SEAN SHEILA
Sean Sheila merupakan label mode ready-to-wear yang diluncurkan oleh dua desainer yaitu Sean Loh dan Sheila Agatha Wijaya. Awal perjumpaan mereka terjadi ketika sedang mendalami ilmu mode di Raffles Design Institute Malaysia. Bertemu lagi saat melanjutkan pendidikan di Raffles Design Institute Singapore, mereka berdua memutuskan untuk berpartisipasi dalam kompetisi Harper's Bazaar ANGFA (kini bernama ANFA) di negara masing-masing. Berhasil menjadi salah satu representatif dari Indonesia dan Malaysia, Sean dan Sheila memanfaatkan momentum dari ANFA dengan berkolaborasi mendirikan label mode bernama Sean Sheila pada tahun 2014.
Label Sean Sheila secara aktif menggelar peragaan busana di Paris Fashion Week sebanyak 2 kali dalam setahun. Dari peragaan tersebut, label Sean Sheila sukses meraih antusias yang begitu besar dan mendapat berbagai buyer dari segala penjuru dunia. Tak hanya menawarkan teknik jahit rapi dan ornamen bordir yang khas, label ini juga memilih pegawai disabilitas seperti tuna rungu dan tuna wicara sebagai identitas label. Berkat kerja sama tim yang bersatu padu, kini label Sean Sheila sudah mempekerjakan 8 orang penjahit di Purbalingga (Jawa Tengah).
Berbagai busana Sean Sheila ini, sering kali dirancang untuk mewujudkan budaya tradisional negara Timur dalam siluet modern dan gaya desain androgini serta apokaliptik. Adanya penambahan aplikasi material keras serta bordir, menjadikan setiap busana yang dihasilkan tampil unik. Pada tahun 2016, kreasi rancangan label Sean Sheila berhasil meraih 2 penghargaan yaitu New Emerging Brand of The Year, Elle Award, dan Martel Rise Above Award, Craftsmanship. Koleksi label ini dapat Anda temukan di Masari dan Ara Jakarta, Boutique 51 di Cairo, Le charme de Fifi et Fafa di Tokyo, Society A Ngee Ann City dan Society A x
Tangs di Singapura, Sauce di Dubai, serta Fenwick di London.