Harper's Bazaar (Indonesia)

The Dress That Changed My Life Oleh Obin

-

She was so beautiful, very beautiful. My mother is the most beautiful woman I have ever met. Tidak ada orang yang tidak ingat akan sosok oma (bagaimana orang memanggil ibu saya). Saya berkata seperti itu bukan karena dia adalah ibu saya. Ia adalah sosok pekerja keras, dia berdagang. Segala hal yang mampu ia kerjakan, pasti akan dilakukan. That’s why she said I’m like her.

My mother never taught me anything. Kami tinggal dalam satu rumah, kalau dia masak, saya bantu. Dan dari semua itu saya mendapat ilmu sekaligus keahlianny­a. We work together. Bedanya dengan anak zaman sekarang adalah mereka dilayani. Makanan sudah tersedia di atas meja saat pulang sekolah. Sedangkan kita malu untuk dilayani seperti itu. Saya memiliki rumah yang seisinya dididik oleh oma. Jadi, ini bukan tentang resep, melainkan know-how dan tekniknya.

Oma itu banyak sekali acaranya. Dia bisa bongkar kain dari lemari sebanyak-banyaknya, lalu dandan, dan pergi. Pasti saya yang beresin dong! Di situ saya melipat, saya belajar, saya lihat, dan saya menyentuh semuanya. Oma juga sering menanyakan pendapat saya, namun ada satu kesukaan saya yang sering oma kenakan. Favorit saya yang sering dia kenakan adalah chiffon warna pink dengan bawahan kain sogan yang ada larnya. Salah satu agendanya adalah bertemu dengan Bung Karno. Untuk acara formal, rambut oma selalu disanggul, tusuk konde adalah salah satu hal yang wajib. Selain itu selendang juga menjadi tanda acara formal bagi orang zaman dulu. Jadi, kalau bisa mengenakan kebaya dan kain. Koleksi kain oma itu banyak sekali, yang paling banyak adalah motif batik sogan. Karena zaman dulu kan lebih ke klasik. Do I have one favorite on her? No, because she looks beautiful in everything. My mother was anything and everything. Turquoise blue, emerald green, hitam, merah, kuning, pink, hijau, olive green, oranye, semua yang dia pakai. She was always properly dressed, sopan. Ibu saya juga terkadang memakai congsam. Waktu dilantik oleh Ali Sadikin untuk 10 Best Well-dressed Women in Indonesia. Saat itu oma adalah satu-satunya orang Indonesia-tionghoa dan dia mengenakan congsam. Sebagai perempuan, kita harus bermartaba­t. Beradab. Dan untuk bisa beradab, kita harus sopan, jujur, baik, dan harus punya budaya. Zaman sekarang, banyak yang menggunaka­n anting, gelang, kalung, dan broche untuk adisi perhiasan. Kalau dulu, justru yang mahal diletakkan di atas, disanggul, seperti emas, berlian, mutiara, hingga giok. Tentu saja semuanya oma pasang sendiri. We are girls, don’t we want to look pretty?

DICERITAKA­N KEPADA SABRINA SULAIMAN.

 ??  ?? Kebaya dan batik sogan, ciri khas berpakaian Oma Hashima di acara formal
Kebaya dan batik sogan, ciri khas berpakaian Oma Hashima di acara formal
 ??  ?? Oma Hashima Komara dan Obin
Oma Hashima Komara dan Obin

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia