Ikatan Kultur dan Modernitas
Lakon indonesia mengetengahkan sederet busana kontemporer dalam jalur budaya.
Pada pertengahan November lalu, Lakon Indonesia menggelar peragaan busana dalam tema A Journey to Java. Seperti yang kita ketahui, di masa pandemi ini menggelar sebuah acara tatap muka adalah sebuah tantangan, namun sejatinya tantangan terbesar terletak pada bagaimana mengajak wastra nusantara untuk tetap kuat mengarungi zaman. Maka Lakon Indonesia dalam tajuk Pakaiankoe mempresentasikan hasil akhir dari pembinaan yang ditujukan kepada para perajin di Indonesia, khususnya di daerah Jawa, dalam kurun waktu lebih dari satu tahun untuk bekerja sama secara profesional dan menghasilkan karya dari konsep ekonomi kreatif agar dapat menggerakkan kembali roda perekonomian yang sempat lemah imbas pandemi Covid-19. Dengan memberikan pandangan dan perspektif yang berbeda serta penerapan ilmu yang inovatif, Lakon Indonesia berharap bahwa bekal tersebut dapat berguna untuk masa depan para perajin Indonesia. Para perajin lantas diajak mengeksplorasi berbagai macam material seperti katun, denim, kanvas, voile, taffeta, tulle, dan chiffon sebagai material dasar batik dan jumputan, juga dipandu dalam pengarahan perubahan secara teknikal sehingga kematangan karya yang dihasilkan dapat berkembang dengan lebih baik dan dapat mengangkat hasil karya yang mewariskan kekuatan dari prinsip-prinsip dasar budaya dan tradisi secara turun menurun menjadi sesuatu yang mempunyai rasa dan standar yang dapat diterima oleh dunia internasional untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan bangsa.
Agenda mode yang diiringi orkestra di bawah panduan Addie MS ini menunjukkan variasi tak terbatas dari kain tradisional. Acara dibuka dengan setelan kemeja yang dipadupadankan dengan rok tulle bertumpuk yang menunjukkan kontras warna hitam dan putih dengan teknik percikan cat yang terlihat artistik. Hal unik yang tampak pada pergelaran ini adalah sederet model yang memperagakan busana dengan wajah dan tubuh yang dibalut oleh kain, membuatnya semakin misterius. Potongan yang menonjol termasuk suit, rok midi, hingga gaun menampilkan pola yang diwarnai dengan kaya dan menjadi salah satu aspek penarik atensi pada pergelaran busana ini. Dalam koleksi ini juga terdapat beberapa karyanya menggunakan teknik tie-dye yang asli dan sederhana dengan berbagai macam warna, dari kuning kunyit, hijau hutan, hingga merah marun.