BERANIKAN DIRI UNTUK MEMAKAI WARNA PALING BERANI MUSIM INI DENGAN TAMPILAN MENGILAP DAN DRAMATIS.
BERANIKAN DIRI UNTUK MEMAKAI WARNA PALING BERANI MUSIM INI DENGAN TAMPILAN MENGILAP DAN DRAMATIS.
“WARNA MERAH MELAMBANGKAN KEKUATAN, KEPERCAYAAN DIRI, DAN SENSUALITAS.”
Ketika Alexandria Ocasio-cortez mengucapkan sumpahnya kepada House of Representatives Amerika Serikat pada 2019, menjadi perempuan termuda yang terpilih menjadi bagian dari Kongres Amerika Serikat, ia memilih untuk mengenakan lipstik merah sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan. Warna yang dikenakan itu terinspirasi dari Associate Justice Sonia Sotomayor, ia disarankan untuk hadir dengan penampilan dalam warna yang netral pada hari penerimaannya, sebaliknya ia justru memakai cat kuku berwarna merah terang ketika datang ke Gedung Putih sebagai bentuk perayaan karena berhasil menjadi perempuan keturunan Latin pertama yang menduduki posisi sebagai anggota Mahkamah Agung di tahun 2009. Dengan beberapa sentuhan merah, kedua perempuan itu menunjukkan kekuasaan dan mengguncang beberapa pendapat para pendukung seksisme yang mengatakan bahwa riasan mencolok dan politik tidak dapat disatukan.
Tampil dengan unsur warna merah melambangkan kekuatan, kepercayaan diri, dan sensualitas. Di Amerika Serikat, banyak perempuan yang menjalankan tradisi ini berhasil mencetak sejarah ketika memakai sesuatu dengan unsur warna merah. Aktivis perjuangan hak perempuan, Susan B. Anthony mengenakan syal sutra berwarna merah ketika berbicara di berbagai acara dan konvensi selama lebih dari 30 tahun. Baru-baru ini, Michelle Obama dalam balutan gaun merah ketika menghadiri tiga acara besar: mengenakan gaun rancangan Narciso Rodriguez pada malam penobatan Barack Obama menjadi presiden pada 2008; berikutnya rancangan Jason Wu pada pesta inaugurasi pada 2013; dan yang ketiga oleh Narciso juga saat memberikan pidato terakhirnya sebagai Ibu Negara pada 2017. Kemudian pada 2016, dalam debat calon presiden melawan Donald J. Trump, mantan Sekretaris Negara, Hillary Clinton memutuskan untuk memakai setelah merah yang menawan rancangan Ralph Lauren. Lalu, pada 2019, Jane Fonda mengenakan jas merah ketika mengikuti protes mingguan kepada kongres terkait perubahan iklim.
Meski banyak perempuan kerap memandang warna merah sebagai sesuatu yang berbeda, sepanjang sejarah, warna merah dikaitkan dengan aksi brutal penguasa yang lekat dengan sistem patriarki. Dalam kepercayaan Kristiani, para kardinal–pemegang kekuasaan tertinggi di Gereja Katolik–selalu mengenakan jubah merah. Pada abad pertengahan, para raja memandang warna merah sebagai simbol kerajaan dan kedaulatan, serta kerap dikenakan untuk potret resmi mereka. Sedangkan, sejarah di Tiongkok mengisahkan bahwa dinasti Zhou, Han, Jin, Song, dan Ming menganggap merah sebagai warna yang mulia. Namun, warna merah juga diartikan sebagai sesuatu yang penting dan mendesak, serta kini sering digunakan untuk menarik perhatian masyarakat (tanda berhenti atau mobil pemadam kebakaran di seluruh dunia menggunakan warna merah), dan tetap menjadi warna yang banyak ditemukan di bendera-bendera nasional.
Namun, pertanyaannya tidak terletak pada apakah warna ini memiliki efek yang besar atau tidak, melainkan mengapa warna merah memiliki efek yang besar. Apakah pandangan umum tentang warna merah berasal dari budaya yang tumbuh atau memiliki makna biologis? Pada 2005, dua antropolog dari University of Durham, Inggris, menganalisis hasil Olimpiade Musim Panas yang diadakan pada 2004 dan menemukan bahwa olahraga yang menggunakan kontak fisik seperti gulat, atlet yang mengenakan seragam merah lebih banyak memenangkan pertandingan dibandingkan atlet yang mengenakan seragam biru. Kemudian, sebuah riset yang dilakukan pada 2011 oleh dua profesor bidang psikologi mengungkapkan bahwa ketika seseorang melihat warna merah, mereka akan memberi reaksi yang lebih cepat dan keras. “Warna merah meningkatkan reaksi fisik karena dianggap sebagai tanda bahaya,” ungkap salah satu peneliti, profesor dari University of Rochester, Andrew Elliot. “Tubuh manusia akan memanas ketika mereka marah atau ingin menyerang, serta banyak orang menyadari perubahan wajah yang memerah untuk situasi lain,” sehingga jika Anda ingin tampil dengan warna yang kuat, ingat ada penjelasan ilmiah di baliknya.