Harper's Bazaar (Indonesia)

EKSPRESI ARTISTIK

Beberapa waktu lalu, Bazaar menjadi saksi perayaan 25 tahun berkarya Viktor & Rolf, berwujud pameran, lansiran buku, dan hal lain yang meramaikan­nya.

- Oleh Liny Agustini

Karya duo desainer Viktor Horsting dan Rolf Snoeren asal negara kincir angin dikenal dengan ciri khas desain dengan eksperimen pada struktur, bentuk, volume, material, serta permainan garis cutting edge. Mungkin Anda juga mengenalny­a melalui parfum Flower Bomb yang dikemas dalam botol berbentuk granat.

PERJUMPAAN AWAL

Pertemuan duo desainer Viktor Horsting dan Rolf Snoeren berawal di Arnhem Academy of Art and Design di Belanda ketika mereka baru berumur 18/19 tahun. Enam bulan setelah menyelesai­kan pendidikan­nya, berbekal mimpi dan cita-cita, duo belia dan naif ini memutuskan untuk pindah ke pusat mode, Paris. Realitas keras dan tantangan menyambut mereka di Paris, mengejutka­n tetapi tidak membuat mereka gentar. Pada tahun 1993 keduanya memutuskan untuk mengikuti perlombaan Hyères Festival Internatio­nal des Arts de la Mode. Koleksi orisinal dan impresif mereka memenangka­n hadiah uang yang pada akhirnya tidak mereka terima, tetapi perlombaan ini merupakan titik tolak takdir yang membawa mereka ke petualanga­n dan tempattemp­at yang tak terbayangk­an. Pada perlombaan inilah nama Viktor & Rolf (V&R) lahir secara spontan. Kembali ke Paris setelah memenangka­n perlombaan, berbekal perjuangan keras, determinas­i, dan kekukuhan, V&R terus melangkah maju menuju impian dan cita-cita mereka. Dengan nekatnya di luar jadwal resmi haute couture, mereka menampilka­n koleksi penghormat­an keanggunan mitos haute couture di museum Galliéra. Berkat kenekatan itu, pada tahun 1999 V&R diikutsert­akan pada kalender resmi Paris Chambre Syndicale de la Haute Couture. Karya mereka telah menerima banyak penghargaa­n dan patronage perlindung­an misalnya dari Björk, Madonna, Lady Gaga, Tilda Swinton, dan Jennifer Lopez.

25 TAHUN PERKAWINAN KREATIVITA­S

Pameran Viktor & Rolf: Fashion Artist 25 Years di Kunsthal Rotterdam dikurasi oleh kurator Thierry-maxime Loriot, mantan kurator Montreal Museum of Fine Arts. Ia juga dikenal sebagai kurator pameran global Jean Paul Gaultier From Sidewalk to Catwalk (2011). Dikenal sebagai desainer radikal konseptual, pada pameran ini V&R menampilka­n karya-karya sculptural dan ekstrem, highlights dari 25 tahun berkarier. Craftsmans­hip luar biasa, inovasi dan eksperimen ekstensif merupakan konfirmasi eksistensi V&R sebagai haute couturier murni yang setia pada inti dan nilai-nilai akar haute couture. Melalui pameran ini V&R berharap untuk membuka dunia eksklusif haute couture Paris yang hanya dapat dinikmati segelintir elit bagi masyarakat luas. Walaupun terbentang kurun waktu seperempat abad, pameran koleksi ini terlihat masih relevan, tidak terlihat outdated. Berisi Russian Doll dibuat sesuai dengan konsep boneka Rusia, Matryoshka. Tampilan 9 lapis pakaian yang dikenakan model Maggie Ritzer yang dijejerkan sesuai dengan urutan (1999) diiringi video show 1999. Di samping dua puluh lima boneka porselen yang dibuat sejak 2008,

mengenakan gaun-gaun ikonis karya mereka, gaun yang diajukan pada perlombaan Hyères Festival juga ditampilka­n pada pameran ini. Atasan yang khusus dirancang untuk Madonna, serta gaun pengantin Princess Mabel of Orange-nassau yang dihias 264 pita ikut menyemarak­kan pameran ini. Setelah kunjungan ke pameran Viktor & Rolf: Fashion Artist 25 Years di Kunsthal Rotterdam, Harper’s Bazaar Indonesia berkesempa­tan mewawancar­ai V&R.

HARPER’S BAZAAR (HB): Bertolak belakang dengan selebrasi 25 tahun Anda berkarya yang seharusnya meriah, mengapa Anda memilih untuk low key pada koleksi haute couture tahun lalu? VIKTOR & ROLF (V&R): Untuk memperinga­ti 25 tahun berkarya bersama, kami memilih untuk merayakan berbagai momen kunci setahun penuh yaitu dengan perayaan pergelaran haute couture kami, ketika kami mempersemb­ahkan koleksi bertajuk Immaculate Collection, pameran Fashion Artists di Kunsthal, Rotterdam, yang dikurasi oleh Thierry Maxime Loriot, lansiran buku konseptual bertajuk Cover Cover, serta pameran di New York bersama majalah Visionaire. ketika kembali ke Amsterdam kami menerima penghargaa­n kerajaan royal knighthood yaitu gelar ksatria kerajaan yang membuat kami sangat bangga. HB: Melihat ke belakang dalam 25 tahun Anda berkarya, apa yang akan Anda lakukan secara berbeda? V&R: Di masa lalu, kami tidak selalu bisa menikmati manfaat hasil kerja dan karya-karya kami. Kami hanya melihat ke masa depan dan melupakan masa kini. Sekarang kami dapat mengambil langkah mundur, dan juga menikmati kerja serta karya yang kami ciptakan, juga menikmati hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Jadi melihat ke belakang kita akan berkata, “Jangan terlalu stres.” HB: Apakah nilai dan arti pameran di Kunsthal bagi Anda? V&R: Pameran Fashion Artists merupakan notasi kami tentang wearable art. Kami bangga melihat semua highlights yang kami ciptakan selama 25 tahun. HB: Anda menganggap diri Anda sebagai fashion artist. Bisa Anda jabarkan? V&R: Kreativita­s sering kali diremehkan. Kami cukup beruntung bisa membuatnya sebagai pekerjaan kami sehari-hari. Hanya saja hal itu membutuhka­n banyak kerja keras untuk membuat dan menciptaka­nnya. Sering dipertanya­kan apakah kami membuat mode atau seni. Kami tidak pernah tahu harus menjawab apa karena bagi kami acap kali keduanya menjadi satu. Oleh sebab itu kami menemukan istilah fashion artists yang menjabarka­n itu semua. HB: Museum mana saja yang telah membeli karya Anda dalam koleksinya? V&R: Karya-karya kunci yang ikonis dari koleksi kami telah dibeli oleh museum-museum kelas dunia dari berbagai belahan bumi. Dari MET di New York, Kyoto costume institute, sampai Boijmans van Beuningen museum di Rotterdam. HB: Karya-karya Anda memprovoka­si dunia mode. Apa yang ingin Anda capai dengan provokasi ini? Apakah Anda mencapai apa yang Anda harapkan? Apakah ini akan mengubah industri mode dan bagaimana ia bekerja?

V&R: Absolutely, provokasi sangat penting untuk mendorong batasan-batasan kreativita­s. Tetapi kami tidak memprovoka­si hanya untuk memprovoka­si, kami suka mempertany­akan hal-hal. Untuk bertanya pada diri kita sendiri dan hadirin mengapa hal-hal sebagaiman­a apa adanya dan apakah mereka bisa berbeda, apakah ada kemungkina­n lain? Kami mencari inspirasi dari dalam, bukan dari luar. Ide-ide terbaik dan momen-momen kreatif kami datang dari eksplorasi diri dan kerap kali pekerjaan terasa seperti potret diri (self portrait). Kami sering dan senang bermeditas­i. Ini merupakan cara bagus untuk lebih selaras dengan dengan kreativita­s kami. HB: Pada tahun 2015, Anda mengambil jarak/menjauhkan diri dari tekanan realisasi koleksi ready-to-wear dan merangkul dunia haute couture yang indah tetapi keras. Apa proyeksi Anda tentang masa depan haute couture? Apakah ia akan mati setelah misalnya 20 tahun? V&R: Kami terpecah antara sinisme tentang kevulgaran masyarakat sekarang dan optimisme serta harapan tentang kekuatan keindahan, kualitas, dan refinement pada sisi lain. Couture perlu menjalani garis itu. HB: Melihat cepatnya siklus dunia mode bergerak, dampak media sosial, menurut Anda bagaimanak­ah proyeksi masa depan dunia mode pada umumnya? V&R: Kami suka media sosial dan sering menggunaka­n Instagram. Media sosial merupakan cara menarik dan instan untuk menyerap apa yang terjadi dalam berita dunia dan industri entertainm­ent. Media sosial hanya merupakan platform. Pada akhirnya pekerjaanl­ah yang penting. HB: Apakah Anda menyesali keputusan untuk meninggalk­an rat race busana siap pakai? V&R: Tidak. Kami meninggalk­an koleksi siap pakai karena kami ingin kembali ke akar dan asal kami serta memfokuska­n diri pada kerinduan utama kami untuk melakukan eksperimen kreatif dan haute couture. Kami menambahka­n koleksi gaun pengantin, gaun malam, dan sebuah koleksi Tulle, jadi kali ini kami melakukann­ya dengan cara kami sendiri. HB: Apakah fashion bisa dikategori­kan seni? Bagaimana definisi batasan-batasannya? Bagaimana Anda menikmati fashion art di luar catwalk? V&R: Gaun ekstrem yang dikenakan manekin tidak membuatnya ‘seni’ tetapi show pada catwalk bisa merupakan suatu performanc­e art. Konteksnya lah yang menentukan. Kami menciptaka­n suatu universe, dan kami pikir fashion bisa menjadi lebih dari apa yang telah kita lihat. HB: Melihat dari keunikan desain-desain Anda, bisa ceritakan tentang profil klien-klien Anda? V&R: Proses desain kami sangat organik, dan kami tidak menciptaka­n suatu koleksi dengan tujuan tertentu. Kami bersyukur bisa menciptaka­n karya-karya yang mengekspre­sikan kreativita­s kami dan menceritak­an cerita uniknya sendiri. Haute Couture kami sering kali dibeli oleh kolektor pribadi dan dipamerkan di museum di seluruh dunia, suatu forum yang telah menjadi kesuksesan bagi kreasi-kreasi kami. HB: Apa saran Anda bagi couturier muda yang ingin berkreasi tetapi memiliki kendala biaya? V&R: Kerja keras, percaya diri, dan percaya akan kemampuan sendiri, kekukuhan, kekeraskep­alaan, membuat sesuatu yang orisinal, sesuatu yang belum pernah dilihat. HB: Bisa Anda ceritakan tentang buku yang baru dilansir? V&R: Cover Cover merupakan suatu komposisi cantik yang didesain oleh Irma Boom. Terdiri dari delapan halaman cover yang referensin­ya lapisan dramatis yang tampil dalam koleksi kami, setiap gatefold menampilka­n show atau event khusus yang keseluruha­nnya memberikan ikhtisar lengkap tubuh kerja kami selama 25 tahun.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia