A DAY IN THE CITY
DI ANTARA RIUHNYA KOTA HONG KONG, AYLA DIMITRI KERAP TAMPIL DENGAN ANSAMBEL PENUH PESONA.
Bisa dibilang gaya Ayla Dimitri cukup versatile. Ia sanggup mencerminkan nuansa edgy dalam balutan busana feminin atau berpenampilan manis dengan ornamen tangguh. Saat ditanya bagaimana cara memilih pakaian andalan dan menyesuaikannya dengan spot yang instagrammable, ia merasa bahwa kedua hal tersebut dapat dipadankan secara luwes. “Pembawaan dirilah yang terpenting. Busana dan elemen pendukung dapat diselaraskan dengan cara kita berpose di depan kamera,” ujarnya. Seperti yang Bazaar saksikan langsung ketika berkesempatan untuk menelusuri kota Hong Kong bersama Ayla Dimitri pada bulan Januari lalu. Ia mengenakan koleksi wardrobe dari Dior Spring/summer 2019. Permainan detail drapery dan pleats pada gaun bergaya Yunani hingga lambaian rok tutu berbahan tembus pandang, seluruhnya didampingi dengan aneka suguhan dari kota itu sendiri. Ada pula bodysuit dalam lapisan material mesh berteknik passementerie yang dipadu dengan alas kaki berhak plexiglass, yakni look favorit Ayla dari kreasi Maria Grazia Chiuri musim itu. Penampilan tersebut disandingkan dengan latar belakang gedung putih yang menyandang pola geometris hasil rancangan arsitek Daniel Libeskind di tahun 2011.
“PEMBAWAAN DIRILAH YANG TERPENTING. BUSANA DAN ELEMEN PENDUKUNG DAPAT DISELARASKAN DENGAN CARA KITA BERPOSE DI DEPAN KAMERA.”
Setiap sudut dari Hong Kong mempunyai karakter tersendiri. Hiruk pikuk suasana kota yang memberi kesan kontemporer dan uber-chic, kemewahan skyscraper, maupun kekentalan nuansa Oriental berhasil mencuri atensi wanita satu ini. “Bagi saya, Hong Kong merupakan New York-nya Asia,” tuturnya. Memang betul bahwa panorama skyline kota ini sungguh menakjubkan. Suasana lampu yang membalut bangunanbangunan tinggi membuat malam semakin indah. Sang influencer pun menyaksikan langsung dari bar Sevva yang terletak di lantai 25 dan tepat pada pusat perkantoran. Rangkaian kunjungan turut diiringi dengan melihat sejumlah desain berkonstruksi atraktif, salah satunya adalah The Murray Hotel. Ayla mengaku bahwa ia terkesima akan fitur dan struktur tiap ruang yang dirancang begitu presisi. Misal, pengaturan suhu tiap sudut pada kamar atau aksen emas selaku enamel bersahaja namun penuh kelas. Rasa rindu Ayla akan Hong Kong seakan terpuaskan dalam trip singkat namun penuh makna ini. Membahas kuliner, ada satu restoran bergaya izakaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah keberagaman ras para pelayan dan tamu sehingga menyuguhkan atmosfer kebaratan dan rasa melebur di komunitas tersebut. Mobilitas tinggi sebagai seorang content creator mewajibkannya untuk beradaptasi dengan lingkungan secara cepat. Profesinya yang sekarang dapat dikatakan kian menantang dari kesibukan sebelumnya, terutama saat ia harus membenahi dirinya sendiri untuk tampil paripurna di depan kamera, yang mana dahulu posisinya berada di balik layar semasa menjadi stylist dan editor fashion. Namun disiplin dan komitmen itulah yang membuat Ayla terus konsisten menjalankan kariernya.