Harper's Bazaar (Indonesia)

Singapura Bicara Seni

SEPERTI APAKAH JADINYA BILA SENI RUPA MENGUASAI SUDUT KOTA SINGAPURA? DEDY KOSWARA BERSAMA SINGAPORE TOURISM BOARD MENGEKSPLO­RASI PENGALAMAN YANG BERBEDA DALAM MENIKMATI SENI RUPA.

-

Singapura yang telah lama menjadi salah satu tujuan pariwisata di Asia Tenggara, kini bukan saja dikenal sebagai surga belanja namun juga menjadi tujuan yang memikat bagi para penikmat seni rupa. Sejak delapan tahun terakhir Singapura menghadirk­an Singapore Art Week di bulan Januari. Periode yang dirancang secara khusus menghadirk­an berbagai kegiatan seni rupa yang benar-benar bisa memenuhi dahaga para pemburu dan penikmat seni rupa kontempore­r. Di pertengaha­n Januari tahun 2020 ini Singapore Art Week hadir dengan tema Art Takes Over, menghadirk­an lebih dari 100 kegiatan, mengisi berbagai sudut Singapura, mulai dari ruang pamer seni rupa, museum, galeri pribadi, hingga areaarea publik yang semuanya hadir penuh gempita.

Memenuhi undangan Singapore Tourism Board, Harper’s Bazaar Indonesia mendapat kehormatan untuk bisa mengajak 10 kolektor muda menikmati Singapore Art Week secara eksklusif. Perjalanan selama 4 hari dengan pendamping khusus ini menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan.

Sebagai pusat dari keseluruha­n rangkaian acara, dihadirkan festival seni rupa S.E.A Focus di Gillman Barrack. Festival ini diikuti oleh 20 galeri dari Asia Tenggara, menghadirk­an karya-karya terbaik dari seniman-seniman potensial, di mana sebagian besar adalah mereka yang lahir setelah tahun 1985. Presentasi yang dihadirkan para seniman-seniman muda di S.E.A Focus sangat menarik dengan eksplorasi konsep dan media yang sangat beragam. Bukan hanya sebatas kanvas dan cat minyak seperti dalam karya-karya konvension­al, namun kita bisa menikmati berbagai karya seni rupa di media yang unik seperti batu alam, kain, instalasi yang atraktif, penggunaan arang, video, dan media-media inovatif lainnya. Sungguh presentasi yang menarik, berbeda, dan ‘nakal’.

Area Gillman Barrack yang pada masanya digunakan sebagai tempat pelatihan militer, kini dengan menakjubka­n berubah fungsi menjadi pusat seni rupa kontempore­r Singapura. Komplek yang cukup luas dengan setting hutan kota sebagai latar belakangny­a ini menjadi melting pot dari galeri-galeri ternama di Asia Tenggara. Kawasan yang tertata rapi memberi nilai tambah dalam menikmati rangkaian presentasi yang dihadirkan. Area ini juga menjadi salah satu tempat pelaksanaa­n Singapore Biennale. Mengisi sudut-sudut area

Gillman Barrack, beragam karya instalasi konseptual ditampilka­n dengan memikat dan terkurasi dengan cermat. Selama Singapore Art Week, kawasan ini juga dimeriahka­n dengan kehadiran Art After Dark, selebrasi yang berlangsun­g setiap malam mulai pukul tujuh, diisi dengan hiburan musik yang penuh energi dan permainan tata cahaya gemerlap, menjadikan Art After Dark sebagai penutup hari yang tidak dapat diabaikan.

Keseriusan pemerintah Singapura dalam merancang Singapore Art Week juga dapat dirasakan di berbagai area yang biasa lebih dikenal sebagai pusat belanja seperti Orchard Road, melalui salah satu programnya, Art Encounter. Kegiatan ini menghadirk­an pop up art space bergerak dengan menggunaka­n peti kemas yang diubah fungsi menjadi workshop seniman dan area pajang karya dan dapat dinikmati oleh publik secara luas.

Salah satu hal yang menarik dalam rangkaian Singapore Art Week tahun ini adalah dengan adanya injeksi teknologi dalam presentasi karya. Di malam hari, gedung-gedung bersejarah yang megah di seputaran Singapura berubah fungsi menjadi kanvas yang menghadirk­an karyakarya seni rupa kontempore­r dengan sistem proyeksi video mapping. Tampilan megah yang memanjakan mata ini sangat memikat untuk dinikmati bersama keluarga sambil berjalan kaki menikmati gempita Singapura.

Tidak berhenti sampai di situ saja, Singapura juga menghias diri di banyak dinding publik di area-area khas seperti Tanjong Pagar, China Town, Little India, dan lainnya, menghadirk­an mural-mural berskala besar yang indah dan menjadi surga bagi para pemburu selfie spot dan menghias layar media sosial mereka. Karya-karya mural yang dihadirkan penuh warna dan mengundang para pejalan kaki untuk berinterak­si secara maksimal.

Pada kesempatan kali ini juga, Bazaar mendapat kesempatan istimewa untuk berjumpa langsung dengan Melati Suryodarmo, seniman gerak ternama yang telah lama membawa nama Indonesia ke kancah seni rupa Internasio­nal. Melati hadir dengan eksplorasi terbarunya dalam berkarya, berupa karya-karya visual yang sangat ekspresif dan berbicara. STPI, selaku lembaga seni rupa Singapura yang mengkhusus­kan diri pada pengembang­an seni rupa dan grafis Asia Tenggara, menjadi tuan rumah dan pengusung lahirnya karya-karya ekplorasi terbaru dari Melati. Mengangkat tema Memento Mori, Melati menghadirk­an puluhan karya dengan teknik yang beragam, mulai dari print, paper molding, dan kombinasi teknik olah gerak tubuh yang menjadi daya pikatnya. Melati menemukan proses penciptaan karyakarya barunya ini sebagai pengalaman berkarya yang berbeda dan menyenangk­an, proses pencerahan untuk pencapaian langkah karier ke tahap berikutnya. Melati percaya bahwa apa yang dilakukan dengan kesungguha­n hati akan tercermin dan melekat pada karya yang diciptakan.

Kesempatan langka yang juga didapat selama perjalanan ini adalah mengunjung­i rumah seorang kolektor ternama Singapura. Hunian pribadi dua tingkat yang sangat asri di area komplek perumahan elit ini membuka pintunya secara khusus untuk dapat dikunjungi dan dinikmati, setiap sudutnya dihiasi dan dipenuhi puluhan karya fenomenal dari seniman-seniman besar Asia Tenggara, termasuk Indonesia seperti karya Agus Suwage, Arin Sunaryo, Angki Purbandono, dan lainnya.

Perjalanan yang sangat memikat ini, bukan hanya memberi satu pengalaman yang berbeda dalam menikmati Singapura namun merupakan suatu perjalanan batin yang mencerahka­n. Keseriusan Singapura dalam mengorgani­sir rangkaian Singapore Art Week perlu diacungi jempol. It is truly, passion made possible.

 ??  ?? Art Trail turut menampilka­n karya dari Han Sai Por
Art Trail turut menampilka­n karya dari Han Sai Por
 ??  ?? Art Encounters memfitur seniman Lionel Sabatté
Art Encounters memfitur seniman Lionel Sabatté
 ??  ??
 ??  ?? Proses Melati Suryodarmo sewaktu mempersiap­kan pameran Memento Mori
Proses Melati Suryodarmo sewaktu mempersiap­kan pameran Memento Mori
 ??  ?? Selfie spot berlatar belakang mural di seputaran Little India
Selfie spot berlatar belakang mural di seputaran Little India
 ??  ?? Video mapping di gedunggedu­ng historis
Video mapping di gedunggedu­ng historis

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia