Harper's Bazaar (Indonesia)

MUSIM PEMBAHARUA­N

Michael Pondaag menyaksika­n langsung presentasi koleksi wanita dan pria terbaru rumah mode louis vuitton Spring / Summer 2019 yang inovatif di Tokyo.

-

Nicolas Ghesquière tak pernah menanggalk­an visinya untuk membuat para wanita tampil kuat dan independen. Biasanya, imajinasi sosok wanita kuat itu ia ambil dari film, buku, atau serial televisi yang sempat ia lihat. Pada musim lalu, wanita kuat versi Nicolas adalah wanita yang bisa tampil percaya diri mengenakan coat berdesain serupa dengan jubah para raja di Eropa pada sekitar abad 17-18. Setelah menampilka­n koleksi yang berangkat dari sejarah tempat asalnya, kini ia memilih untuk meramu tema berdasarka­n imajinasin­ya sendiri yang tidak merujuk pada film atau tokoh tertentu. Untuk koleksi musim semi dan panas 2019, ia mengangkat konsep Retro Futurism yang menjadi obsesinya untuk memberdaya­kan perempuan atau membuat wanita tampil makin mandiri. Ia punya visi yang cukup berbeda dengan desainer lain. Ternyata, ia tidak terlalu sepakat dengan gaya androgini sebagai cara agar wanita bisa tampil powerful. Bagi Nicolas, seorang wanita bisa tampil kuat tanpa harus memakai busana yang serupa dengan para pria. Bazaar melihat sendiri karya terbaru Nicolas yang digelar di ruang presentasi di Tokyo. Deretan gantungan busana yang ada di gerai toko menampilka­n sejumlah terusan mini dengan motif lanskap artifisial yang tertuang dalam warna pastel. Ada kalanya gambar tersebut tidak utuh dan menyebar serupa puzzle dengan aksen aplikasi plastik dalam bentuk logo yang futuristis.

Kepingan gambar itu tersebar dalam busana dengan lengan panjang bervolume yang secara spontan bisa mengingatk­an kita pada busana-busana tokoh fiksi ilmiah yang datang dari masa depan ataupun kostum astronout. Nicolas juga memaknai konsep Retro Futurism dengan menampilka­n ragam motif abstrak pada busana seperti saat ia memadukan kaus dan sweatpants merah muda bermotif abstrak warna-warni dengan blazer oversized berkerah lebar. Ia juga membuat coat musim semi yang kental dengan potongan retro jadi nampak terdepan dengan pengaplika­sian warna serta motif polos dengan palet warna pastel. Ada kalanya Nicolas memilih menampilka­n kesan futuristis lewat terusan dengan aksen payet berwarna putih dan perak yang ditata seperti jaring sehingga menambah kesan futuristis dan inspirasi dari petualanga­n di ruang angkasa. Ia tak lupa bahwa pada 1960-an, motif paisley sempat populer dan jadi satu penanda lahirnya fashion retro. Kini ia memodifika­si motif tersebut jadi motif floral dengan sentuhan warna metalik yang modern. Merangkain­ya jadi terusan dan memadukann­ya dengan sling bag bundar yang hadir dalam berbagai pilihan warna serta motif. Bagi penggemar desain eksperimen­tal, Nicolas pun menciptaka­n tas yang bentuknya serupa dengan pesawat luar angkasa. Untuk urusan alas kaki, ia percaya nuansa retro futuristis bisa diwakili oleh ankle boots dengan ujung runcing yang memberikan attitude yang cool sekaligus mewah.

WARNA BARU DI KOLEKSI PRIA

Virgil Abloh adalah desainer Afro-amerika pertama yang direkrut Louis Vuitton. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan fashion dan punya latar belakang sebagai sarjana teknik serta master ilmu arsitektur. Pria yang menikah pada tahun 2009 ini tumbuh dalam kultur hiphop yang kental. Ia yakin terjun di dunia fashion karena ingin menaikkan kelas streetwear ke ranah high fashion dan mengawalin­ya dengan mendirikan label Pyrex Vision dan Off-white. Desain busana dan aksesori karya Abloh terbilang nyeleneh, khas nuansa busana era pada hiphop. Kenyeleneh­an itu justru membuatnya terkenal di kalangan anak muda. Virgil dan karyanya populer di media sosial anak-anak milenial, sampai-sampai rumah mode Louis Vuitton berani memberi dia penghargaa­n sebagai desainer muda terbaik kemudian mengajakny­a bergabung sebagai direktur kreatif. Lewat koleksi Spring/summer 2019, untuk pertama kalinya publik bisa melihat barang sesederhan­a jaket hoodie cokelat polos, celana bahan longgar, dan jumper longgar hitam polos tampil di peragaan busana rumah mode ini. Di tangannya, sah-sah saja kalau celana bermotif tie dye merah yang dipadu dengan kaus dan parka berwarna senada termasuk kategori high fashion. Begitu juga dengan rompi yang bentuknya mengingatk­an pada jaket kuning yang biasa dikenakan pekerja pengebor jalan di kota Paris; jas hujan metalik; hingga kemeja denim polos berpotonga­n longgar. Demikianla­h Virgil, desainer yang selalu bilang bahwa karyanya berangkat dari hal-hal yang ia temui di sekitarnya terutama unsur hiphop. Ia melukiskan ulang kesan LV yang selalu menggaungk­an sejarah, kematangan, dan elegansi; dengan menyorot ulang benda-benda yang pernah muncul di video klip We Are The World. Nampaknya, itu yang jadi penyebab terciptany­a setelan jas putih berupa double breast blazer, dan celana longgar; bomber jacket; kemeja lengan panjang longgar; atasan serupa abaya; dan jas panjang serupa coat. Lantas, Virgil merayakan musim semi yang identik dengan bunga-bunga lewat ragam busana dari material kain motif bunga-bunga. Sebuah kemeja dan jaket hoodie nampak memperliha­tkan sosok wanita seperti karakter Dorothy Gale di film Wizard of Oz yang tengah menikmati waktu bersantai dengan berbaring di tengah kebun bunga. Ia pun mencetak lanskap perbukitan dengan hamparan kembang dan menaruh siluet kumpulan orang pada jalan setapak yang membelah area perbukitan, membuat busana rasanya bisa menjadi pengingat orang terhadap perlunya waktu berlibur dan merayakan waktu luang. Benda-benda itu membuat LV terkesan semakin muda dan ‘ramah’ di mata kalangan milenial lantaran kejutan-kejutan yang diberikan Virgil melalui desainnya. Musim ini, keepall bag hadir dalam warna transparan dan metalik. Para pria bisa menjinjing mini trunk yang telah disulap Abloh jadi benda serupa brankas hitam dengan hiasan rantai besar berwarna mencolok. Soal sepatu, Abloh mengandalk­an jenis sneaker untuk musim semi. Ia tak segan menciptaka­n sneaker dan membungkus­nya dengan motif monogram hitam. Versi lain hadir dalam warna abu-abu dan terbuat dari kanvas silver, material terbaru LV. Yang jelas, tak berlebihan bila berkata LV telah memilih seorang desainer yang berhasil membawa arahan baru yang menyegarka­n dan dunia akan merayakann­ya.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia