CITA RASA PRANCIS
SATU LAGI TAS BESUTAN RUMAH MODE CHANEL YANG MENAWARKAN DEFINISI BARU DI DALAM TREN AKSESORI. OLEH GUSTI ADITYA
Sebagai rumah mode legendaris, Chanel senantiasa melahirkan rangkaian koleksi ikonis, dan acap kali terdepan dalam menentukan tren fashion global. Meski sudah banyak berkontribusi dalam ciptaan inovatif dan menggebrak ranah mode, label asal Prancis ini selalu membuat insan fashion larut dalam koleksi barunya, misalnya ketika tas Gabrielle muncul pertama kalinya di tahun 2017, atau di saat kemunculan tas Chanel Boy pada tahun 2011. Berbagai koleksi Chanel tersebut nyatanya memang mencuri perhatian publik, terlebih para fashionista.
Tak berhenti pada koleksi-koleksi klasik saja, Chanel memang giat untuk terus menawarkan hal baru. Anda pun dapat kembali menjadi saksi mata kompartemen anyarnya, yang kali ini diberi tajuk Chanel 19. Angka 19 tersebut menandai momen pembuatannya di tahun 2019 silam. Hal ini serupa dengan tas 2.55 yang juga mendeskripsikan waktu kelahirannya, yakni di bulan 2 atau Februari, di tahun 1955. Seperti koleksi-koleksi pendahulunya yang tetap relevan dengan zaman, koleksi Chanel 19 juga memuat fitur-fitur yang terasa modern. Misalnya siluet yang terasa lebih relaks dan berjiwa bebas, seperti yang diwakili oleh material lembutnya, yaitu soft goatskin/lambskin, dan wol tweed.
Pada satu tas ini juga hadir seluruh warisan DNA Chanel, namun ada satu hal seru jika membicarakan ‘ukuran’. Bukan harfiah tentang ukuran tas, melainkan pada elemen lain, misalnya gespernya yang berlogo huruf C bertaut dan quilting-nya. Pada bagian gespernya terpampang jelas ukuran ekstra besar dan pola quilting yang juga lebih besar.
Di samping itu, para pemakainya diberikan keleluasaan dalam menginterpretasikan cara mengenakannya. Anda bisa saja membawanya seperti membawa clutch berukuran besar, atau menyelempangkan talinya di tubuh. Apalagi dengan tambahan fitur rantai di bagian atasnya serupa top handle memberikan Anda wawasan baru untuk membawanya secara elegan. “Tas Chanel 19 sangatlah cool. Saya merasa lebih keren ketika memakainya. Ketika berusia matang, saya berharap menjadi sekeren tas ini,” tutur Margaret Qualley penuh antusias. Ia adalah salah seorang dari tiga muse untuk produksi kampanye tas ini.
Kampanye visual atraktif dan beratmosfer fun tersebut mendapat arahan oleh Sofia Coppola yang berkolaborasi dengan Virginie Viard selaku Direktur Kreatif Chanel. “Saya ingin menampilkan sisi klasik Chanel yang terdalam, sehingga ia dapat selalu dikenakan beragam karakter, dan sangatlah brilian untuk menampilkan wanita yang berbeda-beda,” ujarnya. Lantas pada kampanye ini tiga sosok perempuan didaulat untuk tampil, yakni Margaret Qualley, Marine Vacth, dan Taylor Russell. Selain membuat video kampanye, proses pemotretan juga turut diabadikan oleh bidikan Steven Meisel. “Saya menyukai cara Steven memotret wanita, dan kemampuannya ‘menangkap’ kepribadian mereka masingmasing. Margaret yang bersemangat, Taylor yang ceria dan penuh energi, serta Marine adalah kecantikan ala Prancis yang sulit dipahami,” tambah Sofia.
n