Pukauan Kontemporer
KALA MARIA GRAZIA CHIURI BERCERITA MELALUI AKSESORI YANG BERKIBAR.
Tidak dapat dipungkiri bahwa aksesori memiliki peran penting untuk memperindah penampilan. Sekalipun Anda hanya mengenakan T-shirt dan celana denim, sentuhan aksesori mampu mengelevasi tampilan menjadi lebih modis. Salah satu aksesori yang mencuri atensi pada musim ini adalah scarf. Produk yang diyakini hadir dari era Mesir Kuno tersebut kini kembali mendominasi panggung mode salah satu label fashion prestisius di dunia, Christian Dior, pada putaran musim Fall/winter 2021.
Terinspirasi dari album foto masa kecil sang direktur artistik, ketika Maria Grazia Chiuri mengenakan scarf untuk menghiasi rambutnya, wanita berkebangsaan Italia yang telah bergabung dengan Dior sejak tahun 2016 itu lantas menghidupkan kembali aspek fungsional dari kain sutra ini. Memberi izin bagi kompartemen berkilau tersebut untuk mempertegas setiap siluet dari kreasinya yang ditampilkan pada landasan mode bernuansa dongeng bak kisah Beauty and The Beast di istana Versailles Prancis.
Berbahan dasar kepar sutra berkualitas terbaik, ornamen yang telah menemani perjalanan Dior semenjak berdiri pada tahun 1947 itu hadir lebih memesona dan unik dengan teknik pembuatan savoir-faire dan sketsa yang ditransposisikan menggunakan metode ukiran pena yang dikerjakan secara teliti dan mendetail.
Selain berperan sebagai pemanis tampilan, scarf musim ini juga hadir dengan upaya menceritakan estetika fashion melalui setiap coraknya yang unik. Seperti syal rasi bintang bertajuk Dior Zodiac dan Dior Around The World yang menyimpan kisah bintang keberuntungan sang pendiri rumah adibusana hingga selebrasi terhadap motif-motif kecintaan Christian Dior seperti Dior Roses, Toile de Jouy, serta motif macan tutul Mizza yang ikonis.
Christian Dior pernah menuliskan perihal betapa esensialnya penggunaan scarf dalam bukunya yang berjudul The Little Dictionary of Fashion, menurut pria kelahiran Granville itu, scarf bagi wanita bagaikan dasi pada pria dan cara seseorang mengenakannya merupakan bagian dari kepribadian mereka. Tidak salah, karena memang ada banyak cara untuk memanfaatkan aksesori dari Dior ini sebagai pemanis tampilan dan tentunya, masing-masing cara tersebut akan menghasilkan interpretasi terhadap karakter seseorang.
Peragaan busana yang digelar oleh Dior tidak hanya membawa kembali glamorama vintage dengan penggunaan syal sebagai penutup kepala ala ikon Hollywood tahun 1950-an Brigitte Bardot dan Grace Kelly, atau sebagai aksesori leher seperti Audrey Hepburn dalam film debutnya Roman Holiday, namun juga memberikan inspirasi akan variasi gaya yang bisa digunakan melalui katalog puitis dari sang pencetus produk. Sebut saja sebagai pemanis tatanan rambut, pengikat pinggang, dekorasi jinjingan, hingga bercokol di pergelangan tangan.
Klasik, serbaguna dan memancarkan keindahan kontemporer. Eksistensi scarf tersebut benar-benar akan memudahkan Anda yang ingin menyambut pergantian musim dengan modis.