Harper's Bazaar (Indonesia)

Honest Music

Di tengah kesibukann­ya menjadi pengisi acara wake up call festival bali besutan w hotels akhir tahun lalu, tove lo menyempatk­an diri untuk berbincang singkat mengenai kejujuran penulisan lagu dengan cara rileks.

-

APA KESAN ANDA SAAT DATANG KE BALI? APAKAH INI MOMEN PERTAMA ANDA BERADA DI SINI? Rasanya luar biasa. Sebenarnya saya sudah pernah kemari tujuh tahun yang lalu. Saya berkunjung ke Ubud dan Gili Trawangan. Saat itu saya melakukan dua minggu ritual yang berlawanan. Satu minggu saya penuh ketenangan dengan kegiatan yoga dan sejenisnya, kemudian di minggu lainnya saya berpesta pora. Senang rasanya kembali ke “surga” ini. Di perjalanan kali ini saya memastikan datang lebih awal untuk berselanca­r, lalu ke pantai dan berjemur. SAYA BISA MELIHATNYA (SAMBIL MENUNJUK KE ARAH PUNDAK TOVE LO). Oh ya, ini gara-gara surfing, akibat bermain di atas papan. APA YANG MENGINSPIR­ASI ANDA DALAM BERMUSIK? HAL YANG MEMICU SEMANGAT BERKARYA ANDA. Tentunya cerita hidup saya, seperti… Jika Anda berada di sekeliling saya dan menyaksika­n apa yang saya lalui. Kurang lebih ini seperti saluran terapeutik. Menariknya adalah, Anda dapat menyadari bahwa tiap rekaman tersebut dibuat di fase hidup saya yang berbeda. Sekarang saya sedang dalam proses pengerjaan album selanjutny­a dan merasa sedang berada di posisi yang baik dan menyenangk­an. Saya berada di tahapan mengerti apa yang saya mau sebagai seniman. Mungkin, ini bagaikan cara lain bagi saya untuk mencipta. SAYA DENGAR SEKARANG ANDA TINGGAL DI LOS ANGELES (LA). ADAKAH PERUBAHAN SUASANA YANG MEMBERI PENGARUH PADA ANDA? LA sangat berbeda dengan Swedia, meskipun banyak orang Swedia tinggal di LA. Saya suka banyak aspek dari kota ini, tapi ada juga bagian yang saya tidak tahan. Saya tak bisa menyetir, jadi cukup bermasalah kalau mau bepergian, saya tak bisa tinggal lompat ke subway lalu beres. Meskipun demikian, nantinya saya yakin akan terbiasa. LA memiliki gaya hidup yang rileks dan matahari senantiasa bersinar dibandingk­an dengan Swedia yang mayoritas dingin dan gelap. Saya yakin akan mampu terbiasa dengan gaya hidup nyaman ini. Dari segi musikalita­s, ada baiknya saya sering bepergian. UNTUK GANTI SUASANA, MERASAKAN SEDIKIT INI DAN ITU? Tepat sekali. ADA ARTIKEL YANG MENULISKAN BAHWA GENRE MUSIK ANDA BERALIRAN SEJENIS dark pop, YANG MENURUT SAYA CUKUP KEREN (HAL BERBAU SWEDIA ACAP KALI DIKAITKAN DENGAN KESAN YANG KEREN). APA PENDAPAT ANDA TENTANG HAL INI? Saya merasa senang dengan hal itu. Saya sering bergurau saat mendeskrip­sikan jenis musik saya sebagai dirty pop, tidak berhubunga­n dengan bahasan seks dan sejenisnya (meski hal tersebut kerap hadir dalam lagu) namun lebih dalam artian “kasar” dan tak terlalu dipoles, meskipun kami menghabisk­an banyak waktu di pasca produksi rekaman untuk menyempurn­akannya, tetapi lirik dan pesannya sangat raw. Saya tak pernah berpikir untuk memuaskan semua orang dengan karya saya. Saya hanya ingin menulis apa yang saya rasakan. Saya suka dengan sedikit “kegelapan” dalam musik. Soal itu, saya rasa mungkin semua orang Swedia setuju, hahaha!

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia