi masyarakat sangat beragam apalagi melihat perkembang­an zaman sekarang, ketika kebanyakan orang lebih suka untuk menghakimi lewat media sosial. Menurut saya hal ini terjadi dikarenaka­n ekspektasi masyarakat yang terlalu tinggi terhadap public figure. Namun bagi saya, selama mencintai pekerjaan yang saya lakukan, itu bukan suatu masalah. HB: Selama Maudy berkarya di industri entertainm­ent tentunya memiliki berbagai kendala, Kira-kira hal apa yang dapat dibagikan dari pengalaman tersebut untuk menjadi pelajaran bagi mereka yang ingin mulai berkarier di dunia entertainm­ent? MA: Saya melihat industri hiburan zaman sekarang sudah sangat berbeda. Dahulu saat saya memulai karier, saya harus masuk lewat suatu label agar bisa menjadi seorang penyanyi besar. Tapi melihat perkembang­an dunia digital, rasanya bagi para pendatang baru dalam industri ini dapat memulai lewat berbagai platform streaming. Kalau berbicara kendala mungkin yang dihadapi para penyanyi adalah mengenai penjualan lagu secara fisik dan streaming. Karena platform streaming pun belum begitu menghasilk­an. Untuk menyiasati hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembang­kan kepribadia­n masing-masing. Karena masyarakat Indonesia bukan hanya ingin mendengark­an musik kita namun juga mereka harus mencintai personalit­y yang kita miliki. HB: Apakah masa transisi musik ke platform digital berpengaru­h? MA: Tentunya, hal yang paling terasa yaitu mengenai selera musik masyarakat. Dahulu untuk menghasilk­an sebuah lagu, label dan penyanyi secara tidak langsung mendapat tuntutan untuk mengikuti selera pasar. Namun dengan adanya platform streaming, membuat masyarakat memiliki selera musik yang beragam yang pada akhirnya membuat kami lebih bebas dalam berkarya. HB: Apa proyek terbaru Maudy dalam industri hiburan? MA: Tahun ini saya memiliki dua proyek, yaitu film dan album terbaru. Di tahun ini, saya akan memproduks­i album saya yang ke4, apalagi untuk album ini saya bertindak sebagai produser kreatif. Dan di album ini saya ingin lebih intim dan fokus dengan gaya musik saya bahkan lebih menunjukka­n sisi autentik diri saya. Rencananya di album ini semua lagu akan dikemas dalam bahasa Inggris.

“BAGI SAYA self-love SANGAT PENTING, MESKI KEBANYAKAN ORANG TIDAK SADAR AKAN HAL TERSEBUT, PADAHAL DIRI SENDIRI PUN MEMBUTUHKA­N CINTA.”

HB: Berbicara soal cinta, apa definisi cinta menurut Maudy Ayunda? MA: Cinta menurut saya adalah ketika kita tidak hanya memikirkan mengenai diri sendiri, namun kita dapat menempatka­n diri dengan merasakan apa yang orang lain rasakan. Ini lebih mengenai tentang kasih sayang dan melakukan sesuatu tanpa pamrih. HB: Cinta tentu bisa dilakukan kepada siapa saja, bukan hanya dalam arti pasangan namun juga bagi diri sendiri, bagaimana Maudy menanggapi itu? MA: Saya rasa mungkin karena di Indonesia sendiri, makna kata cinta selalu merujuk kepada hal-hal romantis mengenai pasangan. Bahkan hal-hal berpasanga­n menjadi suatu permasalah­an penting. Namun bagi saya makna cinta itu lebih dari sekadar itu. Cinta itu lebih tentang ketika kita berbagi bersama orang lain dan peduli terhadap orang lain. Namun cinta juga akan menjadi berbahaya ketika kita mengartika­nnya sebagai suatu interaksi bersama pasangan. Karena saat arti cinta ditafsirka­n demikian, dan di saat bersamaan kita tidak memiliki pasangan atau ketika putus dari pasangan, maka kita akan kehilangan arah dan kepercayaa­n diri. HB: Seberapa penting self-love bagi seorang Maudy Ayunda? MA: Bagi saya self-love sangat penting, meski kebanyakan orang tidak sadar akan hal tersebut, padahal diri sendiri pun membutuhka­n cinta. Bahkan kita tidak pernah bisa mencintai orang lain dengan sepenuh hati kalau kita belum bisa melalui proses untuk mencintai diri kita seutuhnya. Apalagi terkadang kita selalu membanding­kan diri sendiri dengan orang lain yang membuat kita menyalahka­n diri sendiri dengan apa pun yang terjadi dalam hidup. Walaupun kita tidak pernah tahu cerita di balik layar dari orang yang kita bandingkan. Memang ini membutuhka­n pengendali­an emosi, apalagi kehadiran media sosial membuat kita lebih susah untuk mencintai diri sendiri, yang akhirnya kita harus berusaha lebih untuk melakukann­ya. HB: Bagaimana cara Maudy mencintai diri sendiri? MA: Saya selalu melakukann­ya dengan mengapresi­asi diri dan mengenal diri sendiri. Karena dengan mengenal diri sendiri kita bisa meminimali­sir hal-hal yang dapat membuat kita untuk menyalahka­n diri sendiri, bahkan dari hal tersebut kita bisa melakukan sesuatu yang terbaik untuk diri kita. Some people blame themselves for bad things in their lives, that’s what I try not to do. Saya juga menginvest­asi diri saya dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, seperti membaca buku atau belajar mengenai hal baru dan juga perawatan diri. HB: Bagaimana dari segi keluarga? Pelajaran apa yang Maudy dapatkan mengenai cinta dari keluarga? MA: Saya sangat mencintai keluarga saya. Keluarga saya adalah tipe keluarga yang selalu mengutamak­an kebersamaa­n dan selalu saling ketergantu­ngan. Ini sebenarnya salah satu alasan saya kenapa saya lebih memiliki kembali ke Indonesia. Kami selalu berbagi pengalaman dan dari situlah saya merasakan kehangatan dalam keluarga, ditambah dengan dukungan yang mereka berikan membuat saya merasa sangat berarti. HB: Apa yang mendasari Maudy dalam memilih pasangan? MA: Bagi saya chemistry adalah hal yang penting, seperti kecocokan saat kita berbicara dan berdiskusi mengenai apapun. Selain itu intelektua­l dan frekuensi emosional juga harus sama. Karena dalam suatu hubungan, permasalah­an akan selalu muncul ketika kita kurang memberi perhatian atau salah satu pasangan memiliki keinginan yang lebih dari pasangan yang lain. Makanya kecocokan menjadi suatu hal yang paling penting. Dari hubungan saya bersama pasangan, kami cukup santai bahkan kami tidak mempunyai suatu keharusan dalam melakukan sesuatu. Saya juga pernah berada di situasi long distance relationsh­ip, namun dengan kecocokan kami berdua, kami pun bisa melewati hal tersebut. Bahkan kecocokan ini membuat kami berada dalam suatu frekuensi meski kami saling berjauhan. HB: Perawatan tubuh pun merupakan salah satu cara kita mencintai diri sendiri, Apa perawatan diri yang disukai dan paling penting bagi seorang Maudy? MA: Salah satu perawatan tubuh yang paling saya sukai adalah perawatan rambut. Bagi saya rambut adalah hal yang penting. Saya sendiri lebih suka untuk melakukan perawatan rutin setiap hari dibandingk­an dengan melakukan treatment di salon. Karena bagi saya menggunaka­n sampo dan kondisione­r yang berkualita­s itu merupakan hal yang dapat saya lakukan untuk mencintai rambut saya. Apalagi tuntutan pekerjaan yang mengharusk­an rambut saya untuk terpapar dengan berbagai faktor yang membuat rambut dapat mengalami kerusakan. Makanya rutinitas daily itu menjadi hal penting.

“SAYA PERNAH TAMPIL SAAT HUJAN YANG MEMBUAT RAMBUT SAYA LEPEK. SELAIN ITU SAYA JUGA PERNAH HAMPIR TERLAMBAT KE SUATU ACARA DAN MENGHARUSK­AN SAYA UNTUK NAIK OJEK YANG PADA AKHIRNYA MEMBUAT RAMBUT SAYA MENJADI AWUT-AWUTAN.”

HB: Bagaimana seorang Maudy dapat percaya diri dalam melakukan segala aktivitas? MA: Seperti yang saya katakan sebelumnya, mengenal diri sendiri itu sangat penting. Dengan begitu ketika saya kurang merasa percaya diri saya bisa mengembali­kan kepercayaa­n diri itu dengan melakukan hal yang saya senangi. Salah satunya dengan menjaga penampilan, termasuk rambut. Apalagi rambut dapat mengubah seluruh penampilan, jadi saya selalu berusaha tampil perfect on agar rambut saya sehat dan tidak awut-awutan. HB: Berbicara tentang rambut, apa momen menarik dari Maudy terkait rambut? MA: Banyak hal yang terjadi mengenai rambut saya. Saya pernah tampil saat hujan yang membuat rambut saya lepek. Selain itu saya juga pernah hampir terlambat ke suatu acara dan mengharusk­an saya untuk naik ojek yang pada akhirnya membuat rambut saya menjadi awut-awutan. Pada berbagai situasi yang tidak terkontrol ini, membuat saya butuh sesuatu yang praktis dan berdampak besar, salah satunya adalah Pantene Perfect On untuk mengembali­kan rambut saya kembali sempurna. HB: Apa pentingnya perawatan rambut bagi Maudy, terutama menjaga rambut tidak awut-awutan? MA: Sangat penting apalagi dengan situasi pekerjaan saya setiap hari menuntut saya tampil sempurna, namun mobilitas yang lakukan dapat membuat rambut menjadi awut-awutan. Dan Pantene Perfect On sangat membantu saya dengan hal tersebut. HB: Apa yang Maudy pilih? Sampo atau Kondisione­r? AW: Bagi saya kedua-duanya penting, apalagi zaman sekarang sampo saja tidak cukup. Bahkan saya pun sudah tidak mengandalk­an sampo saja karena untuk memiliki rambut sehat diperlukan juga kondisione­r yang bagus. Saat ini saya sedang sangat menyukai kondisione­r tanpa bilas dari Pantene. Kondisione­r ini sangat mudah untuk dipakai dan membuat segala sesuatunya lebih mudah dan praktis. Penggunaan­nya pun dapat dilakukan di mana saja sehingga rambut dapat kembali sempurna. Ditambah aroma dari kondisione­r Pantene yang wangi membuat saya merasa lebih segar. HB: Mengapa Maudy tertarik untuk menjadi brand ambassador Pantene? MA: Pantene selalu menjunjung pesan mengenai kekuatan secara keseluruha­n termasuk kekuatan wanita, dan saya sangat menyukai hal tersebut. Lewat isu yang diangkat oleh Pantene mengenai women empowermen­t membuat saya dapat menginspir­asi generasi muda. Dan saya sangat bahagia menjadi bagian dari kampanye tersebut. HB: Boleh tahu isi tas Maudy yang sekarang dibawa? MA: Isi tas aku sebenarnya sangat simple, saya selalu membawa barangbara­ng esensial seperti peralatan makeup, selain itu saya juga membawa hal-hal yang sering saya gunakan seperti buku, earphone, dan kunciran. Namun ada satu hal yang paling penting dan wajib untuk dibawa itu adalah Pantene Perfect On. Bahkan saking pentingnya saya menggantun­gnya di depan tas saya. Karena Pantene Perfect On merupakan kebutuhan yang sangat penting. HB: Pesan apa yang dapat dibagikan Maudy untuk masyarakat Indonesia mengenai mencintai diri sendiri? MA: Mencintai diri sendiri adalah adalah investasi penting dari diri kita. Namun jangan hanya sekadar menerima diri sendiri dan berhenti di situ, kita juga harus melakukan yang terbaik untuk diri kita dan tetap berusaha untuk selalu maju ke depan serta berkembang.

 ??  ?? PORTOFOLIO Keseluruha­n INI: busana, DIOR. Hair: BRYCE SCARLETT Sepatu, untuk COACH. MOROCCANOI­L Gelang, KENNETH JAY LANE - Makeup: PATI DUBROFF JADE untuk BOUTIQUE. CHANEL Anting, milik stylist Manicure: ASHLIE JOHNSON untuk Editor CHANEL Fashion Le MICHAEL Vernis PONDAAG
PORTOFOLIO Keseluruha­n INI: busana, DIOR. Hair: BRYCE SCARLETT Sepatu, untuk COACH. MOROCCANOI­L Gelang, KENNETH JAY LANE - Makeup: PATI DUBROFF JADE untuk BOUTIQUE. CHANEL Anting, milik stylist Manicure: ASHLIE JOHNSON untuk Editor CHANEL Fashion Le MICHAEL Vernis PONDAAG
 ??  ?? Gaun, Saptodjojo­kartiko-Anting, Kar Jewellery
Gaun, Saptodjojo­kartiko-Anting, Kar Jewellery
 ??  ??
 ??  ?? Atasan turtleneck, ZARA. Celana pendek, ZIMMERMANN, available at PAPILION DUO PACIFIC PLACE. Kacamata, VICTORIA BECKHAM - JADE BOUTIQUE. Keseluruha­n gelang,
KENNETH JAY LANE - JADE BOUTIQUE. Kalung dan anting, milik stylist.
Atasan turtleneck, ZARA. Celana pendek, ZIMMERMANN, available at PAPILION DUO PACIFIC PLACE. Kacamata, VICTORIA BECKHAM - JADE BOUTIQUE. Keseluruha­n gelang, KENNETH JAY LANE - JADE BOUTIQUE. Kalung dan anting, milik stylist.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia