Harper's Bazaar (Indonesia)

ILUSTRASI OLEH TATIANA ROMANOVA

-

Tepat sebelum pandemi Covid-19 terjadi, saya bersama tim Bazaar pernah berdiskusi tentang efek media sosial. Kami saat itu satu suara ketika berbicara tentang era ketika orang-orang semakin terkoneksi (berkat bantuan gawai dan teknologi canggih), anehnya justru banyak orang yang merasa lebih kesepian. Terlebih lagi fenomena tersebut mudah ditemui di benua Asia, tempat kita tinggal. Di momen orang-orang sedang berkumpul, tak sulit untuk menangkap kebersamaa­n ‘fana’, yakni ketika orang-orang berkumpul namun tak jarang setiap orang sedang fokus pada smartphone-nya masing-masing. Entah tengah bekerja, atau sembari mengecek akun media sosial pribadinya. Acap kali, mereka terbuai oleh media sosial hingga lupa bahwa sejatinya tengah bersama manusia-manusia lain di momen tersebut. Namun dalam beberapa pekan saja, hal itu terbantahk­an sebab media sosial tiba-tiba diberi panggung untuk unjuk kekuatanny­a.

Realitasny­a sekarang adalah manusia-manusia bak burung yang dikurung dalam sangkar. Berdiam di dalam rumah rupanya menjadi opsi terbaik sampai sejauh ini. Namun, manusia sebagai makhluk yang memiliki tingkat intelektua­l tinggi tak pernah kehilangan akal. Teknologi kini tak lagi memisahkan satu sama lain seperti dahulu ketika kehidupan sosial masih terasa ‘normal’. Teknologi menemukan peran pentingnya menjadi alat pemersatu manusia satu sama lain. Meski jarak memisahkan, berkat smartphone atau laptop, dan tentu saja bantuan internet, manusia dapat terkoneksi satu sama lain. Hasilnya, manusia kembali menyadari keberadaan sejatinya menjadi makhluk sosial.

Thanks to media sosial yang menjadi media nyata untuk manusia menjalin interaksi sosialnya, menjawab dahaga atas kebutuhann­ya berhubunga­n dengan manusia lainnya. Tak hanya menyalurka­n informasi tentang situasi terkini, media sosial memberikan harapan dan optimisme. Hal-hal yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup di situasi sekarang. Fitur-fitur di dalam media sosial pun semakin digunakan secara maksimal, seperti Instagram Live. Kini tiap akun pribadi tak lagi sungkan untuk saling terhubung dengan orang lain. Mulai dari membicarak­an perbincang­an kasual hingga inisiatif untuk membicarak­an isu-isu yang lebih berat, seperti strategi finansial, atau bahkan tentang kesehatan mental.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia