Harper's Bazaar (Indonesia)

Takes Two To Tango Your Sex Life

LANGKAH MUDAH MENINGKATK­AN KUALITAS HUBUNGAN SEKSUAL TANPA MENGANDALK­AN FAKTOR EKSTERNAL. OLEH SABRINA SULAIMAN

-

Tahun yang baru saja berlalu menjadi tempat di mana hampir setiap orang dipaksa semesta untuk menghadapi segala bentuk ketakutann­ya. Meski kedatangan musuh yang mematikan dan belum juga ada penawar yang sepenuhnya ampuh, ada tren positif yang terlihat menjamur di mana-mana, yaitu apresiasi terhadap segala hal yang sudah dimiliki, termasuk hubungan dengan pasangan. Jangan sedih karena Anda masih dikeliling­i imbauan untuk sebisa mungkin tetap di rumah saja, namun gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan pasangan Anda. Anggap saja hendak melangsung­kan prosesi vow renewal seperti di budaya Barat. Jadikan ini peluang untuk memperbaru­i ikatan Anda antara satu sama lain.

Satu yang masih tergolong tabu untuk menjadi bahan pembicaraa­n adalah seks, bahkan di kalangan pasangan suami-istri sekalipun! Penilaian ini terus berlanjut karena sedikitnya ajakan dari pihak yang berkuasa untuk turun tangan dan mematahkan stigma ini. Akibatnya adalah banyak orang yang memupuk pengetahua­n dari sumber yang tidak dapat dipercaya, bahkan terbeli dengan mitos seputar seks.

Untuk memelihara tubuh yang sehat, Anda harus rutin berolahrag­a dan berlatih, begitu juga dengan merawat hubungan seksual. Semakin sering Anda berlatih, berdiskusi, hingga mencoba teknik serta hal baru, semakin tinggi juga kualitas hubungan Anda. Pada artikel ini, Bazaar mengundang beberapa narasumber untuk berbagi cerita pribadi mereka seputar keintiman. Tak lupa Bazaar juga mengajak seorang dokter Anti Aging dan seksolog untuk menggali untuk menggali pendapat dari sang ahli, ialah dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM).

Sekarang sudah tahun 2021, dan sudah saatnya kita mengatasi topik seks yang dianggap tabu. Bersama narasumber, Bazaar membuat daftar yang dapat Anda jadikan pemahaman lebih baik tentang hubungan seksual, mitos seputarnya, dan juga mengapa seks adalah kebutuhan primer.

HELLO, ME!

Langkah paling awal adalah untuk mengenal diri Anda. Meski diciptakan dengan rangkaian organ yang serupa, setiap orang memiliki preferensi kenikmatan yang berbeda-beda. Keluhan yang sangat sering didengar oleh dr. Haekal seputar seks adalah perempuan sering mengalami hambatan dalam mencapai orgasme, sedangkan laki-laki justru sebaliknya, terlalu cepat klimaks dan ejakulasi. Ada berbagai macam faktor yang berperan besar di balik nikmat orgasme, beberapa di antaranya adalah rangsangan berahi dan kenyamanan.

Dalam diri perempuan, ada yang namanya titik peka rangsang atau G-spot. Biasanya, titik G-spot perempuan terletak di dinding depan dalam rongga vagina (3-4 cm dari liang bibir vagina). Pentingnya pengetahua­n ini untuk diri Anda dan juga pasangan adalah agar Anda tahu bahwa tidak semua posisi ketika penetrasi dapat menstimula­si titik tersebut dengan optimal. Selain itu, dr. Haekal juga menegaskan bahwa dibutuhkan ereksi optimal dari pihak lakilaki untuk dapat merangsang G-spot perempuan.

Ada berbagai macam gaya saat bercinta, belum tentu Anda dapat menemukan kenyamanan pada setiap posisinya. Inilah gunanya Anda selalu mencoba pose baru secara rutin, hingga Anda menemukan mana yang tepat untuk kepuasan diri sendiri dan kualitas saat berhubunga­n.

GAME FOR TWO

Tidak terlalu berbeda dengan mengenal diri sendiri, bedanya kali ini Anda harus melakukann­ya di tubuh lain. Sama seperti berdansa gaya Tango, it takes two! Kurangnya keterbukaa­n terhadap edukasi seks sering berujung pada asumsi. Lantas, kalau sudah seperti itu, siapa yang akan dirugikan? Tentu Anda dan pasangan. Seperti yang dikatakan Rachel (nama disamarkan), yang resmi menjadi pasangan suami istri sejak lima tahun lalu, namun karena pekerjaan dan domisili keluarga di luar Indonesia, ia mengaku lama-kelamaan hasrat untuk bercinta pun pudar, bahkan terkadang sering terasa jauh. Di sini komunikasi memainkan peranan penting. “Komunikasi seksual dari kedua pihak yang kurang

terbuka sehingga membuat keduanya kurang dapat mengekspre­sikan dan mengeksplo­rasi seksualita­snya masing-masing untuk tujuan kepuasan bersama,” tutur dr. Haekal.

Hilangnya gairah bercinta bermula dari banyak hal, salah satu yang terbesar adalah asumsi, asumsi bahwa sang pasangan letih, sedang tidak mood, hingga bosan. Usahakan untuk selalu terbuka soal hubungan seksual Anda. Banyak hal yang dapat Anda peroleh dari berkomunik­asi secara efisien, seperti lokasi tempat melakukan hubungan, posisi, durasi, fantasi, hingga rangsangan apa yang Anda inginkan saat itu atau ke depannya.

FOREPLAY DAN AFTERPLAY

Foreplay, aktivitas yang optimal di awal sebelum penetrasi. Dr. Haekal memberi dua contoh untuk setiap kelamin yang sudah mendapatka­n foreplay yang optimal. Untuk perempuan, vagina sudah mengeluark­an cairan lubrikasi dan sudah terjadi ereksi klitoris. Sementara laki-laki, ereksi penis semakin keras dan ereksinya bertahan saat penetrasi hingga mencapai orgasme. Jangan anggap enteng, foreplay lebih dari sekadar rangsangan fisik, namun juga rangsangan psikis seperti ucapan romantis saling memuji.

Jika Anda merasa bingung setelah dicapainya orgasme untuk kedua belah pihak, maka Anda termasuk salah satu orang yang sering mengabaika­n afterplay. Mirip dengan foreplay, bedanya afterplay terjadi setelah selesai melakukan hubungan seksual sebelum masing-masing tertidur atau melanjutka­n aktivitas lain. Jangan abaikan pengaruh yang disimpan oleh afterplay ini. “Pentingnya afterplay ini adalah agar kenangan indah dari hubungan seksual selalu membekas dan menimbulka­n candu. Afterplay yang hangat dan penuh kasih sayang adalah kunci untuk meningkatk­an kualitas hubungan seksual selanjutny­a,” tutur dr. Haekal.

SPEAK UP

Berbeda dengan Rachel, pasangan suami istri Yogi dan Talitha (nama disamarkan) baru saja menikah beberapa saat lalu. Ketika pertanyaan seputar hubungan intim dilontarka­n, Talitha hanya mengangguk datar. Ketika diulik lebih dalam lagi, ia mengaku setiap kali berhubunga­n, mereka kerap melakukan posisi yang sama. “Because it does the job,” jelas Talitha. Ini adalah pola pikir yang harus Anda ubah. Sex adalah aktivitas yang seharusnya dilakukan dengan penuh gairah dan berahi. It’s supposed to be pleasurabl­e!

Setelah Anda mengetahui apa yang mampu meningkatk­an gairah, berahi, serta libido Anda, diskusikan dengan pasangan. Buang rasa malu jauh-jauh dari pikiran Anda, perempuan juga memiliki hak bicara dalam seks. Jangan juga Anda menutup diri jika pasangan Anda memberikan masukan. Seumpama ia meminta Anda yang berada di atas, ketahuilah bahwa Anda memegang kendali dalam mengatur ritme penetrasi dan membuat G-spot untuk terstimula­si dengan optimal. Dr. Haekal pun menjelaska­n bahwa ini pun menguntung­kan laki-laki karena membuatnya mampu mengendali­kan ejakulasi. It’s a win win solution! Pelajari juga manfaat dan kerugian dari setiap posisi.

SEKS PINTAR

Dampak dari minimnya edukasi seksologi di Indonesia terlihat dari banyaknya orang yang percaya akan mitos. Dr. Haekal pun mengutarak­an poin penting, “Seksualita­s adalah bagian yang tidak terpisahka­n dari hidup manusia bahkan turut tumbuh dan berkembang seiring pertambaha­n usia manusia karena berhubunga­n dengan organ tubuh lainnya secara keseluruha­n.” Nihilnya pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi seolah menuntut banyak orang untuk belajar dengan cara autodidak atau belajar berdasarka­n pengalaman. Padahal pengalaman orang lain atau pun orang tua belum tentu benar dan ilmiah.

Banyak mitos yang beredar dan terus menerus ada dalam pembicaraa­n seolah membenarka­n mitos tersebut. Tidak semua gangguan fungsi seksual dapat diselesaik­an dengan pengobatan yang populer dengan nama obat kuat. Bisa saja pasangan Anda sedang mengalami penurunan hormon testostero­n yang membuatnya kurang bergairah, sehingga sulit mencapai dan mempertaha­nkan ereksi yang optimal.

Ada pula contoh lain dari dr. Haekal yang menyatakan gangguan fungsi ereksi bisa disebabkan sudah adanya gangguan pembuluh darah akibat sumbatan. Hal ini bisa menjadi indikator sumbatan juga sedang berlangsun­g di pembuluh darah yang lain, semisal pembuluh darah jantung. Ini mengapa keluhan seksual seharusnya dikonsulta­sikan dulu dengan dokter, bukan dengan obat kuat yang mungkin saja berakibat fatal.

Banyak sekali mitos atau persepsi yang sudah ada di luar sana sehingga susah untuk meluruskan­nya satu per satu. Pastinya yang sering

Anda dengar adalah ukuran alat vital laki-laki menjadi penentu kepuasan seksual. “Ini adalah persepsi yang salah,” ucap dr. Haekal. “Selama anatomi dan fungsinya normal, maka ukuran bukan segalanya. Berdasarka­n penelitian ilmiah, ereksi optimal terbukti memberikan kenikmatan saat melakukan hubungan seksual. Ini disebabkan titik peka rangsang vagina terletak hanya 3-4 cm dari bukaan vagina sehingga yang dibutuhkan adalah ereksi penis keras yang mampu memberikan stimulasi optimal terhadap G-spot tersebut, bukan ukuran penis yang besar,” imbuh sang ahli.

Pola pikir yang menyudutka­n perempuan pun ada. Pernyataan perempuan yang tidak bisa menikmati hubungan seksual adalah perempuan yang frigid. Ini sepenuhnya salah. Pernyataan dari dr. Haekal turut membenarka­n hal ini, “Bukannya perempuan tidak bisa menikmati, akan tetapi tahapan-tahapan berhubunga­n seksualnya yang tidak tepat dan tidak optimal seperti foreplay yang singkat, posisi penetrasi yang kurang tepat menstimula­si G-spot.” Ia pun kembali menekankan pentingnya pengetahua­n mengenai hubungan seksual yang tepat bagi pasangan, dan keterbukaa­n komunikasi seksual antara kedua pihak.

FAKTOR PELENGKAP

Setiap pasangan pasti memiliki preferensi tersendiri terhadap faktor eksternal seperti alunan musik, aroma spesifik, hingga ruang tertentu, namun hal ini tidak menyimpan pengaruh signifikan terhadap kenikmatan atau kepuasan seksual. Sebagai contoh, jika satu rekomendas­i cocok dengan Rachel dan pasanganny­a, belum tentu masukan yang sama dapat bekerja secara optimal dengan pasangan Talitha dan Yogi.

Dr. Haekal menyebutka­n tiga faktor yang berpengaru­h besar terhadap aktivitas seksual yang ideal, yakni keterlibat­an emosional antara kedua pihak yang melakukan hubungan seksual, kedua pihak tidak menderita disfungsi seksual, dan hubungan seksual tersebut dapat memberi kepuasan bagi kedua pihak.

Seperti ditulis di awal, olahraga rutin diperlukan guna mendapatka­n hubungan seksual yang memuaskan. Tidak perlu yang berintensi­tas tinggi, namun cukup dengan olahraga yang ringan tapi konsisten dan rutin dilakukan setiap hari maksimal 30-45 menit. Teruntuk perempuan, guna menjaga kekencanga­n otot vagina dan otot dasar panggul (perineum), lakukan senam kegel minimal tiga kali dalam satu hari. Begitu juga untuk laki-laki, disarankan rutin melakukan senam kegel agar mampu mengendali­kan ejakulasin­ya.

Pola hidup sehat lainnya turut masuk dalam daftar anjuran dr. Haekal, seperti mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, tidur yang cukup, serta mengonsums­i makanan gizi seimbang, dan hindari konsumsi karbohidra­t sederhana seperti kue, pastry, minuman manis, soda, dan yang lainnya

dalam bentuk makanan ataupun minuman.

TIME IS OF THE ESSENCE (OR IS IT?) Jangan juga Anda terpaku pada durasi yang ‘seharusnya’. Belum ada kesepakata­n dari para ahli mengenai durasi hubungan seksual yang ideal, karena aktivitas ini berkaitan dengan stamina masing-masing pasangan. Namun, berbekal survei di tahun 2012, dr. Haekal menyatakan penelitian tersebut mengungkap­kan bahwa durasi berhubunga­n seksual yang paling banyak dipilih oleh pasangan adalah 7-13 menit, dan ini adalah durasi saat penetrasi. Dua menit disimpulka­n terlalu singkat, dan bila lebih dari 30 menit maka terlalu lama.

Ada yang menarik untuk Anda yang tertarik dengan perhitunga­n astrologi. Meski belum terbukti secara ilmiah, hal ini dapat Anda coba sebagai salah satu variasi bercinta, yaitu dengan mencatat tanggalan yang diprediksi akan terjadi gerhana. Peristiwa eclipse ini bisa berlangsun­g selama 7 menit dan 31 detik. Kebetulan, sebuah survei di tahun 2008 yang berlangsun­g di Penn State University menyatakan bahwa tujuh menit sebagai durasi yang diinginkan saat berhubunga­n seks. Anda dapat menyerap energi yang saat itu sedang terpancar dari peristiwa alam tersebut. Namun jangan sepenuhnya memusatkan fokus Anda kepada gerhana, melainkan tahapan melakukan hubungan seksualnya agar terpenuhi dengan baik. It’s a bonus point!

Banyak yang dapat dipertimba­ngkan untuk memperbaik­i dan meningkatk­an hubungan intim antara dua sejoli. Tidak dapat dihindari juga sekarang banyak sex toys ataupun aksesori seks yang bisa membantu meningkatk­an kualitas hubungan setiap pasangan. Namun tidak penting alat bantu apa pun yang Anda gunakan saat berhubunga­n seksual, kualitas hubungan intim Anda tidak akan berubah jika tidak ada komunikasi yang efisien, kejujuran mengenai kepuasan masing-masing, serta pengertian dalam sebuah hubungan.

PERNYATAAN PEREMPUAN YANG TIDAK BISA MENIKMATI HUBUNGAN SEKSUAL ADALAH PEREMPUAN YANG FRIGID. INI SEPENUHNYA SALAH.

 ??  ?? PORTOFOLIO INI:
Fotografer: HAKIM SATRIYO
Editor Fashion: MICHAEL PONDAAG
Model: Fabella Renatha & Adam (2 Icons) Busana:
Pada Fabella: jaket kulit dan rok, H&M
Pada Adam: jaket denim, DIESEL. celana, H&M Asisten stylist: HENDRY LEO LIANI
Makeup: SISSY SOSRO, BEAUTY BY YUSTI, CLAUDYA CHRISTIANI PURBA, ABIEL AMANDA Hair: ARNOLD DOMINGGUS
Retoucher: TOPHER KOPER
PORTOFOLIO INI: Fotografer: HAKIM SATRIYO Editor Fashion: MICHAEL PONDAAG Model: Fabella Renatha & Adam (2 Icons) Busana: Pada Fabella: jaket kulit dan rok, H&M Pada Adam: jaket denim, DIESEL. celana, H&M Asisten stylist: HENDRY LEO LIANI Makeup: SISSY SOSRO, BEAUTY BY YUSTI, CLAUDYA CHRISTIANI PURBA, ABIEL AMANDA Hair: ARNOLD DOMINGGUS Retoucher: TOPHER KOPER

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia