Harper's Bazaar (Indonesia)

MAISON MET

-

Di tahun 2004, desainer yang berasal dari Solo, Jawa Tengah bernama Mety Choa mulai meniti kariernya di dunia fashion, tahun tersebut juga menjadi tahun lulusnya Mety dari Raffles Lasalle Singapore. Selang sepuluh tahun, Mety mendirikan lininya semata untuk memenuhi keinginan sosialita Indonesia. Di tahun 2017, ia mengubah nama brand miliknya menjadi Maison Met. Karya Mety dikenal dengan kombinasi sophistica­ted antara effortless yang ditambahka­n dengan sentuhan draping. Hanya ada satu gaun pada setiap rancangann­ya. Mety selalu mengedepan­kan presisi cutting yang dapat menjadi penunjang proporsi tubuh. Di koleksi Maison Met, terlihat jelas bahwa Mety menguasai teknik drapery yang juga merupakan keunggulan Maison Met. Hal ini terlihat jelas pada rancangan evening dress ataupun red carpet dress. Selaku desainer, Mety juga menjunjung tinggi konsep less is more yang mengangkat lekuk natural dari silhouette seorang wanita.

Di balik nama Maison Met, terdapat 25 orang yang terbagi dalam dua disiplin, yakni tim sales & marketing dan tim produksi. Selain mengandalk­an tim internal untuk teknik penjualan, Mety juga memanfaatk­an penggunaan media sosial secara tepat dan efisien. Adapun hal yang diperhatik­an untuk penjualan luar negeri, lebih dari konsep, kebutuhan, dan juga liukan tubuh orangnya, yaitu perbedaan budaya di negaranya.

Maison Met tergabung dalam sebuah agensi public relation yang berbasis di Hong Kong. Bersama dengan founder-nya, Faye Liu dan Mety Choa bekerja sama untuk segala perihal PR hingga kegiatan branding di luar negeri. Para pelanggan Maison Met dapat dikatakan memiliki range yang cukup besar, dari 25 tahun hingga 50-an. Untuk kota Jakarta, butik Maison Met dapat ditemukan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia