The Style Of Herbaria
JALINAN ISU sustainability DAN INSPIRASI ARSIP YANG SALING BERKESINAMBUNGAN. OLEH MICHELLE OTHMAN
Langkah Maria Grazia Chiuri dalam merancang desainnya dari masa ke masa untuk rumah mode Dior tengah membentuk sebuah karakter yang kuat, termasuk di bagian aksesori. Kemunculan format klasik dengan detail yang kian inovatif, manipulasi bahan, penerapan bordir, dan lain sebagainya. Kali ini, Maria ingin mendukung pelestarian lingkungan lewat sajian objek gaya berkonsep eco fashion yang terinspirasi dari sosok Miss Dior, atau Catherine Dior, saudara perempuan dari Christian Dior. Ia adalah figur feminitas, perempuan dengan pendirian yang kompeten, dan juga seorang outstanding gardener.
Ide itu muncul saat Maria melihat foto-foto Catherine di kebun halamannya. Seorang anggota organisasi French Resistance dan tahanan kamp konsentrasi Nazi saat Perang Dunia II yang berhasil kembali ke Paris dan menekuni kegemarannya dalam berkebun. Catherine mengandalkan aktivitas tersebut untuk melepas penat. Seakan bunga adalah simbol harapan yang tumbuh secara cantik di antara kesuraman pasca perang. Keterampilannya pun menobatkan Catherine sebagai leveransir bunga perempuan pertama di Prancis. “Respect for diversity and nature will set us free,” ujar Maria. Segar sekali rasanya ketika mendengar Dior berkolaborasi dengan environmental design collective Coloco untuk tata panggung pergelarannya di Paris dalam istilah inclusive garden, dan Bazaar melihat gambaran tersebut pada presentasi koleksi di Bangkok pada awal Januari silam.
Topik botani ini direalisasikan oleh Maria lewat ornamen, aksen, dan motif yang turut menyampaikan pesan untuk memerangi isu perubahan iklim dan menampilkan kecintaannya terhadap alam dalam tiga tema berbeda, yaitu Dior Garden, Utopia, dan Mariniere.
Bayangkan topi jerami, cannage bag, dan embroidered cotton pump menjadi aksesori primadona di musim Spring/ Summer 2020. Material natural tersebut hadir dalam
konstruksi apik yang menyempurnakan boxy jacket, setelan pendek, maupun gaun tembus pandang bersiluet flowy. Menariknya lagi, ketiga tema itu menyuguhkan varian spektrum yang atraktif. Utopia dengan semburat palet pelangi di antara gradasi bumi dan kebiruan dari Dior Garden dan Mariniere.
Ada potongan-potongan denim ombré yang mencerminkan periode ’80an. Sepatu bot berjaring dengan sentuhan emas. Saddle Bag ikonis, tas Lady Dior, dan Dior Oblique book tote kembali hadir dalam infusi boho, seperti camouflage effect dan aksen fringe. Paper straw hat yang telah menjadi simbol feminitas dan elegansi rumah mode sejak 1947 juga muncul lagi dalam detail Cannage yang terinspirasi dari classic garden sunhat. Lalu tampak pula cotton bracelet berpadu dengan gelang beads dalam rhodonite ungu, paper straw hat dikenakan dengan flat sandal atau espadrille berbahan katun.
Aktivitas berkebun rupanya dapat dikemukakan secara modis, direfleksikan ke dalam rangkaian koleksi Dior musim ini dengan detail flora mumpuni tanpa meninggalkan unsur feminin yang elegan.