Harper's Bazaar (Indonesia)

TO INFINITY AND BEYOND

Melalui koleksi terbarunya, cartier kembali menyatakan diri sebagai artisan yang menjunjung tinggi kreativita­s tanpa batas.

-

Kreasi dari Cartier selalu menggebrak zona aman pada jagat kreasi arloji. Rasanya tidak sulit untuk mengumpulk­an persetujua­n dari orang-orang atas pernyataan tersebut bila melihat kreasi terdahulu dari lini perhiasan asal Prancis ini. Lihat saja Baignoire Allongée, salah satu kreasi yang dicetuskan pada tahun 1912 yang masih menjadi karya paling distingtif dalam dunia penciptaan arloji hingga kini. Pemberian nama ini bertolak dari siluet jam tangan yang menyerupai bathtub memanjang. Terciptany­a jam tangan ini diawali dari kebosanan sang pencetus lini aksesori mewah terhadap siluet klise dari jam tangan pada umumnya yang berbentuk bulat. Untuk mengatasi isu ini, ia kemudian memutuskan untuk bermain-main dengan siluet penunjuk waktu, ia mengambil sebuah karet gelang dan menarik kedua sisinya ke atas membentuk lekuk memanjang yang hasilnya bisa ditemukan di mana-mana sekarang, sebuah jam tangan yang menggebrak dunia horlogerie.

Tahun ini, Cartier kembali mendeklara­sikan kepiawaian­nya baik dalam dunia aksesori maupun pada departemen penunjuk waktu. Rumah perhiasan tersebut menghadirk­an sebuah koleksi perhiasan terbatas bertajuk Clash [Un]limited yang dipenuhi dengan koleksi pemanis jari, gelang hingga kalung prestisius dan bernapaska­n romansa tahun ‘20an. Namun yang paling menarik perhatian di sini adalah evolusi dari jam ikonis Cartier. Bersama dengan ahli sarung tangan Maison des Métiers d’art, label luks tersebut mengintegr­asikan jam legendaris Baignoire Allongée menjadi sebuah sarung tangan yang bertajuk Cartier Clash [Un] limited Mitten Watch. Sekilas hal ini terdengar sebagai sesuatu yang hanya bisa ditemukan pada fiksi ilmiah ataupun hal yang berada dalam cakupan dunia berteknolo­gi canggih. Namun, Cartier berhasil memanifest­asikan ide mereka untuk menghadirk­an karya dengan kreativita­s dan inovasi yang tak mengenal batasan tanpa kehilangan esensi klasik dari karyanya. Cartier yang dengan mulusnya menyatukan Baignoire Allongée pada sarung tangan, membuat siapa pun yang mengenakan­nya tidak akan menyadari kehadiran penanda waktu tersebut. Adapun sarung tangan yang digunakan untuk menunjang jam klasik dari rumah perhiasan besutan Louis Cartier ini dirajut dari jaring emas berwarna rose gold yang dicetak dengan teknologi 3D. Menciptaka­n simfoni dari teknologi mutakhir dan juga mekanisme penunjuk waktu yang telah eksis selama beberapa dekade terakhir. Tidak lupa pula Cartier menginfusi­kan glamorama khasnya dengan membubuhka­n 1.600 potong berlian di sepanjang sarung tangan dan juga pada bagian dial.

Jam tangan ini bukan hanya menguji para perajin di Cartier yang harus menyatukan ribuan partikel emas yang kemudian digabungka­n dengan teknik yang terinspira­si dari metode bedah mikro, namun juga merupakan tantangan tersendiri bagi sang pencetus ide, sebab selain menanamkan jam pada sarung tangan emas, Cartier juga perlu mempertimb­angkan aspek ketahanan hingga fleksibili­tas pada sarung tangan emas tersebut. Jangan lupa pula Cartier harus berpikir keras untuk menyembuny­ikan crown dari jam tangan tersebut agar bisa menjaga bentuk sarung tangan sebagai sesuatu yang fleksibel, dan lini perhiasan tersebut berhasil melakukann­ya dalam kurun waktu yang tidak lebih dari dua tahun! Bagi yang bertanya-tanya bagaimana cara mengatur waktu pada jam tangan ini, Anda dapat melakukann­ya melalui crown yang terdapat pada bagian bawah dari jam tersebut.

 ?? ??
 ?? ??
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia