MAKNA HAWA
LAURA BASUKI MEMBAGIKAN GAGASANNYA DALAM MENGINTERPRETASIKAN PEREMPUAN. TEKS OLEH ERLISSA FLORENCIA Styling OLEH YUDITH KINDANGEN
Perempuan merupakan satu kata dengan sejuta warna. Setiap insan pasti memiliki sudut pandang yang beragam dalam memaknainya. Tak terkecuali Laura Basuki yang wajahnya kembali mempercantik sampul Bazaar di edisi ketiga kami tahun ini. Bagi seseorang yang berperan sebagai pemain film, ibu, sekaligus pengusaha, perempuan ia maknai sebagai orang-orang yang bisa menyuarakan pendapatnya, mengejar mimpinya, dan menyayangi diri sendiri. Bersyukur, interpretasinya itu dapat ia wujudkan dalam kehidupannya di dunia nyata dan menjadi salah satu momen yang menyenangkan baginya. “Saya senang masih punya kesempatan mengejar mimpi, bekerja, dan mengurus keluarga. Bersyukur suami ikut mendukung apa pun yang menjadi pilihan saya,” ungkapnya.
Laura pun memahami soal pentingnya konsep women empowerment yang kian hari gaungnya semakin keras terdengar. Bukan soal kesetaraan gender belaka, dalam pandangannya ide tentang women empowerment menjadi penting saat wanita bisa memiliki kebebasan dalam memilih keputusan hidup serta saling mendukung sesama perempuan untuk mampu mengutarakan buah pikirannya dan percaya pada diri sendiri. Ibu dari Owen Sandjaja tersebut menambahkan, “Menurut saya, penting juga bagi perempuan untuk bisa mandiri secara finansial agar tidak selalu dianggap harus menikah untuk bisa dibilang sukses.” Pendapatnya di ranah ini tentu bukan sekadar kata, sebab kita tahu bahwa ia melakoninya dengan cara turut menggawangi beberapa bisnis seperti Fedwell dan Haluu World.
“MENURUT SAYA, PENTING JUGA BAGI PEREMPUAN UNTUK BISA MANDIRI SECARA FINANSIAL AGAR TIDAK SELALU DIANGGAP HARUS MENIKAH UNTUK BISA DIBILANG SUKSES.”
Memaknai perempuan juga ia pelajari dalam dunia perfilman tempat Laura mengembangkan karier. Wanita yang baru merampungkan film Rumah Masa Depan garapan sutradara Danial Rifki dan kini sedang syuting Nana karya Kamila Andini tersebut berujar, “Saya selalu tertarik dengan film yang mengangkat sosok perempuan karena buat saya perempuan memiliki banyak layer rasa dan pikiran yang menarik sekali untuk diselami. Jadi setiap selesai memainkan sebuah karakter, otomatis (ini) memperluas lagi pola pikir dan cara pandang saya terhadap kehidupan.” Tidak berhenti dengan memerankan pebulu tangkis legendaris Indonesia yakni Susy Susanti, Laura berakting pula sebagai Zara dalam mini seri Sementara, Selamanya sebagai seorang tenaga kesehatan yang mempertaruhkan hidup di tengah pandemi global. “Saat pertama kali membaca script mini seri Sementara, Selamanya, saya sempat nangis karena membayangkan begitu beratnya situasi saat ini. Tenaga medis berjuang keras menyelamatkan nyawa, pisah dari keluarga, dan tidak sedikit yang akhirnya tidak terselamatkan. Peran Zara membawa saya membayangkan ketika seorang dokter kehilangan pasiennya dan menyaksikan kepedihan keluarga yang ditinggalkan. Bukan hal yang mudah,” ceritanya.
Berbicara mengenai pandemi, situasi menyesakkan ini ternyata juga memengaruhi kesehariannya, termasuk hobinya dalam mengoleksi tas dan aksesori. Ia mengakui bahwa aktivitas itu sekarang menurun. “Saya tidak pernah hitung ada berapa koleksi tas dan aksesori, tapi karena pandemi kegiatan koleksi ini berkurang sih karena bingung juga mau dipakai ke mana,” ucapnya sambil tertawa. Kendati demikian, bukan berarti Laura tidak peduli soal fashion dan penampilan. Penggemar Anya Taylor Joy tersebut memilih Samsung Galaxy Z Flip untuk menunjang dan mengekspresikan gayanya agar terlihat chic. Menurutnya, model ponsel lipat selalu berhasil menampilkan kesan elegan dan klasik. Tampilannya ini melengkapi spesifikasi ponsel yang menjadi poin esensial baginya.
“Saya jatuh cinta sejak pertama kali lihat Samsung Galaxy Z Flip. Kalau pakai tas kecil bisa masuk,” jelas Laura. Memang, ponsel yang memiliki ukuran layar 6,7 inci tersebut didesain dengan portabilitas tinggi sehingga ukurannya hanya sebesar kepalan tangan saat dilipat.
Berbekal Infinity Flex Display dengan bendable Ultra Thin Glass (UTG), ponsel lipat ini tampak ramping dengan tampilan nan premium. “Meeting lewat Zoom atau selfie juga tidak harus cari phone holder, karena smartphone ini bisa ditekuk dan diletakkan di mana pun,” imbuhnya. Selain itu Handsfree Video Calling, serta warna menggemaskan yang tersedia dalam Mirror Purple dan Mirror Black menjadi daya tarik Samsung Galaxy Z Flip di mata sang artis. Tak ketinggalan tentu adalah kameranya yang disebut sebagai fitur luar biasa oleh Laura. Seri ini dilengkapi dengan Rear Dual Camera yakni Ultra Wide dan Wide-angle Camera yang masing-masing beresolusi 12 MP serta kamera depan dengan resolusi 10 MP yang mendukung hingga UHD (60 FPS).
Menyimak kembali pandangan Laura Basuki mengenai kaum hawa, ia tak melupakan figur pahlawan emansipasi Tanah Air yakni R.A. Kartini. “Saya bersyukur kita punya Kartini. Beliau lah yang mengubah cara berpikir dan perilaku wanita Indonesia,” tuturnya. Lalu, bagaimana caranya untuk merayakan kembali semangat sang pejuang dan women empowerment menurut Laura? “Dengan tidak merasa diri paling benar dan mau membuka pikiran pada perbedaan sesama wanita bisa memperluas pola pikir kita. Sehingga, kita bisa saling bekerja sama untuk memajukan semua lini, baik ekonomi, bisnis, dan rumah tangga.
n
“SAYA BERSYUKUR KITA PUNYA KARTINI.
BELIAU LAH YANG MENGUBAH CARA BERPIKIR DAN PERILAKU WANITA INDONESIA.”