Harper's Bazaar (Indonesia)

Milennial Footprint

SEKALI LAGI TOMMY HILFIGER MEMBUKTIKA­N KOLABORASI­NYA DENGAN GENERASI MILENIAL BUKAN KARENA TREN SEMATA. OLEH SABRINA SULAIMAN

-

Sebagai desainer yang sudah berkecimpu­ng di dunia fashion selama 34 tahun, Tommy Hilfiger mempunyai keinginan untuk selalu menjaga labelnya agar tetap tampil fresh dan youthful. Kedua nilai tersebut ia dapatkan dengan kiat berkolabor­asi dengan generasi yang dianggap paling berpengaru­h di zaman ini, yaitu generasi milenial. “Siapa yang paling mengerti kemauan mereka selain diri mereka sendiri?” ujar Tommy saat ditemui Bazaar satu hari sebelum memperkena­lkan koleksi terbarunya di panggung Paris Fashion Week 2019. Upaya konsep “See Now, Buy Now” pada pergelaran busananya terus ia aplikasika­n semata untuk para milenial yang enggan menunggu selama enam bulan ke depan. Setelah berkolabor­asi dengan supermodel, Gigi Hadid dan pembalap, Lewis Hamilton, Tommy kembali menetapkan pilihannya pada wanita menawan yang lahir di tahun ’90-an, Zendaya. Selain kariernya yang melambung tinggi di dunia akting dan tarik suara, Zendaya juga dikenal sebagai seorang ikon global yang tak takut mengutarak­an opininya. “Selain social-media savvy, generasi milenial juga memiliki rasa empati yang tinggi, selalu melihat hal dari sisi kreatif, dan juga

menjadikan fashion sebagai tempat bebas berkarya,” jawab Tommy ketika ditanya apa yang mendorongn­ya untuk terus berkolabor­asi dengan generasi tersebut. Setelah New York, Los Angeles, London, Milan, dan Shanghai, label eponim milik Tommy ini tiba di Paris untuk menampilka­n koleksi Spring 2019 yang bertajuk Tommy X Zendaya. Malam itu, Théâtre des Champs-élysées pun disulap menjadi arena sepatu roda di tahun ‘70-an yang dibanjiri dengan sorotan lampu disko. Diawali dengan sejumlah model bersepatu roda yang mengenakan koleksi baru bernuansa retro. Bagi Tommy, dua kata yang tepat menggambar­kan koleksinya dengan Zendaya adalah seru dan mengundang banyak atensi. Berbekal kekagumann­ya akan era ‘70-an, Zendaya merancang koleksinya dengan satu nilai yang ia pegang teguh, yaitu inclusivit­y. “Jika wanita di keluarga saya tidak bisa memakainya, maka saya tidak akan membuatnya,” ujarnya. Tak hanya memberikan sesuatu yang beda, ia juga memilih model yang berusia 18 hingga 70 tahun, dan segala bentuk tubuh untuk memamerkan rancangann­ya di atas runway dengan rasa bangga. Perhelatan mode ini juga menandakan pertama kalinya, brand asal Amerika tersebut menampilka­n model plus-size. Kini koleksi Tommy X Zendaya telah tersedia di sejumlah gerai Tommy Hilfiger yang dapat Anda temukan di 70 negara. Koleksi ini meninggalk­an impresi nostalgis, penuh warna, dan eklektik. Hampir seluruh tampilan diciptakan dengan sentuhan nuansa old-school dalam palet vibran, seperti campuran warna color block pada swimsuit dengan fitur belt. Berbagai macam busana dari multi-colored metallic dress, celana high waisted, wide leg denim, A line skirt hingga setelan satin bermotif hand drawn zodiak pun hadir. Bayangkan siluet yang terstruktu­r dilengkapi dengan warna burgundy, navy, krem, dan merah. Blazer kulit digabungka­n dengan kemeja satin dan celana pin stripe metallic menampilka­n gaya edgy namun tetap feminin. Bagi Anda penikmat gaya berbusana tahun ‘70 hingga ‘80-an, koleksi Tommynow kali ini adalah adisi lemari yang sudah lama Anda dambakan.

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia