Perangai Belle Epoque
UNTUK KOLEKSI Spring/Summer TAHUN INI, NICOLAS GHESQUIÈRE MEMBUAT DESAIN YANG TERINSPIRASI DARI MASA GEMILANG PRANCIS, ERA Belle Epoque.
Lambat laun kita bisa memahami bahwa ada satu hal yang sampai saat ini tidak lepas dari benak Nicolas Ghesquière, Direktur Kreatif Louis Vuitton, yakni lengan bervolume. Kini, dalam koleksi musim semi 2020, Nicolas dengan tegas berkata bahwa ia memang ingin merayakan era Belle Epoque, satu periode gemilang di Paris. Menurut Nicolas, masa-masa tersebut adalah masa-masa paling menarik dalam sejarah Prancis karena pada masa itu dunia seni dan literatur nampak begitu bergairah, begitu pula dengan emansipasi perempuan.
Sang desainer merayakannya dengan membuat sejumlah gaun putih. Ada yang lengannya longgar dan memiliki aksen drape lengkap dengan detail bordir, ada yang lengannya menggelembung, ada yang lengannya panjang dan bervolume. Tiga busana putih itu menjelaskan tren yang ada pada dekade akhir 1880-an. Pria ini juga tak ragu-ragu dalam memadukan berbagai motif. Motif kotakkotak, psychedelic dan bunga iris jadi salah satu yang diandalkan. Nicolas membuat kemeja kotakkotak dengan lengan panjang bervolume. Ia memadukannya dengan vest dengan detail sequin dan motif tribal. Padanan busana itu bisa dipadukan dengan celana panjang berpotongan lurus atau rok mini dengan aksen ruffle. Nicolas juga tidak beranjak dari motif berwarna cerah. Bedanya, kali ini ia membuat kain motif dengan memadukan unsur geometris dan bunga iris yang menjadi ikonis di era Belle Epoque. Motif itu jadi bahan terusan, rok, dan juga busana sejenis coat dress.
Ia juga tidak meninggalkan material kulit. Ada waktunya Nicolas membuat jaket kulit yang terdiri dari tiga warna. Ada saatnya material kulit jadi bahan sebuah rok tulip ataupun coat dress ungu dengan ikat pinggang dan bros bunga iris yang membuat penggunanya terkesan modern.
Dalam musim ini, Nicolas membuat perpaduan blazer, blus, vest, dan celana panjang jadi terlihat segar dengan ragam motif kotak-kotak dalam warna senada. Selain itu ada pula fitted blazer berpadu dengan kemeja berkerah lebar, celana garis-garis, dan aksen bros bunga iris warna kontras.
Soal aksesori, rumah mode Louis Vuitton merayakan musim semi dengan menciptakan tas dengan desain playful. Nicolas merancang sling bag berbentuk kaset video VHS yang memberikan kesan retro. tertuang juga dalam sling bag. Di sisi lain, ada desain tas baru bernama The Blade, yang hadir dalam ragam bahan, warna dan aksen dengan kesan yang lebih ladylike.
Bagi orang yang berjiwa eksentrik dan eksperimental, tas bermotif monogram LV pada musim iini dibubuhi dengan emblem-emblem yang tulisannya serupa dengan bagian samping bungkus video kaset tua ataupun tas kosmetik bisa menjadi salah satu opsi statement bag.
Ia juga merayakan musim semi dengan melukis motif-motif floral dekoratif bernuansa Art Nouveau ke dalam sling bag yang terkesan feminin. Ada pula modifikasi dompet perempuan yang biasa digunakan pada abad 19.
n