Harper's Bazaar (Indonesia)

Prestise Flora

PENELUSURA­N KOLEKSI fine jewellery BARU BERGAYA SUBTIL MILIK MODE LOUIS VUITTON. OLEH RIZAL HALIM

-

Bunga ikonis dari rumah mode Louis Vuitton memasuki usia 123 tahun. Logo yang didesain oleh Georges-louis Vuitton pada tahun 1896 ini, menjadi signature yang gampang dikenali di dalam dunia luks sekarang ini. Dengan munculnya koleksi fine jewellery terbaru dari rumah mode ini yang bernama puitis B Blossom, memfokuska­n salah satu logo bunga yang berbentuk bintang ke dalam gaya yang berkarakte­r dan feminin, serta bermain dengan bentuk-bentuk yang bulat dan bundar. Seperti kuncup-kuncup bunga yang akan terbuka untuk menyapa matahari, saat menjelang bunga-bunga bermekaran. Rangkaiann­ya menampilka­n berbagai desain unik untuk kalung, gelang, anting, dan cincin dengan paduan batu mulia yang dibalut emas dan taburan berlian. Ketika saya menerima undangan dari rumah mode Louis Vuitton untuk menghadiri perkenalan perdana koleksi aksesori prestisius­nya, Paris Fashion Week untuk gaun adibusana baru saja selesai. Dalam kartu undangan tercantum sebuah alamat di distrik yang disebut Marais oleh Parisien, sebuah tempat yang memiliki banyak bangunan bersejarah di tengah kota Paris yang sekarang menjadi sebuah distrik

melting pot para seniman dan fashionist­a. Di sebuah jalan yang cukup kecil, berdiri sebuah bangunan besar dalam gaya renaissanc­e, seorang wanita muda menyambut saya di depan sebuah pintu besar. Dengan ramah, dia mempersila­kan saya memasuki gedung itu dengan sebuah catatan kecil bahwa saya tidak diperkenan­kan untuk mengambil foto di dalam gedung tersebut. Saya memasuki pelataran dengan sedikit rasa heran, walaupun keheranan itu cepat sirna, ketika melihat sekelebat sebuah kapal terbang antik terdampar di tengan halaman bangunan, entah ini karya seni atau benda antik. Saya menaiki tangga untuk berhadapan dengan ruang minimalis putih dengan sebuah meja dari marmer dengan bentuk memanjang yang menjadi titik sentral di ruang yang luas itu dengan plafon sangat tinggi. Dengan cahaya dari berbagai jendela, merupakan cahaya natural, puluhan koleksi B Blossom dari rumah mode Louis Vuitton tampak berkedip dan bersinar. Saya tertarik dengan koleksi cincin yang mengingatk­an akan ‘kuntum’ bunga yang bulat melingkar harmonis di jari. Sebanyak tujuh buah jenis cincin dengan desain dari batu mulia seperti batu malakit,

batu oniks, batu agat putih, batu opal berwarna pink, tatanan berlian ataupun hanya dari emas yang berwarna kuning atau pink. “Dari balik kontrasnya, warna-warni batu mulia itu, tertanam ikon emas sebuah bunga Louis Vuitton yang berbentuk seperti bintang dengan sentuhan gemerlap berlian diikat dengan emas putih. Cincin ini bisa dipakai secara bervariasi, sendiri, atau ditumpuk,” menurut pendamping saya selama pameran itu, seorang wanita berambut pirang yang ramping dengan jari-jari lentik mencoba cincin tersebut di jarinya. Dia segera memakai cincin kuntum emas dengan tatanan empat berlian, kemudian dalam jari yang sama sebuah cincin opal pink dengan ring bertabur berlian, dan cincin ketiga berwarna oniks hitam. “Ataupun bisa variasi dua cincin dengan dua warna seperti kesan warna kontras misalnya warna batu mulia putih dan hitam.” Dengan permainan warna dan gemerlap berlian, ternyata, pemakaian cincin tersebut bisa kelihatan lebih fun tanpa menghilang­kan sisi elegan. Desain lain untuk cincin, yaitu seri Chevalière, masih dalam konfiguras­i bulat dengan hiasan bunga yang melekat di atas batu mulia yang menjadi kepala cincin dengan rangka lebih menutup dan memberi kesan berwibawa. Nama Chevalière menurut sejarah, biasanya digunakan untuk cincin kaum bangsawan di zaman dulu yang menggunaka­n cincinnya untuk memperliha­tkan otoritasny­a, dan juga digunakan untuk membuat stempel pribadi untuk dokumen-dokumen penting atau berfungsi juga sebagai tanda tangan. Sambil tersenyum, pendamping saya menerangka­n, sekarang ini, kita tidak memerlukan cincin untuk membuat stempel, tapi memang rumah mode Louis Vuitton, ingin memberi eksistensi merek ini. “Lihatlah sol sepatu saya ujarnya,” tampak di sol sepatu ukiran lambang rumah mode ini, lihatlah jejak saya berjalan di atas karpet ini, yang menciptaka­n jejak-jejak logo dari Louis Vuitton. Kesan yang feminin muncul setelah melihat kalung panjang, sebuah sautoir style dengan gantungan liontin bunga desain B Blossom dengan batu mulia oniks yang berwarna hitam, dari berlian dan emas. Berkat kalung panjang yang teruntai bebas dan menciptaka­n gaya yang santai, ia bisa digunakan sehari-hari misalnya dengan paduan jas ataupun dipakai secara anggun dalam balutan gaun malam. Dan dapat pula dikombinas­ikan dengan pemakaian koleksi anting-anting berjuntai yang kali ini muncul dengan motif geometris kotak, dan juga motif bunga memberi kesan lebih sensual. Tanpa melupakan koleksi gelang emas dengan rangka yang kelihatan kokoh ditaburi oleh lima buah bunga dari desain koleksi ini, yang menawarkan kesan seorang wanita percaya diri dan independen. B Blossom merupakan kreasi baru fine jewellery rumah mode dengan savoir faire dari para artisan yang mengerti untuk memadukan berbagai batu mulia dengan kualitas yang tinggi. Sebuah interpreta­si yang unik untuk logo Louis Vuitton yang terpadu secara harmonis dengan desain yang sensual dan mudah dipakai tanpa melupakan sisi feminin dan elegan.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia