Narasi Garis-garis
KOLABORASI NAMPAKNYA MENJADI KATA YANG KERAP MUNCUL DI SEKITAR KITA BEBERAPA TAHUN TERAKHIR INI. OLEH IWET RAMADHAN
Kolaborasi menjadi suatu hal yang lumrah kita temukan. Tidak hanya di dunia teknologi atau dunia kreatif, bahkan dunia fashion pun kerap menggunakan kata kolaborasi. Yang menarik adalah masuknya kolaborasi lintas industri yang sangat berseberangan. Sebut saja kolaborasi antara brand makeup lokal Dear Me Beauty dengan brand penyedap masakan Sasa, atau yang baru-baru juga sedang ramai diperbincangkan adalah kolaborasi antara brand Crocs dengan KFC. Bahkan Kim Kardashian sampai mengunggah kolaborasi ini di Instagram Story-nya. Tidak itu saja, rumah mode terkemuka pun melansir kolaborasi yang juga sangat mengejutkan. Sebut saja Dior dan Nike. Bulan April ini Dior akan merilis kolaborasi terbarunya dengan Nike berupa Nike Air Jordan 1 x Dior. Konon kolaborasi ini sudah sangat ditunggu oleh penggemar kedua brand, bahkan mereka rela untuk merogoh koceknya hingga Rp.80.000.000 demi mendapatkan koleksi tersebut.
Ini adalah salah satu tujuan kolaborasi. Tidak hanya untuk menghasilkan satu kreasi baru yang tidak biasa, tapi kolaborasi juga bisa memperluas jangkauan segmen dari brand yang berkolaborasi, dan tentunya menciptakan inovasi-inovasi baru. Dua kepala lebih baik dari pada satu kepala, bukan? Tapi tidak semudah itu juga, menyatukan isi dua kepala menjadi satu kolaborasi yang harmonis butuh banyak penyesuaian. Banyak yang juga bilang kalau kolaborasi itu seperti mencari pasangan hidup, harus memiliki kesamaan visi dan misi. Andai kata ada perbedaan, hendaknya perbedaan itu bisa saling mengisi kekurangan atau kekosongan yang dimiliki. Sudah bukan zamannya bergerak sendiri-sendiri, berdua lebih baik selama masih satu tujuan.
Satu kolaborasi yang sangat harmonis baru-baru ini dirilis di San Fransisco, dalam acara Samsung Galaxy Unpacked. Selalu ada hal menarik yang bisa diulik dari setiap momen ini. Bukan hanya gawai terbarunya, tapi selalu ada pesan menarik yang bisa ditarik. Unpacked kali ini saya bersama dua Key Opinion Leader dari
Indonesia, Dian Sastrowardoyo dan Ernest Prakasa, serta beberapa rekan-rekan jurnalis dan juga tech reviewer terkemuka Tanah Air diterbangkan ke San Fransisco, California, Amerika Serikat.
Dalam Unpacked kali ini, Samsung Galaxy melansir tiga rangkaian gawai terbaru mereka, dua varian smartphone dan satu earbuds terbaru mereka, Galaxy Buds+. Semuanya mengagumkan, tetapi kolaborasi gawai terbaru mereka dengan desainer Thom Browne benar-benar mencuri perhatian. Terlepas dari lompatan teknologi yang ditawarkan di Samsung Galaxy S20, S20+, dan S20 Ultra, Samsung Galaxy Z Flip berhasil membuat kami terkesima. Ponsel cerdas yang bisa dilipat dengan layar Ultra Thin Glass berukuran mungil membuatnya jadi penyempurna gaya keseluruhan tampilan Anda si pribadi iconic.
Tamu undangan Samsung Galaxy #Unpacked2020 benarbenar dibuat tercengang dengan diluncurkannya satu smartphone inovatif yang bisa dilipat, Samsung Galaxy Z Flip. Smartphone flip dengan teknologi tinggi untuk persona iconic, trendsetter di lingkungannya dengan gaya terdepan. Ukurannya yang mungil namun sangat stylish ini membuat Samsung Galaxy Z Flip dipastikan akan menjadi teman terbaik Anda dalam segala suasana dan aneka gaya busana. Mulai dari aktivitas sehari-hari sampai menemani Anda ke pesta gala ajang aktualisasi dan sosialisasi.
Sebelumnya, Samsung sudah pernah menghadirkan ponsel lipat juga. Di ponsel lipat terbarunya kali ini kita disuguhkan teknologi Ultra Thin Glass pada layarnya. Samsung Galaxy Z Flip tidak hanya bisa dilipat, akan tetapi juga terdepan secara teknologi. Smartphone ini juga memungkinkan penggunanya untuk bisa mengambil gambar dan video tanpa repot dengan kualitas gambar yang tidak main-main. Front camera, rear camera, bahkan viewfinder juga bisa dijadikan sebagai camera. Semua didesain dan diciptakan untuk mendukung kebutuhan stylish sehari-hari Anda yang penuh dengan kesibukan, si persona “social expressor” dengan standar tinggi untuk mengekspresikan dirinya.
Terlepas dari semua kehebatan itu, kolaborasi Samsung dengan Thom Browne benar-benar mencuri perhatian. Rumah mode Thom Browne terkenal dengan koleksinya yang bold, iconic, timeless, garis rancangan yang sangat mengutamakan proporsi, estetika, dan karakter individu. Tidak semua orang bisa menerima rancangannya, hanya pribadi berkarakter dan unik bisa menghargai craftsmanship tinggi yang bisa menikmati karyanya. Nilai ini yang nampaknya membuat Samsung menjatuhkan pilihan pada Thom Browne untuk berkolaborasi dalam Samsung Galaxy Z Flip Thom Browne Edition.
Edisi eksklusif ini dibuat untuk pribadi yang tidak takut untuk tampil berbeda dari orang lain, dan menginginkan gawai mereka sama ikonisnya dengan koleksi pakaiannya. Koleksi ini tampil dengan warna abu-abu khas Thom Browne (pebble grey), dan tentunya tiga garis berwarna merah, putih, biru sebagai aksen penegasnya.
Thom Browne menerjemahkan desain iconic grey suit-nya ke tampilan luar Galaxy Z Flip. Material eksteriornya tetap terlihat matte dengan berbagai macam desain tambahan yang ditanam di dalam gawai terbaru ini. Mulai dari suara telepon analog, suara mesin ketik manual untuk suara keypad, sampai ke suara langkah kaki di lantai marmer. Semuanya menyatu dalam satu koleksi rancangan yang sangat ikonis. Kita akan dibawa ke dunia kemewahan khas Thom Browne ketika membuka boks hasil kolaborasi ini. Bayangkan membuka sebuah laci berisi koleksi yang sangat berharga. Di dalamnya kita akan menemukan satu buah Galaxy Watch Active 2 dengan strap kulit berwarna abu-abu dan juga earphone ikonis Samsung yaitu Galaxy Buds+ dengan desain khas Thom Browne.
Ini adalah sebuah contoh bahwa kolaborasi harus dikerjakan dengan serius. Tidak bisa hanya saling bertukar logo dan warna. Cerita di baliknya harus lebih dalam dari hanya sekadar menjual nama. Tidak terbayang prosesnya, pasti sangatlah panjang. Mulai dari proses pinangan, sampai ke produksi desain.
Samsung dan Thom Browne NY adalah sebuah kolaborasi manis berkelas untuk membuka tahun. Sebuah kolaborasi yang menjawab kebutuhan, kebutuhan untuk mengekspresikan diri.