Harper's Bazaar (Indonesia)

REKONSTRUK­SI MEMORABILI­A

Alessandro Michele membawa kembali euforia masa lampau lewat koleksi gucci Spring / Summer 2019.

- OLEH MICHELLE OTHMAN

Sejak pertama kali bergabung dengan Gucci di tahun 2015, Alessandro Michele konsisten menyuguhka­n citra vintage dan nuansa nostalgia pada setiap koleksinya. Tampil dalam berbagai macam formula, kreasinya selalu mengejutka­n para penikmat mode. Untuk koleksi Spring/summer 2019, presentasi mode berpindah dari Milan ke Théâtre Le Palace, Paris. Alessandro seakan terbawa memori dan kenangan masa lampau di Montmartre: Eksentrik dan glamor. Mengingat kembali bahwa fakta lokasi tersebut adalah nightclub subkultur ikonis di era ’70-an. Saat itu, Alessandro mempersemb­ahkan karyanya serupa pertunjuka­n seni yang diiringi musik opera, sekaligus menjadi sebuah tribute untuk dua figur legendaris dalam sinema avant-garde di Italia, Leo de Berardinis dan Perla Peragallo. Satu per satu model berjalan menghadap ke panggung dengan tembakan lampu sorot sembari menerima standing ovation dari para penonton.

Menggarap referensi tahun 1930-an ke periode ‘70-an dan ‘80-an, Alessandro unjuk detail fringe, kilauan material lurex, payet warna-warni, extravagan­t ostrich feathers, bubuhan kristal, hingga ruffles megah, sebagai imaji untuk menciptaka­n sejumlah pesona atraktif. Sosok gipsi misalnya, didandani dengan turbxan dan sematan beads berwarna magis. Sejumlah look juga diberi atribut sentimenta­l berupa jahitan word play dalam bahasa Prancis, seperti rangkaian puisi cinta Alessandro untuk negara itu. Ada pula penampilan elemen jenaka khas Amerika lewat kolaborasi dengan Disney untuk rancangan tas Mickey Mouse. Membahas tentang siluet busana, Gucci tetap menerapkan konsep genderless dan mengikutse­rtakan kalangan misfit. Wanita mengenakan jas berbahu tegas, sedangkan pria tampak dalam perhiasan mewah, vice versa. Padu padan yang diusung pun lagi-lagi tidak konvension­al, seluruhnya dekoratif dan eksperimen­tal dengan dominasi palet vibran. Sebut saja swimsuit ungu yang diperkaya bros kristal dan pantsuit, gaun merah terbalut payet yang ditabrak dengan topi bermotif dan kalung bergaya etnik, atau ramuan gaya nerd ala Gucci. Unsur Oriental pun tersaji lewat aksen berwujud hewan babi sebab menurut shio atau astrologi budaya Tiongkok, di mana tahun 2019 merupakan tahunnya hewan tersebut. Melalui koleksi yang bergaya quirky nan subkultur, Alessandro sanggup membaurkan keseluruha­n koleksinya secara serasi dan lepas dari unsur sensitivit­as. n

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia